Berita Viral
Sidang Perdana Guru Supriyani yang Menghukum Anak Polisi, Anggota PGRI Geruduk Pengadilan Negeri
Sidang perdana guru Supriyani yang ditahan karena menghukum siswa anak polisi digelar pada Kamis (24/10/2024).
TRIBUNJATENG.COM - Sidang perdana guru Supriyani yang ditahan karena menghukum siswa anak polisi digelar pada Kamis (24/10/2024).
Dalam sidang yang digelar di Pengadilan Negeri (PN) Andoolo, Konawe Selatan itu diserbu anggota Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI).
Massa datang dengan membawa poster, yang di antaranya bertuliskan "Stop Kriminalisasi Guru".
Baca juga: Video Kasus Guru Honorer Supriyani Memanas, Polda Sultra Curigai Kanit Intel Aipda Wibowo
Baca juga: Fakta Baru Kasus Supriyani, Guru yang Dituduh Pukuli Anak Polisi: Luka Memar Akibat Jatuh dari Sawah
Mereka juga meneriakkan yel-yel, "Hidup guru." Salah satu guru, Darma, mengatakan, kedatangan mereka merupakan bentuk solidaritas kepada S
"Sebagai guru harus kawal terus kasus ini. Saya rela tidak masuk mengajar untuk membela saudara saya ini (S)," ujarnya, Kamis.
Darma menuturkan, para guru juga menuntut penegak hukum untuk membebaskan S.
Ketua PGRI Kecamatan Palangga Selatan Abdurrahim mengungkapkan, aksi para guru ini merupakan bentuk dukungan kepada S.
"Bukan itu saja, kami berharap dari kasus ini tidak ada lagi S-S lainnya. Kami juga berharap kepada pihak-pihak seperti dugaan Rp 50 juta itu bisa benar-benar ditelusuri," ucapnya.
S, guru sekolah dasar tersebut, tiba di PN Andoolo pada 09.30 Wita bersama penasihat hukum dan rekan-rekan gurunya.
Adapun sidang dimulai pukul 10.00 Wita.
Sidang guru honorer Konawe Selatan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejaksaan Negeri (Kejari) Konawe Selatan Ujang Sutisna menjelaskan, dalam dakwaannya, terdakwa diduga melakukan kekerasan terhadap anak didiknya.
"Akibat kekerasan yang dilakukan terdakwa mengakibatkan korban mengalami luka memar disertai lecet pada paha kanan dan kiri bagian belakang," ungkapnya.
Atas dakwaan itu, penasihat hukum S akan mengajukan eksepsi.
Majelis hakim memberikan waktu kepada penasihat hukum untuk mengajukan eksepsinya hingga Senin (28/10/2024) pukul 10.00 Wita.
Kuasa hukum S, Syamsuddin, menjelaskan, pengajuan eksepsi didasarkan bahwa kliennya sama sekali tidak pernah melakukan kekerasan, seperti yang didakwakan JPU.
"Banyak kejanggalan-kejanggalan yang diajukan dalam dakwaan itu, kami hari ini mengajukan eksepsi, keberatan, nanti kami ajukan pada hari Senin."
"Kejanggalan itu salah satunya adalah terdakwa ini tidak pernah melakukan perbuatan itu," tuturnya.
Sementara itu, S juga mengakui bahwa dirinya sama sekali tidak pernah melakukan kekerasan terhadap korban.
"Sangat sedih (mendengar pembacaan dakwaan JPU)," tandasnya. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Teriakan "Hidup Guru" di Sidang Perdana Guru Honorer Konawe Selatan"
Chat Terakhir Abay Staf DPRD Makassar Meninggal dalam Gedung Terbakar, Bismillah Mohon Maaf |
![]() |
---|
Rincian Kekayaan Ahmad Sahroni Rp328 M, Viral Sebut 'Orang Tolol Sedunia', Kini Dirotasi ke Komisi I |
![]() |
---|
Tampang 7 Anggota Brimob Jalani Pemeriksaan Seusai Lindas Tewas Affan Ojol, Kenakan Kaus 'Titipan' |
![]() |
---|
GEGER Video Viral Sepasang Kekasih di Jepara Diarak 2 Kilometer, Kepergok Lagi Mesum di Rumah MSW |
![]() |
---|
9 Bangkai Mobil Dijarah di Depan Mako Brimob Kwitang, Warga: Ambil yang Berguna, Dijual Lumayan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.