Berita Cilacap
Detik-detik Tembok Warna Hijau Rubuh Timpa Ibu dan Balita di Cilacap, Keduanya Tewas Tak Tertolong
Nasib nahas menimpa SH (28) dan anak perempuannya yang berusia 2 tahun. Warga desa Madura, kecamatan Wanareja
Penulis: Pingky Setiyo Anggraeni | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, CILACAP - Nasib nahas menimpa SH (28) dan anak perempuannya yang berusia 2 tahun.
Warga desa Madura, kecamatan Wanareja, Kabupaten Cilacap ini meninggal dunia usai tertimpa tembok rumah pada Jumat (11/10/2024) sore.
Kasihumas Polresta Cilacap Ipda Galih Soecahyo mengungkapkan, insiden tragis tersebut terjadi sekitar pukul 15.30 WIB.
Saat itu keduanya sedang berada di halaman rumah yang bersebelahan dengan rumah kosong milik tetangganya.
"Insiden tragis itu terjadi saat korban dan putrinya bermain di halaman rumah yang bersebelahan dengan rumah tetangganya yang sudah meninggal dunia," katanya kepada Tribunbanyumas.com
Menurut keterangan suami korban, Andi Hermawan (27), saat kejadian dirinya tidak menyaksikan secara langsung.
Karena saat itu dirinya sedang berada di dalam rumah untuk ke kamar mandi, sementara istri dan anaknya bermain di luar.
Namun saat di kamar mandi, suami korban sempat mendengar adanya suara keras seperti ada benda yang jatuh.
Saat itu juga Andi kemudian bergegas keluar rumah dan betapa kagetnya melihat reruntuhan tembok yang sudah menimpa istrinya.
"Begitu keluar rumah, dia (suami korban) melihat sang istri sudah tergeletak di reruntuhan tembok, sedangkan anak korban saat itu sudah ditolong warga," ungkap Galih.
Usai kejadian, kedua korban langsung dibawa ke Puskesmas Wanareja I untuk mendapat perawatan medis.
Namun rupanya kedua korban harus dirujuk ke RSUD Majenang untuk mendapatkan perawatan yang intensif.
"Namun sayangnya nyawa kedua korban tidak dapat diselamatkan," lanjut dia.
Galih menyebut, bahwa usai kejadian pihak kepolisian dari Polsek Wanareja bersama anggota Koramil dan Satpol PP setempat segera melakukan olah TKP dan meminta keterangan saksi-saksi.
Berdasarkan pemeriksaan awal, polisi menyatakan bahwa tembok yang roboh adalah bagian dapur setinggi empat meter dan lebar tiga meter.
Dugaannya tembok tersebut roboh karena kondisinya yang sudah lapuk.
"Kami menduga tembok tersebut roboh karena kondisinya sudah lapuk dan konstruksinya tidak menggunakan beton sebagai penopang. Kemudian rumah tersebut diketahui juga sudah lama kosong sejak pemiliknya meninggal dunia," imbuh Galih. (pnk)
Lapas Nusakambangan Kini Jadi Lumbung Pangan, Napi Dilatih Bertani dengan Bantuan Kementan |
![]() |
---|
Hingga Agustus 2025, Pasien HIV/AIDS di Cilacap Tembus 1.080 Orang Termasuk 1 Balita |
![]() |
---|
Segini Harga Sembako di Cilacap Hari Ini: Stabil, Cabai Masih Berfluktuasi |
![]() |
---|
Mengenal Ujungalang, Desa Penghasil Nipah yang Menyimpan Harapan di Pesisir Cilacap |
![]() |
---|
Gelombang Tinggi di Perairan Cilacap, Nelayan Pilih Tak Melaut: Yang Penting Selamat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.