Pelajar Semarang Tewas Ditembak
Anak Saya Ditembak, Meninggal, kok Masih Difitnah
"Anak saya itu sudah ditembak, sudah meninggal, kok masih difitnah. Saya sakit."
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Siswa SMKN 4 Semarang, Gamma Rizkynata Oktafandy, menjadi korban penembakan polisi.
Andi Prabowo kehilangan anak tunggalnya itu untuk selamanya.
Di tengah kepedihan, kemarahan menjalar dalam diri Andi.
Baca juga: Kekecewaan Ayah Gamma: "Harapannya Jadi TNI Pupus, Kembalikan Nama Baik Anak Saya!"
Ia tak terima dengan tuduhan polisi kepada putranya.
Polisi menyebut Gamma sebagai anggota geng yang melakukan tawuran, sehingga mengakibatkannya ditembak aparat.
"Saya ndak suka, ndak senang, kalau anak saya itu sudah ditembak, sudah meninggal, kok masih difitnah. Saya sakit," ujarnya saat diwawancara dalam program Rosi Kompas TV, Kamis (12/12/2024).
Andi mengatakan, dia sangat mengetahui sosok Gamma karena sering berkomunikasi.
"Setiap hari saya komunikasi, kegiatan dia saya tahu. Saya nggak percaya anak saya melakukan tawuran," ucapnya.
Saat siswa SMKN 4 Semarang itu keluar rumah pada Sabtu (23/11/2024) malam, Gamma berpamitan ke ayahnya ingin latihan silat.
Silat dan paskibra merupakan kegiatan rutin yang diikuti Gamma.
Sabtu pukul 23.00 WIB, Gamma mengabari sedang makan bersama teman-temannya.
Lalu, 50 menit kemudian, Gamma mengirimkan pesan suara ke ayahnya bahwa makanannya baru datang.
Ternyata, voice note pada pukul 23.50 WIB itu menjadi pesan terakhir Gamma. Sejak itu, Andi tak bisa menghubungi Gamma.
"Telepon berdering, tapi nggak ada yang jawab," ungkapnya.
Semenjak Minggu (24/11/2024) dini hari sampai siang, Andi mencari Gamma.
Hingga kemudian kabar duka itu menghampiri Andi dan keluarga. Gamma terbujur kaku di ruang jenazah rumah sakit. Jasadnya sudah dimasukkan peti.
"Saat diperlihatkan wajahnya, itu anak saya. Saya syok waktu itu," tuturnya.
Gamma meninggal akibat ditembak Aipda Robig Zaenuddin. Kini, Robig telah dipecat dari Polri.
Dalam sidang kode etik di Mapolda Jawa Tengah, Senin (9/12/2024), Robig dijatuhi pemberhentian tidak dengan hormat (PTDH).
Sidang itu menjadi perjumpaan perdana Andi dengan penembak anaknya. Itu merupakan momen yang berat bagi Andi.
"Sangat berat. Itu pertemuan pertama. Dan saya sebenere begitu marah sama dia, kok tega sampai segitunya melakukan itu," kata Andi.
Andi menyadari nyawa Gamma tak bisa dikembalikan.
Namun, di antara lara yang melanda, Andi bertekad mengembalikan nama baik Gamma.
"Seperti apa pun akan saya lakukan untuk mencari kebenaran anak saya," tandasnya. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ayah Gamma: Anak Saya Ditembak, Meninggal, kok Masih Difitnah"
Baca juga: Tak Terima Dipecat, Robig Penembak Gamma Siswa SMK di Semarang Lakukan Perlawanan
Terus Melawan, Robig Pembunuh Pelajar Semarang Tak Terima Divonis 15 Tahun Penjara, Ajukan Banding |
![]() |
---|
Dua Nasib Berbeda, Robig Resmi Dipecat dari Polri Sedangkan Kombes Irwan Duduk Tenang di Lemdiklat |
![]() |
---|
Kenapa Polda Jateng Ngotot Belum Pecat Robig Pembunuh Pelajar? Nafasku Masih Setengah Lega |
![]() |
---|
Kuasa Hukum Bakal Ajukan Banding Vonis 15 Tahun untuk Robig Pembunuh Pelajar Semarang |
![]() |
---|
Air Mata Andy Pecah Selepas Robig Divonis 15 Tahun Penjara: Sesuai Harapan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.