Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Pelajar Semarang Tewas Ditembak

Keluarga Korban Selamat Tragedi Polisi Tembak Mati Pelajar SMK N 4 Semarang Pilih Bungkam, Ada Apa?

Tiga keluarga korban penembakan pelajar SMK N 4 Semarang oleh Aipda RZ anggota Satresnarkoba Polrestabes Semarang

Penulis: iwan Arifianto | Editor: rival al manaf
Iwan Arifianto
Pra-rekontruksi di tiga lokasi kejadian penembakan yang menewaskan pelajar SMK N 4 berinisial GRO (16) di Semarang Barat, Kota Semarang, Selasa (26/11/2024). 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Tiga keluarga korban penembakan pelajar SMK N 4 Semarang oleh Aipda RZ anggota Satresnarkoba Polrestabes Semarang memilih menutup diri.

Tribun menemui tiga keluarga ini. Namun, mereka memilih menutup pintu.

Keluarga korban tewas GRO (17) ketika didatangi di kediamannya di Kembangarum, Semarang Barat langsung meminta untuk meninggalkan lokasi ketika Tribun berupaya melakukan konfirmasi, Senin (25/11/2024) sekira pukul 11.00 WIB. 

Alasan keluarga ini, masih berkabung. Mereka mengaku akan memberikan keterangan selepas berduka. 

Sehari kemudian, Tribun mendatangi rumah dua korban selamat masing-masing AD  (17) dan SA (16).

SA tinggal di Jrakah, Kecamatan Tugu bersama kedua orangtuanya. Keluarga SA enggan menemui. Alasan keluarga, SA masih trauma berat soal kasus ini. "SA ini jarang keluar malam. Makanya kami kaget dengan adanya kasus ini," kata ketua RT 4 RW 2 kelurahan Tugu, Aris Widarto.

Tribun kemudian mendatangi rumah AD di wilayah Jalan Karonsih Timur Raya, Ngaliyan. Tribun sempat bertemu AD dalam proses pra rekontruksi, Selasa (26/11/2024) pagi.

Siang harinya, AD ternyata belum di rumah. Dia masih di kantor polisi.  ketika menyambangi rumah AD, nenek korban menolak diwawancarai. Para tetangga menyebut, AD tinggal di Semarang bersama neneknya.

Sedangkan orangtuanya di Magelang. "AD ini anak baik. Jadi kami kaget adanya kejadian ini," tutur Ketua RT 6 RW 5 Ngaliyan, M Wakimin.

Tertutupnya para keluarga korban membuat sejumlah pihak kesulitan untuk memberikan bantuan hukum. "Kami mau membantu tapi para keluarga korban belum membuka diri," kata Ketua Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Penyambung Titipan Rakyat (LBH Petir) Jawa Tengah Zainal Abidin.

Dia mengaku, kasus ini seperti ditutup-tutupi.

"Saya punya penilaian seperti itu (terkesan menutupi) padahal saya hanya mau melakukan pendampingan dan investigasi supaya kasus ini terang," ujarnya.

Pernyataan Zainal dibantah Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Artanto. "Kami  transparan, (buktinya) pra rekontruksi kami membawa media meliput. Sama Komnas HAM juga terbuka," klaimnya.

Diberitakan sebelumnya, anggota Satresnakorba Polda Jateng Aipda RZ menembak sampai tewas pelajar SMK N 4 Semarang GRO (17).

Dua korban lainnya yakni AD  (17) dan SA (16) alami luka tembak di tangan dan dada. Mereka berdua selamat. Peristiwa ini terjadi di depan Alfamart Jalan Candu Penataran Raya, Ngaliyan, Kota Semarang, Minggu (24/11/2024) dini hari. (Iwn)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved