Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Sulis Ubah Limbah Serat Aren Jadi Kerajinan Laris di Facebook

Limbah serat aren di Kendal diolah menjadi kerajinan tangan oleh Sulis. Kreativitas ini sukses dijual online dengan harga mulai 10 ribu rupiah.

Agus Salim
Sulistianto, warga Dusun Mlaten Desa Pagertowo Kecamatan Limbangan Kendal membuat kerajinan tangan hasil dari limbah serat aren, Sabtu (30/11/2024). 

TRIBUNJATENG.COM, KENDAL – Limbah serat aren yang melimpah di Dusun Mlaten, Desa Pagertowo, Kecamatan Limbangan, Kabupaten Kendal, kini diubah menjadi kerajinan tangan bernilai jual oleh Sulistiyanto, warga setempat.

Serat aren dikenal memiliki tekstur kasar, sulit membusuk, dan seringkali menumpuk hingga menggunung di sekitar pinggiran sungai desa.

Fenomena ini menggugah hati Sulis, panggilan akrab Sulistiyanto, untuk mencari solusi mengolah limbah tersebut menjadi barang bernilai ekonomis.

Inspirasi awal muncul pada tahun 2020, setelah mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) mengusulkan pemanfaatan limbah serat aren untuk membuka peluang usaha.

Sulis kemudian mencoba mengolah limbah serat aren menjadi kerajinan berupa wadah hiasan bunga dan media tanam tanaman rambat.

"Saya coba buat kerajinan dari serat aren karena di sini limbahnya banyak, ini hasil produksi tepung tapioka," katanya, Sabtu (30/11/2024).

Proses pembuatannya hanya memerlukan alat sederhana seperti gunting, kawat ram kandang, paku, dan penggaris.

Langkah awal dimulai dengan memotong kawat ram sesuai ukuran dan model pesanan, kemudian membentuk pola sebagai kerangka.

Setelah itu, serat aren dicuci bersih, dikeringkan, lalu dimasukkan ke dalam kawat ram hingga padat dan rapi.

"Serat aren harus dicuci dan dikeringkan dulu biar tidak berjamur, terus dimasukkan ke model yang sudah dibuat," jelasnya.

Sulistiyanto mengaku belajar membuat kerajinan ini hanya dengan menonton tutorial di YouTube.

"Awalnya saya lihat video di YouTube, terus praktik langsung, ternyata berhasil," tambahnya.

Untuk menjual hasil kreasinya, Sulis mulai memanfaatkan market place di Facebook, yang ternyata mendapat respons positif dari pembeli.

Pesanan membludak saat pandemi, hingga Sulis kewalahan memenuhi permintaan karena keterbatasan waktu dan tenaga.

"Harga saya pasang mulai 10 ribu sampai 15 ribu, tergantung model dan tingkat kesulitannya," ujarnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved