Kecelakaan Beruntun di Silayur Semarang
Tarik Ulur Penegakan Aturan Jam Melintas Jalur Silayur, Djoko Setijowarno: Ada Pembiaran
Penegakan aturan pelarangan jam melintas bagi truk Muatan Sumbu Terberat (MST) di atas 8 ton di jalur Silayur, Ngaliyan, Kota Semarang ditarik ulur.
Penulis: iwan Arifianto | Editor: raka f pujangga
TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG - Penegakan aturan pelarangan jam melintas bagi truk Muatan Sumbu Terberat (MST) di atas 8 ton di jalur Silayur, Ngaliyan, Kota Semarang ditarik ulur oleh para pihak terkait.
Aturan ini akan ditegakkan ketika ada kasus kecelakaan yang menewaskan korban. Sebaliknya, aturan akan diabaikan seiring dilupakannya kejadian tersebut.
"Jika sikap aparat terus seperti ini maka kecelakaan pasti terulang kembali. Ditambah, kondisi angkutan logistik kita sedang tidak bagus yang rentan sekali terjadi kecelakaan," kata Pengamat Transportasi Djoko Setijowarno, Jumat (22/11/2024).
Baca juga: Imbas Kecelakaan Maut di Jalan Prof Hamka, Mbak Ita Minta Dilandaikan Seperti Jalan Hanoman Semarang
Djoko menyebut, polisi terkesan melakukan pembiaran terhadap bebasnya truk bermuatan berat berlalu lalang di jalur Silayur.
Terbukti pada kasus kecelakaan terbaru yakni truk tronton muatan aki alami kecelakaan hingga menewaskan dua orang, Kamis (21/11/2024) sore.
Padahal di jalur tersebut terdapat pos polisi di pertigaan Kampus UIN dan Pasar Jrakah yang menjadi akses masuk ke jalur Silayur.
"Polisi harus meminta maaf ke masyarakat karena lalai menjaga jalan supaya tidak dilintasi oleh truk di jam yang tidak semestinya," ungkapnya.
Terkait kejadian kecelakaan tersebut, Djoko meminta polisi jangan hanya menetapkan sopir sebagai tersangka.
Sebaliknya, polisi harus berani memperkarakan pengusaha truk dan pemilik barang.
"Jangan semata-mata menyalahkan sopir truk. Sopir truk tidak tahu jumlah barang yang dibawa terutama lebihnya berapa, dia hanya tugasnya membawa," ungkapnya.
Kasatlantas Polrestabes Semarang AKBP Yunaldi mengatakan, kasus kecelakaan truk muatan aki di Silayur masih dalam penyelidikan.
Pihaknya nanti akan melakukan pemeriksaan sopir truk, perusahaan ekspedisi dan perusahaan aki.
"Setelah sopir diperiksa nanti baru perusahaan ekspedisi dan perusahaan aki juga akan diperiksa," bebernya.
Yunaldi membantah terkait tidak tegasnya aparat. Dia mengklaim, petugas sudah memasang rambu-rambu peringatan.
Tak hanya itu, sudah ada sosialisasi ke perusahaan-perusahaan yang berada di kawasan BSB Mijen.
"Kami tidak bosan mengingatkan aturan itu termasuk penindakan sering kita lakukan," katanya.
Kendati begitu, dia mengungkapkan, seharusnya ada kerja sama dengan semua pihak baik perusahaan di kawasan industri, maupun pihak-pihak lainnya di antaranya berupaya menaati pada aturan.
"Penegakan aturan jam melintas penegakannya harus bersama lintas sektor karena kaitannya dengan ekonomi. Sebab Silayur menjadi satu-satunya akses jalan (ke BSB Mijen) Kita harus evaluasi semua," paparnya.
Salah Urus Tata Kota
Pengamat Transportasi Djoko Setijowarno menambahkan, kasus kecelakaan di Jalur Silayur merupakan kesalahan mendasar dalam Tata Ruang Kota Semarang.
Kesalahan itu berupa kawasan pergudangan dan industri dijadikan satu dengan kawasan perumahan dengan satu akses jalan yang sama.
Di sisi lain, geometri jalur Silayur sangat ektrim untuk angkutan barang.
"Pembatasan waktu operasional barang hanya sebagai upaya preventif karena jika terjadi kecelakaan pada malam hari maka tidak fatal karena aktivitas di jalan sudah sepi," ujarnya.
Terpisah, Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Kusnandir menuturkan, masih akan melakukan inventarisir perusahaan ekspedisi yang sering bekerjasama dengan perusahaan di kawasan industri BSB.
Baca juga: Kecelakaan Maut di Jalan Prof Hamka, Dishub Semarang Perketat Aturan Truk Berat
"Kami nanti adakan pertemuan supaya mereka menaati ketentuan yang berlaku,"
Ketika disinggung soal jalur penyelamat, Kusnandir mengatakan tidak bisa memutuskan sendiri karena harus berkoordinasi dengan berbagai pihak.
"Sebenarnya dengan adanya turunan yang tajam, perlu adanya jalur penyelamat. Cuma lokasi yang digunakan untuk jalur penyelamat ini kan harus dicari betul, yang mana titiknya, itu harus dicari, dikaji betul dengan instansi terkait," ungkapnya. (Iwn)
Mahasiswa Gelar Aksi di Tanjakan Silayur Semarang, Cegat Truk Besar yang Melintas, Polisi Menilang |
![]() |
---|
Inilah Status Dede Salfian Sopir Truk Maut Penyebab Kecelakaan Silayur Semarang |
![]() |
---|
BREAKING NEWS : Dede Sopir Tronton Penyebab Kecelakaan Ngaliyan Semarang Ditetapan Tersangka |
![]() |
---|
6 Korban Kecelakaan Silayur Semarang Dirawat di RS Permata Medika, 4 Sudah Pulang |
![]() |
---|
Warga Lelah Kecelakaan Berulangkali di Silayur Semarang, Berharap Ada Jalur Penyelamat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.