Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Jawa Tengah

Tragis Nasib Minardi Petani Warga Sragen, Tewas Tersengat Listrik Jebakan Tikus Miliknya Sendiri

Minardi warga Kecamatan Tanon, Kabupaten Sragen meninggal dunia karena tersengat listrik dari jebakan tikus yang dipasang di sawah miliknya.

Editor: deni setiawan
SHUTTERSTOCK
ILUSTRASI seseorang tewas tersengat listrik. 

TRIBUNJATENG.COM, SRAGEN - Seorang pria warga Sragen ini harus mengalami nasib tragis.

Pria ini meninggal karena tersengat aliran listrik dari jebakan tikus yang dipasangnya di sawah milik pribadinya.

Sawah tersebut berada persis di seberang jalan rumahnya.

Saat ditemukan warga yang sedang melintas, kondisinya sudah tak bernyawa di pojokan sawah.

Baca juga: Pria di Sragen Tewas Tersetrum Alat Pancing Listrik

Baca juga: Kakek Gama Cuma Lihat Wajah saat Jasad Diantar ke Sragen, Tak Tahu Cucunya Tewas Ditembak Polisi

Ya, kisah pilu dialami Minardi (45), warga Desa Kalikobok, Kecamatan Tanon, Kabupaten Sragen.

Pasalnya, dia meninggal dunia karena tersengat listrik dari jebakan tikus yang dipasangnya sendiri di sawah miliknya.

Hal tersebut disampaikan Kasi Humas Polres Sragen, AKP Sigit Sudarsono.

"Bahwa jebakan hama tikus yang mengenai korban berada di sawah milik korban dan dibuat oleh korban sendiri pada saat setelah tanam padi, pada hari sebelum kejadian," ungkapnya seperti dilansir dari TribunSolo.com, Rabu (4/12/2024).

Lanjutnya, sawah tempat jenazah korban ditemukan tepat berada di seberang rumah korban.

Selain itu, ditemukannya jenazah korban hanya berjarak 150 meter dari rumah korban.

"Korban ditemukan sudah dalam keadaan meninggal dunia di pojokan sawah yang berjarak 150 meter dari rumahnya," jelasnya.

Setelah ditemukan oleh warga setempat, jenazah korban lalu dievakuasi ke rumahnya.

Menurut AKP Sigit Sudarsono, berdasarkan pemeriksaan tim medis, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.

Korban dipastikan meninggal dunia karena tersengat listrik jebakan hama tikus.

Sementara itu, pihak keluarga juga sudah menerima kejadian tersebut sebagai musibah dan menolak untuk diotopsi. (*)

Halaman
12
Sumber: Tribun Solo
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved