Berita Kota Pekalongan
Dana Transfer Turun 18 Persen, Aaf Pastikan Program Pengelolaan Sampah Tetap Jalan
Pemkot Pekalongan berkomitmen, menjaga kebersihan dan keberlanjutan lingkungan meski dengan keterbatasan anggaran
Penulis: Indra Dwi Purnomo | Editor: muslimah
TRIBUNJATENG.COM, PEKALONGAN - Meskipun Dana Transfer ke Daerah (TKD) untuk Kota Pekalongan dipastikan turun hingga 18 persen pada tahun anggaran 2026, Wali Kota Pekalongan, Achmad Afzan Arslan Djunaid, menegaskan bahwa program pengelolaan sampah di kota batik tetap akan berjalan.
Pemkot Pekalongan berkomitmen, menjaga kebersihan dan keberlanjutan lingkungan meski dengan keterbatasan anggaran.
Wali Kota yang akrab disapa Aaf itu menyampaikan, penurunan Dana Transfer dari pemerintah pusat menjadi tantangan bagi seluruh daerah, termasuk Pekalongan.
Namun, pihaknya memastikan sektor-sektor vital seperti kebersihan dan lingkungan tetap menjadi prioritas utama.
"Meskipun dana transfer berkurang, kami akan tetap memprioritaskan sektor-sektor penting seperti kebersihan dan pengelolaan lingkungan."
"Pemerintah tidak bisa berjalan sendiri, kami butuh dukungan dan partisipasi aktif masyarakat," tegas Aaf, Selasa (28/10/2025).
Menurutnya, Pemkot Pekalongan terus melakukan berbagai upaya strategis untuk menekan volume sampah yang dibuang ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Degayu.
Hal ini juga menjadi, bagian dari persiapan menghadapi kebijakan penutupan TPA yang akan diberlakukan oleh Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) pada 30 November 2025.
"Kemungkinan daerah-daerah yang progres penanganan sampahnya sudah positif akan mendapat perpanjangan waktu, termasuk Kota Pekalongan. Mudah-mudahan, semuanya bisa berjalan lancar," ujarnya.
Aaf menjelaskan, sejumlah langkah konkret telah dijalankan Pemkot dalam rangka menekan timbunan sampah, antara lain memperkuat sistem pengelolaan di tingkat kelurahan, memperluas program pengomposan rumah tangga, mengoptimalkan bank sampah, serta meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pemilahan dan daur ulang.
"Hasilnya cukup menggembirakan. Saat ini, volume sampah yang dibuang ke TPA sudah berhasil ditekan hingga sekitar 50 persen. Ini capaian yang patut kita syukuri, dan terus kita tingkatkan bersama," imbuhnya.
Kendati begitu, Aaf mengakui bahwa penanganan sampah masih menjadi pekerjaan besar, apalagi dengan adanya keterbatasan dana dan kebijakan penutupan TPA.
Namun, Pemkot berkomitmen untuk mencari solusi berkelanjutan agar kebersihan kota tetap terjaga.
"Berat memang, tidak mudah menyelesaikan semua permasalahan sampai akhir November nanti."
"Tapi kami terus berupaya, berkolaborasi dengan masyarakat dan pihak swasta agar pengelolaan sampah tetap berjalan," katanya.
| Hapus Praktik Percaloan, Satlantas Polres Pekalongan Sosialisasikan Cara Resmi Ambil BPKB |
|
|---|
| 98 Persen Penduduk Kota Pekalongan Masuk Data Tunggal Nasional |
|
|---|
| Baru 200 Barang yang Dijarah Dikembalikan, Wali Kota Pekalongan Aaf Minta Kesadaran Masyarakat |
|
|---|
| Wali Kota Pekalongan Aaf Imbau Pedagang Segera Tempati Pasar Banjarsari, Tak Ada Lagi Pasar Darurat |
|
|---|
| Skrining Kusta Serentak, Dinkes Kota Pekalongan Temukan 35 Kasus Baru |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.