Buka Debat Pamungkas Dua Paslon Pilgub Jateng Saling Jabat Tangan 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Muladi Dome Undip Semarang jadi saksi pelaksanaan debat terakhir kandidat Pilgub Jateng.

Debat tersebut mengusung tema membangun sosial budaya, pendidikan, kesehatan dan perlindungan untuk masyarakat yang sejahtera dan toleran.

Di tengah ratusan massa pendukung yang memadati Muladi Dome, dua Paslon Pilgub memaparkan visi dan misi pamungkasnya.

Paslon  Andika Perkasa - Hendrar Prihadi atau yang akrab disapa Hendi dipanggil pertama untuk masuk ke mimbar debat.

Setelah itu, Ahmad Luthfi - Taj Yasin Maimoen atau Gus Yasin menyusul naik ke atas mimbar.

Dua Paslon juga berjabat tangan saat berada di mimbar debat Muladi Dome, hal tersebut mendapat tepuk tangan dan sambutan meriah massa pendukung kedua Paslon.

Debat kandidat Pilgub dibuka dengan sambutan Ketua KPU Provinsi Jateng Handi Tri Ujiono.

Dalam sambutannya, Handi berujar 7 hari kedepan pemilihan umum akan dimulai.

Dikatakannya, sesi debat kali ini menjadi sesi debat pamungkas untuk ke dua Paslon.

"Kami berharap melalui metode kampanye yang difasilitasi bisa dimanfaatkan secara maksimal oleh para Paslon," terangnya, Kamis (20/11/2024).

Menurut Handi, siaran debat Pilgub Jateng paling banyak ditonton dari pada siaran langsung debat Pilgub di beberapa provinsi di Indonesia.

Untuk itu, ia berharap masyarakat bisa mencermati visi misi Paslon agar bisa menentukan pilihan saat hari pemilihan suara.

"Kami juga terus berkomitmen menjaga netralitas dan integritas dan profesionalitas dalam pelaksanaan Pilgub Jateng," imbuhnya.

Usai dibuka, Paslon Andika - Hendi mendapat kesempatan perdana untuk menyampaikan visi misinya.

Andika pun langsung melontarkan visi dan misinya secara lugas dan santai di depan mimbar.

Meski demikian penyampaian Andika nampak berbeda dari dua debat sebelumnya.

Ia seperti grogi dan menyampaikan secara patah-patah visi misi hingga data di atas mimbar.

Dijelaskannya, potret pembangunan sosial budaya, pendidikan kesehatan dan perlindungan masyarakat secara langsung bisa dilihat dari jumlah masyarakat miskin di Jateng di angka 10,7 persen atau 3,7 juta jiwa.

Kondisi tersebut menunjukkan akses masyarakat Jateng terhadap sumber daya ekonomi, pendidikan, kesehatan, keadilan dan demokrasi.

Dalam skala tertentu, akses pendidikan bisa dilihat dari angka partisipasi sekolah Jateng yang berkisar 77 persen.

"Kemudian kesehatan 75 persen, jadi target kami agka partisipasi sekolah 75 persen kemudian angka harapan hidup 75,9 tahun," terangnya.

Ia menuturkan target pertumbuhan ekonomi 6-6,5 persen kemudian kemiskinan ekstrem 0 persen.

Andika juga optimis bisa melakukan hal tersebut dengan tujuan di akhir 2029 masyarakat Jateng bisa lebih baik di berbagai sektor.

Setelah menutup penyampaian visi misinya, Lutfhi diberikan kesempatan kedua, ia menyampaikan kesejahtera, kesehatan hingga kebahagiaan harus dimiliki oleh masyarakat.

Jadi ketika diskusi dimulai ia dan Gus Yasin tidak hanya berbicara tentang data dan angka.

"Buat kami ngopeni dan nglakoni adalah perwujudan jangan merasa bisa tapi bisa merasakan," jelasnya.

Tak hanya Luthfi, Gus Yasin juga menyampaikan visi misinya di sisa waktu yang diberikan moderator.

Gus Yasin mengatakan, Lutfhi dan dirinya akan tingkatkan kesejahteraan guru, bosda hingga beasiswa untuk siswa ke universitas ternama.

"Satu tahun pertama kami akan tuntaskan asuransi kesehatan gratis bagi masyarakat miskin 100 persen. Kami jadikan Jateng zero bullying bagi anak dan perempuan," tambahnya menutup penyampaian visi dan misi.