Mengenal Desa Lau, Ditetapkan jadi Desa Ramah Perempuan dan Anak Pertama di Kudus

TRIBUNJATENG.COM, KUDUS – Desa Lau, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus ditetapkan sebagai desa ramah perempuan dan peduli anak yang pertama di Kabupaten Kudus.

Penetapan itu ditandai dengan diresmikannya desa tersebut oleh Plt Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (Dinsos-P3AP2KB) Kabupaten Kudus pada Minggu 8 Desember 2024.

Plt Kepala Dinsos P3AP2KB Putut Winarno mengatakan, diresmikannya Desa Lau sebagai desa ramah perempuan dan peduli anak merupakan yang pertama di Kabupaten Kudus.

Peluncuran ini diharapkan bisa memacu desa-desa lain untuk memiliki semangat serupa dalam melibatkan perempuan dan peduli terhadap tumbuh kembang anak.

"Ini merupakan sebuah kolaborasi bagaimana desa wisata menjadi desa yang ramah perempuan dan anak, karena ini menjadi yang pertama kali di Kudus," ujar Putut.

Ada beberapa komponen dasar dalam atribusi yang melekat pada desa ramah perempuan dan anak.

Pertama yaitu pemberdayaan perempuan dalam ekonomi kreatif, pelibatan anak-anak dalam kegiatan sosial serta penekanan angka pernikahan dini.

“Harapannya desa ramah perempuan dan anak ini juga meluas ke desa-desa yang lain,” katanya.

Dengan meluasnya semangat desa-desa di Kudus dalam menerapkan skema ramah perempuan dan anak, setidaknya status Kabupaten Kudus sebagai daerah ramah perempuan dan anak meningkat berstatus madya.

"Tahun ini belum ada peningkatan, semoga munculnya desa ramah anak dan sekolah ramah anak di Kudus ini bisa mendorong peningkatan status tersebut," kata Putut.

Sementara Kepala Desa Lau, Rawuh, berharap diresmikannya desanya menjadi desa ramah perempuan dan anak dapat menjadi contoh bagi desa yang lain.

Ada petunjuk teknis yang telah dibentuk yang bisa menjadi panduan bagi desa lain untuk mengimplementasikannya.

Peluncuran ini juga bersamaan dengan peluncuran buku panduan desa ramah perempuan dan peduli anak.

Buku tersebut berisi panduan mengenai pemberdayaan perempuan dan kepedulian terhadap anak di desa. (*)