Berita Viral
Gunawan Sadbor : Kisah Tukang Jahit Pulang Kampung Jadi Konten Kreator hingga Duta Anti Judi Online
Awalnya Gunawan Sadbor adalah tukang jahit di Jakarta. Kemudian masa pandemi melanda di Indonesia dia coba membuat konten live di Tiktok.
Gunawan Sadbor yang diduga mempromosikan judol berasal dari Kampung Margasari, Desa Bojongkembar, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Ia tidak hanya dikenal sebagai kreator konten tapi juga membuat warga desa melakukan live TikTok secara massal untuk mendapatkan saweran dari gift yang diberikan warganet.
Gunawan Sadbor mengatakan, awal mula ia melakukan tarian “Ayam Patuk” karena iseng. Sebelum dikenal sebagai kreator konten, ia bekerja sebagai penjahit keliling di Jakarta. Pekerjaan tersebut dilakoni Gunawan Sadbor sewaktu Indonesia dilanda pandemi Covid-19.
"Saya coba sambil live, tak sadar tiba-tiba saldo di akun Tiktok ada beberapa dollar," ujar Sadbor, Kamis (24/10/2024). Berawal dari uang yang didapatkan dari live TikTok, Gunawan Sadbor memutuskan berhenti bekerja sebagai penjahit keliling. Ia memilih pulang ke kampung halamannya di Sukabumi dan menekuni live TikTok untuk mencari penghasilan pada 2020-2021.
Dari aktivitasnya sebagai kreator konten, Gunawan Sadbor menciptakan tarian “Ayam Patuk”. Gerakan ini lalu terkenal dan mengangkat namanya sebagai kreator konten. Seiring berjalanya waktu, Gunawan Sadbor mengajak teman-temannya untuk live TikTok bersama dan menarikan gerakan “Ayam Patuk”.
Gunawan Sadbor mengaku, uang yang ia dapat dari saweran warganet saat live TikTok bisa mencapai Rp 400.000-Rp 700.000.
Namun, uang tersebut tidak diambil seluruhnya oleh Gunawan Sadbor. Ia juga membagikan uang ini kepada teman-temannya.
Dia bercerita uang sebanyak itu diperoleh ketika dirinya melakukan live TikTok mulai pukul 09.00 hingga menjelang maghrib. Dari saweran warganet, Gunawan Sadbor mengaku, teman-temannya bisa membeli motor dan merenovasi serta membeli rumah.
Sadbor tidak luput dari kiritikan warganet karena ia dianggap mengemis secara online.
Terkait hal itu, Gunawan Sadbor menganggap, hinaan dari warganet sudah menjadi “makanan” sehari-hari. Ia tidak mempersalahkan suara miring yang diarahkan kepada dirinya.
“Saya selalu bilang sama teman-teman, kalau mau ramai akunnya itu harus kuat. Kalau ramai itu hinaan hujatan dan bullyan itu pasti jadi makanan sehari-hari, itu jangan dilawan karena kalo enggak ada mereka, kita enggak akan ramai,” ujar Gunawan Sadbor. (kompas/cnn/tribun)
Baca juga: Pesawat Latih PK.PBC Mendarat Darurat di Pesisir Pantai Cemara Sewu Cilacap Jadi Tontonan Warga
Baca juga: OPINI Mukhamad Nur Huda : Siaran Berita Pilkada Wajib Berimbang dan Cermat
Baca juga: Australia Imbau Warganya Berhati-hati jika Hendak ke Indonesia
Baca juga: Panglima: 33 Prajurit Armed Deli Serdang Jalani Pemeriksaan Buntut Penyerangan, Ini Penyebabnya
Mobil Camry Haji Sahroni Indramayu Ditinggal Begitu Saja di Pinggir Jalan, Ponsel Masih Dicari |
![]() |
---|
Kisah Kakek Sarjono Nikahi Janda Manisrenggo Klaten, 3 Bulan Pendekatan via HP |
![]() |
---|
Ramai Foto Profil Pink Hijau di Medsos, Ini Makna dan Cara Membuatnya |
![]() |
---|
Cek Fakta, Istri Gus Baha Meninggal, Viral di Grup WhatsApp |
![]() |
---|
Ribuan Lele Terdampar di Jalan Tol Arah Solo, Pikap Kecelakaan hingga Terguling |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.