Berita Jateng
Transformasi Limbah Tahu Warga Sugihmanik Bersama Tim UNDIP!
Desa Sugihmanik, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah kini berupaya memanfaatkan limbah tahu menjadi sumber ekonomi baru.
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG -- Desa Sugihmanik, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah kini berupaya memanfaatkan limbah tahu menjadi sumber ekonomi baru.
Tim Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat Universitas Diponegoro (UNDIP) yang dipimpin oleh Dr. Eng. Bimastyaji Surya Ramadhan, S.T., M.T., mengadakan pelatihan dan sosialisasi tentang budidaya maggot pada hari Jumat, 11 Oktober 2024.
Kegiatan ini diikuti oleh 20 warga, termasuk anggota Bank Sampah Krida Manik dan perwakilan Bank Sampah Induk Grobogan.
Limbah tahu yang dihasilkan dari produksi tahu di Desa Sugihmanik sebelumnya menjadi masalah lingkungan yang serius.
Kini, limbah tersebut diolah menjadi pakan maggot, larva lalat Black Soldier Fly (BSF), yang bernilai tinggi secara ekonomis.

“Program ini diharapkan dapat mengubah limbah menjadi peluang bisnis yang berkelanjutan, membantu warga tidak hanya menjaga lingkungan tetapi juga meningkatkan pendapatan mereka,” ungkap Dr. Bimastyaji.
Dalam pelatihan ini, warga diberikan pengetahuan praktis mengenai proses budidaya maggot, mulai dari persiapan kandang, pengolahan limbah tahu sebagai pakan maggot, sampai dengan pemanfaatan maggot. Proses budidaya ini melibatkan penggunaan campuran limbah tahu, molase, dedak, dan EM4 untuk memberikan nutrisi yang optimal bagi maggot.
“Kami ingin mengajarkan kepada warga bahwa limbah yang selama ini dianggap tidak berguna bisa diolah menjadi produk bernilai jual,” tambahnya.

Kegiatan ini tidak hanya meningkatkan pengetahuan warga tetapi juga membuka peluang ekonomi baru. Dengan potensi produksi maggot yang signifikan, Bank Sampah Krida Manik berpeluang memperoleh pendapatan tambahan.
Selain itu, pengolahan limbah tahu juga dapat mengurangi beban kerja Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) di daerah tersebut.
Program ini sejalan dengan dua Indikator Kinerja Utama (IKU) Universitas Diponegoro, yakni IKU 2 yang memberikan pengalaman langsung bagi mahasiswa dan IKU 5 yang memastikan hasil riset dosen dapat dimanfaatkan oleh masyarakat.
“Kami berharap kegiatan ini dapat dijadikan contoh bagi desa lain untuk mengatasi masalah limbah dan menciptakan peluang ekonomi baru,” tutup Dr. Bimastyaji.

Dengan dukungan dari Kemendikbud Dikti, diharapkan Desa Sugihmanik bisa menjadi inspirasi bagi daerah lain dalam pengelolaan limbah secara berkelanjutan serta memanfaatkan pengetahuan yang didapat untuk mandiri dalam budidaya maggot dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi warga.
Kesuksesan program ini juga akan membuka jalan bagi inovasi lebih lanjut dalam pengelolaan limbah dan pemanfaatan sumber daya lokal. Dengan kolaborasi yang solid antara masyarakat, akademisi, dan pemerintah, masa depan yang lebih cerah dan berkelanjutan bagi Desa Sugihmanik bukanlah hal yang mustahil.
Baca juga: Peringatan Hari Sumpah Pemuda, Pemprov Jateng Kenalkan Klinik Layanan Kepemudaan, Ini Visi-Misinya
Baca juga: Sekda Sumarno Ajak Pemuda Jateng Aktif Jaga Lingkungan
Baca juga: Watak Weton Senin Pon 28 Oktober 2024: Rezeki dan Asmara
Baca juga: Naufal Dzul Faqar Bunuh Santriwati di Kendal, Sempat Rekam Aksi Sadisnya

Berkat Kerja-Kerja Kolaboratif, Ekonomi Jawa Tengah Tumbuh 5,28 Persen |
![]() |
---|
500 an Makam dan 1 Punden di Lonjong Ambarawa Terdampak Pembebasan Proyek Tol Jogja-Bawen |
![]() |
---|
APBD Perubahan Jateng 2025 Rp 24,57 Triliun disahkan Untuk Infrastruktur dan Pengentasan Kemiskinan |
![]() |
---|
Sumarno Ingin Investor Yang Berinvestasi di Jateng Agar Dijaga Kepercayaan |
![]() |
---|
Ahmad Luthfi Terus Genjot Berbagai Sektor Untuk Meningkatkan Perekonomian di Jawa Tengah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.