Program PINTAR
Peningkatan Kompetensi Numerasi Melalui Optimalisasi Komunitas Belajar & Pendampingan Pascasupervisi
Peningkatan Kompetensi Numerasi Melalui Optimalisasi Komunitas Belajar & Pendampingan Pascasupervisi
Penulis: Awaliyah P | Editor: galih permadi
Peningkatan Kompetensi Numerasi Melalui Optimalisasi Komunitas Belajar & Pendampingan Pascasupervisi
TRIBUNJATENG.COM - Dalam upaya meningkatkan kompetensi numerasi di kalangan guru, Tim Srikandi yang dipimpin oleh Normalia Eka Pratiwi, M.Pd., Kepala SDN Kutoharjo, meluncurkan program supervisi literasi numerasi yang melibatkan kepala sekolah dan guru di Kecamatan Singorojo dan Kaliwungu Selatan, Kabupaten Kendal.
Normalia menjelaskan, Alasan nama Srikandi adalah "Srikandi karena kita terdiri dari 5, ibu-ibu semua."
Wanita yang akrab disapa Lia tersebut menekankan pentingnya mengalihkan fokus supervisi kepala sekolah dari aspek akademik saja.
"Tujuan kita selama ini kepala sekolah kalau supervisi masih seputar supervisi akademik. Padahal di rapor pendidikan itu sendiri sudah literasi numerasi yang menjadi poin utamanya."
Dalam pengembangan aplikasi Supervisi Literasi Numerasi tahun 2023, Normalia menyebutkan bahwa sebelumnya tidak ada supervisi yang khusus menangani literasi dan numerasi.
"Kita ingin bagaimana supaya kepala sekolah ada supervisi numerasi, akhirnya ada elitnum. Akhirnya saat supervisi, kepala sekolah tidak perlu lagi repot ngeprint karena ada di genggaman langsung."
Program ini bertujuan untuk membekali kepala sekolah dengan teknik coaching, agar saat supervisi guru merasa nyaman.
"Dari hasil elitnum, ternyata masih banyak hasil dari guru-gurunya masih di level satu. Nah, ini sejalan juga dengan rapor pendidikan Kabupaten Kendal, ternyata banyak yang naik, tapi masih turun. Numerasinya masih turun," ungkap Lia.
Tim Srikandi berupaya memberdayakan Kombel (Komunitas Belajar) untuk meningkatkan kompetensi numerasi.
"Kita harus memberdayakan Kombel supaya guru-gurunya mau belajar. Walaupun pemerintah sudah memfasilitasi PMM, ya itu mudah, tapi nanti kan yang namanya belajar sendiri itu kurang afdol," katanya.
Kombel dipusatkan di dua kecamatan yang memiliki rapor pendidikan rendah, yaitu Kaliwungu Selatan dan Singorojo.
Peserta program terdiri dari guru dan kepala sekolah, karena keduanya memiliki peranan penting dalam supervisi.
"Kepala sekolah berperan aktif dalam mendampingi guru untuk berinovasi dalam pembelajaran, tidak hanya di Matematika saja," tambah Normalia.
Proses pembelajaran dibagi ke dalam kelompok kecil untuk melakukan lesson study.
Pemkab Kendal Sosialisasikan Perbup Literasi dan Numerasi, Dorong Transformasi Pendidikan Sejak Dini |
![]() |
---|
SMPN 31 Semarang Luncurkan Program Duta OTSAB untuk Meningkatkan Kolaborasi Orang Tua dan Sekolah |
![]() |
---|
Guru SDN Sadeng 02 Semarang Mengajarkan Logika Berpikir melalui Unplugged Coding Literacy |
![]() |
---|
Sinergi Lintas Sektor untuk Menumbuhkan Budaya Numerasi Sejak Dini |
![]() |
---|
Tanoto Foundation Fellowship Program 2025 Kembali Dibuka, Siap Cetak Pemimpin Pendidikan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.