Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Kecelakaan Beruntun di Tol Cipularang

Kisah Tio dan 7 Anggota Keluarga Selamat dari Laka di Tol Cipularang KM 92, Kondisi Mobil Ringsek

Untung saja, meski kondisi mobilnya ringsek berat setelah terguling 2X, namun Tio dan tujuh anggota keluarganya selamat.

Editor: Muhammad Olies
Ist
kecelakaan beruntun di Tol Cipularang, Jawa Barat, Senin (11/11/2024). Saat ini, ruas Tol Cipularang KM 92 arah Jakarta tertutup imbas laka lantas ini 

Terpisah, seorang korban selamat kecelakaan bernama Tatang menceritakan bahwa kecelakaan itu terjadi saat hujan turun sekitar pukul 15.40 WIB.

 "Lagi macet, hujan, terus dari belakang mobil truk sampah, sampah dus nabrak. Nabraknya kencang banget," kata dia.

Korban selamat lainnya menceritakan saat seluruh kendaraan berjalan pelan mendadak mobilnya dihantam dari arah belakang.

"Tiba-tiba dari arah belakang mobil tronton yang mungkin remnya blong (melaju) kencang dia menabrakkan samping sebenarnya, (menabrakkan) ke pinggir jalan," cerita dia.

Ia juga menyebut melihat ada satu mobil melayang (terbang) karena dihantam truk kontainer dari belakang.

"Bahkan yang di belakang kami itu mobilnya melayang karena tertabrak," ucapnya.

Sementara itu, Kepala Korlantas Polri Irjen Aan Suhanan mengatakan truk pemicu kecelakaan maut di Tol Cipularang KM 92 arah Jakarta menggunakan gigi empat saat peristiwa terjadi.

Artinya, pengemudi truk tidak menggunakan engine break secara maksimal saat kecelakaan beruntun yang melibatkan 17 kendaraan terjadi.

"Setelah kita cek kendaraan tronton, kita cek perseneling ada di gigi 4. Artinya dengan turunan seperti ini, pengemudi tidak menggunakan engine break secara maksimal," ujar Aan di RS Abdul Radzak.

Berdasarkan temuan sementara, Kakorlantas menyebut kondisi truk diduga kuat gagal melakukan pengereman alias rem blong.

"Kemungkinan sopir tak bisa melakukan pengereman atau bisa dikatakan  rem blong," ucapnya.

Meski demikian, pihaknya masih akan menyelidiki lebih lanjut terkait penyebab pasti tabrakan beruntun tersebut. 

"Kita belum bisa menyimpulkan secara pasti tabrakan diakibatkan kelalaian sopir atau bukan, nanti kita selidiki besok saat olah TKP," katanya

"Tapi hasil penyelidikan sementara  Faktanya seperti itu, perseneling tinggi artinya di 4 termasuk tinggi, engine break tidak maksimal," ucapnya.

Akibat kecelakaan tersebut 1 orang anak meninggal dunia, 3 luka berat, dan 24 luka ringan. 

Semua korban saat ini berada di RS Abdul Radzak Purwakarta.

 

Artikel ini diolah dari Tribunnews.com 

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved