Cerita Karnadi Tukang Becak yang Nyaris Dibui Ketemu Dedi Mulyadi, Lega Dibantu Lunasi Utang
Selain terus kepikiran dengan kasus ini, pekerjaannya sebagai tukang becak terganggu karena kerap diperiksa oleh polisi dan jaksa
TRIBUNJATENG.COM - Kang Dedi Mulyadi turun tangan membantu Karnadi, tukang becak yang nyaris dibui karena punya kasus dengan tetangga.
Dedi Mulyadi menjanjikan akan membayar utang Karnadi Rp10 juta.
Kisah ini berawal kketika Karnadi bersama istrinya datang menemui Dedi Mulyadi di kediamannya di Lembur Pakuan Subang.
Baca juga: Kang Dedi Mulyadi Tertegun Dengar Guru Supriyani Digaji Rp 300 Ribu, Beri Kado Rp 50 Juta
Karnadi dipertemukan dengan Dedi Mulyadi oleh para pengurus Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi) Jawa Barat yang dipimpin oleh Jutek Bongso.
Di depan Dedi Mulyadi, warga Desa Rambatan Kulon, Kecamatan Lohbener, Kabupaten Indramayu, itupun menceritakan kasus yang dialaminya.
Intinya, dia dilaporkan ke Polsek Lohbener oleh orang bernama Sudarji, yang tak lain merupakan tetangga dan masih memiliki ikatan saudara.
Karnadi dilaporkan ke polisi dengan tuduhan telah memukul atau menganiaya Sudarji.
Namun Karnadi membantahnya, karena tidak merasa melakukan seperti yang dituduhkan.
Kasus pemukulan yang dituduhkan kepada Karnadi berlatar belakang sengketa lahan terkait gubuk.
Gubuk tersebut kini ditempati oleh Karnadi sekeluarga, namun diakui oleh Sudarji sebagai miliknya.
Kasus ini sendiri sudah berlangsung satu tahun.
Kini Karnadi telah menjadi tersangka dan perkaranya sudah sampai di Kejaksaan alias P21.
Karnadi pun terancam dibui atas laporan Sudarji.
Selama satu tahun terbelit kasus ini, membuat kehidupan Karnadi berantakan.
Selain terus kepikiran dengan kasus ini, pekerjaannya sebagai tukang becak terganggu karena kerap diperiksa oleh polisi dan jaksa.
Otomatis karena sering tidak narik becak, keuangan keluarganya pun kembang kempis.
Solusi untuk menutupi biaya hidup keluarganya, akhirnya membuat Karnadi dan istri meminjam uang ke Bank Emok, bank keliling yang kerap menyasar warga miskin.
Setelah mendengar keluh kesah tukang becak tersebut, Dedi Mulyadi pun memberikan solusi kepada Karnadi dan istrinya.
Oleh Dedi Mulyadi, Karnadi difasilitasi kasus hukumnya untuk didampingi pengacara dari Peradi.
Sedangkan utang ke Bank Emok senilai Rp10 juta, bakal dilunasi oleh Dedi Mulyadi.
"Kasus hukumnya nanti didampingi pengacara dari Peradi. Nah, untuk utangnya nanti saya lunasi semuanya."
"Tapi uangnya nanti ya, setelah tanggal 27 November 2024, setelah pencoblosan Pilkada," tutur Dedi Mulyadi.
Mendapat bantuan langsung dari Dedi Mulyadi, Karnadi dan istri pun terharu.
Sambil nangis meneteskan air mata, keduanya pun mengucapkan terima kasih kepada tokoh Jawa Barat tersebut.
Sebelumnya, Dedi Mulyani juga memberikan kado istimewa kepada guru Supriyani yang divonis bebas.
Diberitakan, guru honorer Supriyani divonis bebas oleh majelis hakim PN Andoolo, Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, Senin (25/11/2024) lalu.
Turut mengawal kasus Supriyani, Dedi Mulyadi mengurai ucapan selamat kepada guru honorer tersebut.
Lewat sambungan telepon, Dedi Mulyadi menghubungi Supriyani selepas divonis bebas.
Tampak wajah ceria Supriyani menyambut komunikasi dari Dedi Mulyadi.
Berbincang lebih lanjut, Dedi Mulyadi pun menyinggung nasib Supriyani setelah divonis bebas.
Diakui Supriyani, ia akan kembali bersemangat mengajar murid-muridnya lagi di SDN 4 Baito, Konawe Selatan, seperti sediakala.
Bukti keseriusan Supriyani untuk terus mengajar ia buktikan dengan ikut tes PPPK guru.
"Nanti bulan 12 ikut tes (PPPK), mudah-mudahan lulus dan PPG juga mudah-mudahan lulus," akui Supriyani.
Mendengar hal itu, Dedi Mulyadi ikut semringah.
Terlebih walaupun digaji ratusan ribu, Supriyani tetap ingin mempertahankan kariernya menjadi tenaga pendidik.
"Ibu sebagai tenaga honorer setiap bulan dapat berapa?" tanya Dedi Mulyadi, dilansir dari tayangan di kanal YouTube KANG DEDI MULYADI CHANNEL.
"Kalau untuk saya, honorer itu setiap bulan gajinya Rp300 ribu, itupun dibayar tiga bulan satu kali," ungkap Supriyani.
"Untuk menutupi kebutuhan ibu dalam setiap hari?" tanya kang Dedi lagi.
"Untuk menutupi kebutuhan tiap hari, ya suami kerja serabutan, itu saja," jawab Supriyani.
Guna membuat Supriyani semakin bersemangat mengajar, Dedi Mulyadi pun memberikan kado spesial untuk vonis bebas sang guru.
Hadiah tersebut juga diberikan Kang Dedi bertepatan dengan Hari Guru yang jatuh di Senin, 25 November 2024.
Kang Dedi memberikan uang senilai Rp50 juta untuk Supriyani.
Diberikan uang Rp50 juta, Supriyani berurai air mata.
"Ibu, di hari PGRI ini, saya ngasih spesial buat ibu ya, semoga bisa menjadi semangat bagi ibu, supporting saya, saya genapin jadi Rp50 juta ya," imbuh Dedi Mulyadi.
Dapat hadiah senilai fantastis dari Dedi Mulyadi, Supriyani pun menangis terharu.
"Makasih pak, makasih," kata Supriyani sambil menangis.
"Semoga ibu tetap semangat, tetap mengajar," kata Dedi Mulyadi.
Setelah memberikan hadiah berupa uang, Dedi Mulyadi juga mengurai permintaan kepada Menteri Pendidikan yakni agar lebih memperhatikan nasib Supriyani.
"Pak Menteri dan bu wamen, ini Bu Supriyani S.Pd ya, semoga dia bisa lolos PPPK."
"Karena pengorbanannya untuk pendidikan itu sangat besar dan dia harus melewati proses hidup yang begitu berat dan sulit."
"Karena dilaporkan oleh orang tua siswa dengan tuduhan yang sebenarnya tidak mesti dituduhkan," tegas Dedi Mulyadi.
Alasan Dedi Mulyadi Bolehkan Bendera One Piece Berkibar di Jawa Barat |
![]() |
---|
10 Fakta Dedi Mulyadi Vs Atalia Praratya, Soal Rombel 50 Siswa dan Sekolah Negeri di Jabar |
![]() |
---|
Di Balik Terbunuhnya Penagih Utang Oleh Terduga Nasabah, Warga Mengepung Polsek |
![]() |
---|
Dedi Mulyadi Larang Study Tour, Tapi Piknik Boleh, Ini Penjelasannya |
![]() |
---|
Dedi Mulyadi Copot Kepala Sekolah yang Nekat Gelar Study Tour: Cukup di Kota Masing-masing |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.