Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Internasional

242 Warga Rusia Terbunuh oleh Tentara yang Kembali dari Perang Ukraina

Diperkirakan sebanyak 242 warga Rusia telah terbunuh oleh tentara yang kembali dari Ukraina.

AFP
Tentara Rusia 

TRIBUNJATENG.COM, MOSKOW - Diperkirakan sebanyak 242 warga Rusia telah terbunuh oleh tentara yang kembali dari Ukraina.

Sedikitnya 227 lainnya juga mengalami luka serius oleh tentara Rusia tersebut.

Hal itu diungkapkan salah satu situs independen Rusia, Verstka.

Baca juga: Penyerangan Sekolah di China Tewaskan 8 Orang dan Lukai 17 Lainnya, Pelakunya Mantan Siswa

Seperti yang dialami oleh Irina baru-baru ini diserang oleh seorang pria di Artyom, di timur jauh Rusia.

"Saya veteran operasi militer khusus, saya akan membunuhmu!" Itu adalah kata-kata yang didengar Irina saat diserang pria tersebut.

Irina menceritakan bahwa ia sedang keluar rumah pada malam hari, namun bertemu dengan pria tersebut yang menendang dan memukulinya dengan tongkatnya.

"Kekuatan pukulan itu begitu kuat hingga tongkatnya patah," tutur Irina, dikutip dari BBC pada Minggu (17/11/2024).

Saat polisi tiba, pria itu menunjukkan dokumen yang membuktikan bahwa ia pernah berada di Ukraina dan mengeklaim bahwa karena pengabdiannya itu, maka "tidak akan terjadi apa-apa padanya".

Serangan terhadap Irina hanyalah satu dari sekian banyak serangan yang dilaporkan dan dilakukan oleh tentara yang kembali dari Ukraina.

Diketahui, banyak penyerang memiliki catatan kriminal sebelumnya dan dibebaskan dari penjara khusus untuk bergabung perang Rusia di Ukraina.

BBC memperkirakan bahwa kelompok tentara bayaran Wagner merekrut lebih dari 48.000 tahanan untuk bertempur di Ukraina.

Ketika pemimpin Wagner Yevgeny Prigozhin tewas dalam kecelakaan pesawat tahun lalu, Kementerian Pertahanan Rusia mengambil alih perekrutan di penjara.

Sosiolog, Igor Eidman mengatakan bahwa kasus-kasus ini telah berdampak parah pada masyarakat Rusia.

"Ini adalah masalah yang sangat serius, dan berpotensi menjadi lebih buruk. Semua gagasan tradisional tentang baik dan jahat sedang dijungkirbalikkan," katanya kepada BBC.

"Orang-orang yang telah melakukan kejahatan keji seperti pembunuh, pemerkosa, dan kanibal, mereka tidak hanya menghindari hukuman dengan berperang. Ini jadi hal yang belum pernah terjadi sebelumnya, dan mereka dipuji sebagai pahlawan," terangnya.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved