Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Kuliner Tegal

Bangkit dari Covid-19, Ferry Sukses Branding Usaha Kuliner Latopia Khas Tegal

Rumah sekaligus toko kue latopia milik Ferry Septiarso (30), pukul 08.00 WIB, sudah sibuk dengan aktivitas produksi. Sejumlah 10 karyawan berbagi tuga

fajar bahruddin achmad
Ferry Septiarso pemilik usaha kuliner Kue Pia Keysha saat menunjukkan produk kue latopia buatannya di Toko Jalan Semarang No 3 Kelurahan Debong Tengah, Kota Tegal, Selasa (26/11/2024). 

Kue Pia Keysha saat ini menjadi kuliner dan oleh-oleh khas Tegal yang banyak dicari oleh para pelancong. Tak hanya offline, penjualan secara daring pun banyak mendapatkan pesanan luar kota. Kebanyakan masih dalam Jawa, tetapi ada juga dari Batam, Kalimantan, dan Sumatera. 

Titik awal meningkatnya usaha latopia tersebut setelah menghadapi masa pandemi Covid-19, pada 2020-2022. 

Di masa pandemi tersebut, usaha sempat jatuh dari produksi semula 2.000- 3.000 biji menjadi 500-700 biji. Karyawan berkurang menjadi delapan orang. Selain itu pengiriman bahan baku terkendala dengan kebijakan lockdown. 

"Alhamdulillah kami masih bertahan, saat ini kami sempat jatuh bangun. Tetapi kami bertahan lewat promosi media sosial," ungkap bapak tiga anak itu.

Belajar dari pandemi Covid-19, Kue Pia Keysha saat ini mengembangkan penjualan secara daring. Melalui media sosial dan marketplace, seperti Shopee, Tokopedia, Gofoor, dan Grabfood. Perbandingan penjualan baik ofline maupun online kini berbanding sama. 

Setelah masa pandemi tersebut, usahanya pun mulai dikenal oleh masyarakat dan instansi pemerintah. Kue Pia Keysha sering diikuti sertakan dalam pameran UMKM mewakili Pemerintah Kota Tegal, seperti saat pameran di Kota Semarang. 

"Tahun 2024 ini alhamdulillah berkembang menjadi pusat oleh-oleh daerah yang dulu dikenal tradisional menjadi kekinian dengan banyak rasa," jelasnya. 

Saat ini untuk menjaga usahanya, Ferry memastikan kualitas latopia yang selalu dijaga. Mulai dari bahan baku yang tidak asal-asalan, seperti durian asli, nanas asli, strawberi asli. Selain itu tanpa pengawet sehingga daya tahan latopianya hanya delapan hari. 

"Usaha kami terkenal dengan latopia fresh from the oven, tanpa pemanis buatan dan tanpa pengawet. Selain itu terbuat dari buah asli tanpa aroma bahan makanan," katanya. (fba)

Baca juga: Sepak Bola Bukan Cuma Laga di Lapangan, Pegadaian dan Persipa Pati Tanam Pohon Hijaukan Stadion

Baca juga: PSU di TPS 1 Kwangsan Karanganyar, Suranto Luangkan Waktu Nyoblos

Baca juga: Chord Gitar dan Lirik Lagu If I Could Change Your Mind - HAIM

Baca juga: Pertumbuhan Ekonomi Jateng Tetap Solid, Sinergi Kebijakan Jadi Kunci

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved