Berita Cilacap
Ditanam di Lahan Marjinal, Dipanen Jadi Energi Bersih
Pengembangan biomassa PLN di Cilacap dikelola masyarakat dan didukung pemerintah dengan berbasis ekonomi kerakyatan
Penulis: mamdukh adi priyanto | Editor: muslimah
"Ketika menanam jagung, mereka terkadang kesulitan untuk memasarkan. Namun, kalau mereka menanam gamal dan kaliandra, kami siap untuk mengepul dan menjualnya ke PLTU. Nah, para petani menilai prospek tanaman energi ini bagus untuk ke depannya, sehingga mereka mau beralih. Faktor pelestarian lingkungan sebagai pencegahan banjir juga menjadi pertimbangan," Sukirno menambahkan.
Saat ini sudah ada empat kelompok tani serta puluhan petani yang bekerja sama dengan BUMDes Kalijeruk untuk bekerja sama mendistribusikan tanaman energi. Jumlah tersebut diprediksi bertambah karena dianggap menguntungkan.
Pemanfaatan biomassa mendorong ekonomi kerakyatan, meningkatkan kesejahteraan petani dan menjaga kelestarian lingkungan.
Produk Turunan Gamal

Para petani merasa diuntungkan dengan menanam gamal, tidak hanya menghasilkan kayu untuk cofiring batubara di PLTU, tetapi juga produk turunan lain berupa daun. Daun gamal sangat disukai hewan ternak kambing.
Menyeleraskan program penyediaan biomassa untuk PLTU, pemerintah desa sudah menganggarkan untuk pengadaan hewan ternak kambing yang nantinya juga dikelola BUMDes. Diharapkan masyarakat sekitar juga melakukan duplikasi dengan memelihara kambing lantaran akan banyak pakan hewan ternak.
"BUMDes beberapa tahun terakhir tidak ada pemasukan, namun dengan adanya program tanaman energi ini, kami berharap membawa berkah bagi BUMDes serta masyarakat desa. Ada dampak positif penanaman gamal ini, memang pendapatan tidak begitu siginifikan, namun dengan adanya dampak turunan ini yang kami harapkan bisa memberikan kesejahteraan," ujar Sukirno.
Tidak hanya itu, pemerintah desa juga menanam tanaman sisipan di lahan gamal. Sekretaris Desa Kalijeruk, Eko Setiyono menuturkan saat ini sudah ada tanaman kopi yang ditanam sebagai sisipan di antara tanaman energi gamal. Antara satu tanaman dengan tanaman lain, ditanami kopi.
Sifat kedua tanaman tidak saling merugikan sehingga bisa ditanam bersama-sama di lahan tersebut. Dengan begitu diharapkan lahan 'tidur' tersebut menjadi produktif.
Selain itu, tanaman tersebut juga mampu menyimpan air dengan baik sehingga membuat tanah di sekelilingnya subur yang sebelumnya tandus.
Petani yang terlibat aktif dalam program ini menuturkan, dengan memanfaatkan tanaman gamal, lahan yang sebelumnya menganggur kini bisa ditanami.
Ada sekitar 1.000 atau 60 persen lebih warga Kalijeruk yang menjadi petani. Luas lahan yang berpotensi bisa ditanam gamal sekitar 30 hektare yang merupakan lahan desa dan perorangan. Luasan tersebut belum termasuk lahan Perhutani.
Dalam waktu dekat, pemerintah desa juga akan menjajaki kerja sama dengan Perhutani agar sebagian lahan Perhutani yang berbatasan dengan lahan warga untuk ditanami gamal.
"Kami akan MoU dengan Perhutani agar tanaman gamal ini bisa menjadi sabuk atau batas antara lahan mereka dengan lahan warga. Di desa kami, lahan sabuk Perhutani ini sepanjang lima kilometer, kalau ditanami gamal akan sangat bermanfaat," kata Eko.
Tidak hanya itu, dari tanaman ini, masyarakat dapat memanfaatkan daunnya sebagai pakan ternak dan rantingnya dapat dijual ke PLN sebagai bahan bakar cofiring biomassa.
Senyum Ari Pegawai Diskominfo Cilacap, Terima SK PPPK Setelah 10 Tahun Berstatus Honorer |
![]() |
---|
Cilacap Citimall Jadi Magnet Investasi, Sinyal Positif Bagi Ekonomi di Jawa Tengah |
![]() |
---|
Garap Sektor Pertanian dan Pabrik Pupuk, 191 Warga Binaan Pindah ke Lapas Nirbaya Cilacap |
![]() |
---|
Antisipasi Tsunami, Cilacap Kini Dipantau Alat Deteksi Gelombang Laut |
![]() |
---|
Kolam Retensi RTH BMD Cilacap Dibersihkan, Delapan Trashbag Sampah Terkumpul |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.