Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Program PINTAR

Inovasi Media dan Metode Pembelajaran Numerasi Berbasis Lesson Study

Menurut data dari rapot pendidikan kompetensi terdapat kekurangan capaian numerasi di Kabupaten Kendal pada 2024.

|
Penulis: non | Editor: galih permadi
Tribun Jateng
Inovasi Media dan Metode Pembelajaran Numerasi Berbasis Lesson Study 

Haris juga menuturkan ibarat kapal yang ditumpangi bersama sehingga para gur bisa saling memotivasi, mencari solusi.

Hal itu juga selaras dengan prinsip gotong-royong, pasalnya jika guru bergerak sendirian akan cenderung depresi karena banyaknya jumlah peserta didik.

"Beda dengan ketika mereka berkumpul. Kalau di sini kita fasilitasi dengan kelompok kerja guru KKG. Nah itu akan lebih baik kalau mereka dibuat berkelompok seperti itu."

Tim Cakra atau fasilitator daerah sendiri juga memiliki andil dalam meningkatkan capaian numerasi.

"Tugas kami para fasda (fasilitator daerah) ini memfasilitasi pembelajarannya kemudian mari bersama-sama mencari jalan keluarnya untuk sesuai dengan apa yang mereka butuhkan."

"Jadi bukan sesuai dengan apa yang ada di buku tapi sesuai dengan apa yang mereka butuhkan di lingkungan mereka di kelas mereka seperti itu."

Dalam implemetasinya yang dirasa kini memiliki dampak positif bagi guru, Haris mengharapkan jika meski proyek ini telah selesai tak mengurangi semangat para guru untuk terus mengembangkan program lesson study

"Yang kami harapkan di kecamatan-kecamatan itu ada semacam kelompok kerja komunitas belajar seperti itu jadi masih tetap berlanjut lesson study-nya. Kenapa? Karena sekali lagi bahwa sifat dasar dari ilmu pengetahuan itu tidak statis melainkan dinamis jadi selalu akan ada permasalahan," jelasnya. 

Lesson study juga mendukung dan saling beririsan dengan kurikulum merdeka yang saat ini diterapkan 

Pasalnya satu dari sifat dasar kurikulum merdeka adalah bahwa guru-guru tersebut bisa merumuskan dari cara belajar hingga media yang digunakan.


Sehingga guru dimerdekakan dalam mencari solusi dalam permasalahan yang dialami di sekolah.

"Nah kita hanya mendampingi dan lain sebagainya memberikan tambahan pembelajaran ataupun tambahan ilmu pengetahuan, tapi sekali lagi bahwa permasalahannya merekalah yang merasakan mereka yang jadi ujung tombaknya, kata Haris.

Namun permasalahan yang sifatnya lokal tersebut juga bisa menjadi sumber referensi bagi kelas-kelas lainnya atau bahkan mungkin di sekolahan lainnya seperti itu."

Terkait peningkatan numerasi dan keberlanjutan lesson study sebagai bagian dari pengembangan para profesional guru, Haris berharap program seperti ini akan terus berlanjut.

"Seperti yang sudah saya ungkapkan tadi bahwa sekali lagi bahwa sifat dasar dari ilmu pengetahuan itu tidak statis, melainkan dinamis karena kita sudah berani mengajar, maka kita juga harus berani
belajar," tutupnya. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved