Harga Cabai Meroket, Warga Purwokerto Beralih Beli Cabai Rusak Sambelan
Harga cabai di Banyumas melonjak hingga Rp48 ribu/kg. Warga beralih membeli cabai rusak "sambelan" yang lebih murah di tengah gagal panen akibat cuaca
Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: Daniel Ari Purnomo
TRIBUNJATENG.COM, BANYUMAS - Lonjakan harga cabai di Kabupaten Banyumas memaksa sebagian warga beralih membeli cabai rusak atau sambelan.
Cabai yang tidak segar dan mulai mengering ini dijual dengan harga lebih murah, hanya Rp24 ribu hingga Rp25 ribu per kilogram.
Jamilun (55), pedagang cabai di Pasar Wage Purwokerto, menyebutkan cabai sambelan banyak dicari sejak harga cabai merah keriting melonjak tajam dalam sepekan terakhir.
"Cabai sambelan ini termasuk cabai yang rusak. Kalau harga cabai sedang tinggi, cabai ini laku, tapi kalau harganya normal ya tidak laku," ungkap Jamilun, Selasa (17/12/2024).
Saat ini, harga cabai merah keriting menyentuh angka Rp48 ribu per kilogram, sedangkan harga normalnya biasanya sekitar Rp25 ribu per kilogram.
Hal serupa disampaikan pedagang cabai lainnya, Umiyati (61). Menurutnya, kenaikan harga cabai membuat jumlah pembeli berkurang drastis.
"Cabai merah keriting dan rawit sekarang harganya Rp45 ribu sampai Rp50 ribu per kilogram. Ini karena menjelang libur Natal dan Tahun Baru, ditambah cuaca ekstrem," ujarnya.
Kenaikan harga cabai ini salah satunya dipicu oleh gagal panen yang dialami petani. Risum (40), petani cabai asal Desa Rempoah, Kecamatan Baturraden, mengaku kehilangan seluruh tanamannya akibat hujan deras yang terus mengguyur.
"Cabainya busuk karena cuaca yang sering hujan. Dari 8.000 batang cabai di satu hektar lahan, hanya dua kilogram yang bisa diselamatkan," keluh Risum.
Dengan kondisi cuaca ekstrem dan meningkatnya permintaan menjelang libur akhir tahun, harga cabai diperkirakan masih akan terus naik. Warga pun harus cermat mencari alternatif seperti cabai sambelan untuk mengatasi mahalnya harga cabai di pasaran.
| Bupati Banyumas Lepas 32 Atlet NPCI Menuju Kejurprov Jateng 2025 |
|
|---|
| Dugaan Mark Up dalam Program MBG di Banyumas, Porsi Rp7000 Dilaporkan Rp10 Ribu |
|
|---|
| Perkenalkan Pria Bejat dari Banyumas, Anak Tiri Bukannya Disayang Malah Dicabuli di Garasi Rumah |
|
|---|
| Ayah Tiri Cabuli Anak Tiri di Purwokerto, Garasi jadi Saksi |
|
|---|
| UIN Saizu Apresiasi Kemenag Raih Tiga Besar Nasional: Transformasi Layanan Umat yang Makin Modern |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.