Berita Slawi
Ingin Teman UMKM Tegal Naik Kelas, Smartfren Community Beri Kunci Sukses dengan Cara Ilmu Pohon
Smartfren Community menggelar Workshop Teman UMKM Tegal Naik Kelas Part 1 dalam rangka memaksimalkan keuntungan dengan manajemen yang tepat.
Penulis: Desta Leila Kartika | Editor: raka f pujangga
TRIBUNJATENG.COM, SLAWI - Menjadi salah satu program unggulan dari lima progam yang ada, Smartfren Community menggelar Workshop Teman UMKM Tegal Naik Kelas Part 1 dalam rangka memaksimalkan keuntungan dengan manajemen yang tepat, berlokasi di Aula Widodo Universitas Bhamada Slawi, Kabupaten Tegal, pada Kamis (31/10/2024).
Kegiatan workshop yang diikuti puluhan pelaku UMKM dengan beragam jenis usaha ini, dikemas selayaknya diskusi yang terdapat sesi tanya jawab dengan narasumber.
Adapun untuk narasumbernya sendiri yaitu, Corporate Communication dan CSR Smartfren Kadi Riyanto, Owner Dyno Chicken dan Hawa Snack Muhammad Ujang Adi Setiawan, dan Owner Line's Laptop dan Liniiabaya Lini Sulistiani.
Baca juga: Nastar Tempe, Produk Unggulan UMKM Kuripan Kertoharjo Pekalongan
Pelaku UMKM yang mengikuti workshop kali ini terlihat antusias karena ketika memasuki tahap tanya jawab, banyak yang mengangkat tangan kemudian menyampaikan pendapat, bertanya, ataupun menjelaskan apa yang dipahami dari materi yang disampaikan narasumber.
Corporate Communication dan CSR Smartfren Kadi Riyanto menjelaskan, event Smartfren Community diselenggarakan oleh Leaders atau pengguna Smartfren jadi bukan karyawan Smartfren sendiri.
Sedangkan untuk lima program yang ada pada Smartfren Community yaitu Teman Pintar Indonesia, Teman UMKM Indonesia, Bunda Pintar, Teman Kreasi Indonesia dan Teman Bijak Bumi.
"Saat ini yang sedang kami laksanakan di Slawi Kabupaten Tegal yaitu program Teman UMKM Indonesia. Program tersebut sudah berjalan di hampir 30 kota/kabupaten di Indonesia. Lewat pelatihan ini, kami berharap sesuai tujuan pemerintah yaitu membuat UMKM Naik Kelas. Caranya dengan menyelenggarakan pelatihan seperti ini secara intensif yaitu minimal tiga kali," jelas Kadi Riyanto, pada Tribunjateng.com.
Di sela-sela kegiatan Teman UMKM Tegal Naik Kelas, sambung Kadi Riyanto, nantinya peserta akan mendapat tugas yang harus dikerjakan.
Tugasnya sendiri ada dua kompetisi, yaitu sebelum mengikuti pelatihan peserta menjelaskan usaha yang dirintis seperti apa, setelah mengikuti workshop atau pelatihan dari Smartfren Community apa dampak yang diperoleh.
Tujuannya, untuk mengetahui apakah program dari Smartfren Community berhasil atau tidak dengan adanya Workshop UMKM Naik Kelas khususnya di Tegal.
"Pada kesempatan ini, saya menyampaikan tentang kunci sukses bagi UMKM yaitu menggunakan ilmu pohon. Maksudnya, hal pertama yang harus diperhatikan (menjadi akar) ketika memulai usaha yakni budaya di daerah sekitar. Kemudian mencari Sumber Daya Manusia (SDM) untuk membantu, setelahnya perkuat sistem usaha, baru perkuat produk dan customer (konsumen) hasil akhirnya mendapat profit atau keuntungan," terangnya.
Kadi Riyanto menyebut, antusias pelaku UMKM di Tegal untuk mengikuti kegiatan workshop sangat luar biasa, hal itu dibuktikan dengan target peserta dibatasi 77 orang tapi yang mendaftar sampai 250 orang.
Pesertanya sendiri tidak hanya dari wilayah Slawi Kabupaten Tegal saja, tapi dari daerah lain seperti Kota Tegal, Bumiayu Kabupaten Brebes, dan lain-lain.
Sedangkan untuk jenis usahanya sendiri didominasi UMKM kuliner (makanan dan minuman), penyedia jasa seperti EO dan servis, craft atau kerajinan, dan masih banyak lagi.
"Sejak pertama kali terbentuk pada 15 Oktober 2015 atau sudah sembilan tahun, Smartfren Community sudah menyelenggarakan kegiatan di 122 kota, 140 ribu lebih member, 130 leaders, 209 konten kreator, dan 2.455 UMKM binaan.
Harapannya bisa mengembangkan semangat kolaborasi dan kewirausahaan sosial bagi generasi muda, serta membuka peluang tumbuhnya sektor ekonomi UMKM kreatif di berbagai daerah dimana Smartfren Community berada," harap Kadi Riyanto.
Sementara itu, Owner Dyno Chicken dan Hawa Snack Muhammad Ujang Adi Setiawan, berbagi pengalaman dan cerita saat dirinya merintis usaha sejak awal sampai akhirnya sukses bisa memiliki 16 cabang, bahkan melebarkan sayap dengan membuat usaha penyedia snack.
Ujang, sapaan akrabnya, bercerita awalnya ia memulai usaha dengan membuka Dyno Chicken pada tahun 2019 atau sebelum pandemi Covid-19 melanda Indonesia.
Merintis usaha dari nol, tentu bukan suatu hal yang mudah dan langsung mendapat keuntungan besar, melainkan beberapa kali Ujang harus menghadapi situasi seperti sepi pembeli, tidak untung (alami kerugian) dan lain sebagainya.
Terlebih saat Indonesia mulai terpapar pandemi Covid-19, kondisi ini sangat mempengaruhi bisnisnya yang saat itu belum lama dirintis.
Singkatnya Ujang tetap bangkit dengan membuka cabang baru di daerah Pagongan depan Kodim 0712 Tegal.
Baca juga: UMKM Binaan Dinkop UKM Jateng Sabet Penghargaan Nasional Kreatifpreneur 2024
Dibukanya cabang Dyno Chicken di Pagongan depan Kodim 0712 Tegal, dikatakan Ujang menjadi titik awal usahanya tersebut berkembang pesat dan bertahan hingga saat ini.
"Alhamdulillah sampai saat ini saya sudah punya 16 cabang Dyno Chicken. Itu sedikit gambaran tentang usaha saya. Bisa dikatakan proses sampai memiliki 16 cabang tidak mudah, tapi penuh dengan rintangan. Sehingga kuncinya ketika merintis usaha yakni konsisten. Ketika gagal bangkit dan coba lagi. Untung tidak untung jangan ditinggal begitu saja. Asal ada bekal niat dan pengalaman, maka tetap harus bekerja dan berusaha," papar Ujang. (dta)
Pemkab Tegal Luncurkan Progam Warteg Upaya Mengentaskan Kemiskinan Ekstrem |
![]() |
---|
Duduk Perkara Keluhan RSUD Soeselo Tegal: Pasien Tunggu di Mobil, Klaim Booking Kursi Roda Dibantah |
![]() |
---|
Bupati Tegal Ischak Hadiri Pisah Sambut Kalapas Kelas llB Slawi, Harap Sinergi Terjalin Lebih Baik |
![]() |
---|
Bupati Tegal Ischak Respon Aspirasi Warga Desa Gumalar Pembuatan Saluran dan Bantuan Mesin Pertanian |
![]() |
---|
Waspada Legionellosis! Semua Pamsimas di Tegal Diimbau Bersihkan Tandon dan Pipa Air dari Lumut |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.