Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Program PINTAR

Siapkan Generasi Cerdas dan Sehat, Guru Harus Aktif Terapkan Metode Pembelajaran Kreatif

Masalah stunting dan gaya hidup sehat pada anak menjadi problem kesehatan yang krusial belakangan ini.

Editor: abduh imanulhaq
IST
(Dari kiri ke kanan)  Ida Wahyu Sayekti Dinas Pendidikan Kab. Kutai Kartanegara, Ika Suryani guru SMPN 2 Semarang, Ariepina guru TK Negeri Pembina Tenggarong, Sri Nurhayati guru SDN 003 Tenggarong, M Ari Widowati selaku Head of Learning Environment Tanoto Foundation, dan Edi Gunawan dari Dinas Pendidikan Kalimantan Timur. 

“Sebenarnya Tanoto Foundation sudah memberi pembelajaran seperti ini. Jadi  kami enggak kaget lagi dan syok ketika ada hal (materi lomba) seperti ini,” kata Sri sambil tersenyum. 

Sri berharap pelatihan pembelajaran kreatif untuk guru dapat diperluas. Ia sendiri siap untuk mendukung pengembangan model pendidikan ini supaya anak mudah memahami dan menjalankan materi-materi tersebut. 

“Ke depan saya akan melakukan sosialisasi dan diseminasi ke teman sejawat lewat rombel (rombongan belajar) di sekolah,” ujarnya. 

Kepala Seksi Penjaminan Mutu dan Kelembagaan PAUD dan Pendidikan Non-formal dan Informal (PNFI) Dinas Pendidikan Kutai Kartanegara, Ida Wahyu Sayekti, menyatakan pelatihan pembelajaran kreatif sangat dibutuhkan para guru. 

Untuk itu, Ida menyatakan, diperlukan dukungan dari semua pihak untuk mengembangkan pola pembelajaran kreatif ini. Hal ini mengingat guliran program dari pemerintah sering kali kalah cepat dari inisiatif lembaga non-pemerintah. 

“Bantuan Tanoto Foundation itu sangat berarti bagi kami terutama di sekolah-sekolah. Program menjadi lebih rutin dan intensif. Pemerintah baru melaunching, tapi Tanoto sudah melaksanakan lebih dahulu, sehingga kami sangat terbantu bahkan sampai menjadi juara tingkat  nasional,” paparnya. 

Ida berharap kolaborasi antara kementerian, pemda, dan lembaga-lembaga filantropi seperti Tanoto Foundation terus berjalan. Dengan demikian, pelatihan pembelajaran kreatif termasuk di isu kesehatan meluas ke sekolah dan guru-guru lain. 

“Ini akan kami tindaklanjuti dengan mengikuti sosialisasi di semua event, sehingga hasilnya pendidikan menjadi berkualitas dan tidak terjadi stunting dan hal-hal yang mengganggu kesehatan,” ujarnya. (*)


(

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved