Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Pekalongan

Pembangunan Penataan Kampung Bugisan Kota Pekalongan Capai 68 Persen

Saat ini progres pembangunan penataan Kampung Bugisan telah mencapai 68 persen. Sebanyak 168 KK menerima

Penulis: Indra Dwi Purnomo | Editor: muh radlis
IST
Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Dinperkim) Kota Pekalongan, Andrianto saat melakukan monitoring di kawasan Kampung Bugisan bersama Kementerian ATR/BPN, serta stakeholder terkait. 

TRIBUNJATENG.COM, PEKALONGAN - Saat ini progres pembangunan penataan Kampung Bugisan telah mencapai 68 persen.

Sebanyak 168 KK menerima bantuan program penataan kawasan Bugisan ini.


Hal ini disampaikan, Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Dinperkim) Kota Pekalongan, Andrianto saat melakukan monitoring di kawasan tersebut bersama Kementerian ATR/BPN, serta stakeholder terkait.


Andrianto menjelaskan, bahwa penataan Kampung Bugisan adalah program dari Pemerintah yang terintegrasi meliputi pembangunan rumah baru atau peningkatan kualitas rumah, pembangunan jalan dan drainase lingkungan, pembangunan sarana sanitasi, pembangunan sarana air bersih dan pembangunan tempat pembuangan sampah TPS3R.


"Program ini menggunakan Dana Alokasi Khusus atau DAK terintegrasi tahun 2024, target kami akhir Desember sudah selesai semua. Untuk total nilai proyek DAK Rp 17 miliar, jika ditotal dengan beberapa kolaborasi anggarannya sekitar Rp 20 M," kata Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Dinperkim) Kota Pekalongan, Andiranto, Senin (14/10/2024).


Sementara itu, Sub Direktorat Pengembangan dan Diseminasi Akses Reforma Agraria Kementerian ATR/BPN, Windra Pahlevi mengapresiasi upaya dari Pemerintah Kota Pekalongan, terkait dengan melihat progres dan kolaborasi sangat baik dalam kegiatan konsolidasi tanah (KT) kali ini.


"Pembangunan fisik sudah ditindaklanjuti dengan baik dengan instansi pelaksana, sehingga harapannya konsep KT bisa membuat masyarakat penerima merasakan manfaatnya secara langsung," ucapnya.


Windra menjelaskan, bahwa Kementerian ATR/BPN memberi kontribusi berupa reforma agraria yang terdiri dari penataan aset dan akses.


"Kami sempat berbincang dengan warga penerima manfaat, ingin mengagunkan sertifikat yang telah diterbitkan untuk bisa mendorong ekonomi baru."


"Sehingga, kondisi kumuh tidak terjadi lagi, kegiatan ekonomi masyarakat berkembang dan pola pikir masyarakat lebih maju lagi, inilah program pemberdayaan yang akan kita tonjolkan," jelasnya.


Anik warga Bugisan mengucapkan terimakasih, kepada pemerintah yang sudah memberikan bantuan berupa pembangunan rumah baru.


Ia mengaku, sudah bertahun-tahun terdampak banjir dan tidak pernah memimpikan rumahnya akan dibangun kembali oleh Pemerintah.


"Kebanjiran terus bertahun-tahun, Alhamdulillah dibantu, senang banget. Harapannya cepat selesai."


"Saat ini kami ngekos, setiap bulan dapat Rp 500 ribu dari pemerintah, pas untuk bayar kos karena tiap bulannya Rp 500 ribu rupiah," ucapnya.


Hal senada juga disampaikan oleh Sopian, penerima bantuan peningkatan kualitas rumah menceritakan, banjir di sini sudah 7 tahun, 3 tahun terakhir banjirnya tambah naik.


"Bantuan yang saya terima, untuk merenovasi rumah bagian atas dan depan, dapat bantuan Rp 20 juta, Rp 17,5 untuk material, dan Rp 2,5 juta tukang."


"Alhamdulillah sudah ada tanggul juga, sejak Agustus 2023 sampai sekarang tidak banjir, tidak menyangka dan sangat bersyukur," tambahnya. (Dro)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved