Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

23 Tahun Hilang hingga Dikira Sudah Tewas, Tarsinah Warga Cirebon Akhirnya Pulang, Ini Kisah Harunya

Sejak Agustus 2024, komunikasi mulai rutin terjalin, bahkan Tarsinah mengirim uang kepada keluarga di Cirebon setiap bulan

Editor: muslimah
Tribunjabar
Setelah 23 tahun tak berjejak dan dinyatakan tak bernyawa, Tarsinah (38) (kerudung biru), anak ketiga dari ibu Sana (80), akhirnya kembali menginjakkan kaki di tanah kelahirannya di Desa Gebang Ilir, Kecamatan Gebang, Kabupaten Cirebon usai bekerja sebagai PMI di Malaysia. 

TRIBUNJATENG.COM, CIREBON - Tarsinah (38) seorang tenaga kerja wanita (TKW) yang hilang tak ada kabar selama 23 tahun akhirnya kembali.

Tarsinah merupakan pekerja migran asal Dusun Karangturi, Desa Gebang Ilir, Kecamatan Gebang, Kabupaten Cirebon.

Tarsinah akhirnya pulang ke kampung halamannya, pada Rabu (8/1/2025).

Baca juga: Pagar Misterius 30,16 KM di Perairan Tangerang, Warga Dibayar 100 Ribu, Pasang di Malam Hari

Kisah mengharukan ini penuh liku dan melibatkan keyakinan keluarga, doa seorang ibu dan bantuan pihak desa.

Adik Tarsinah, Waenah (33), bercerita bahwa awal kabar keberadaan kakaknya diterima pada Mei 2024.

“Saya dapat kabar dari pemerintah desa. Pak Kuwu datang nunjukin foto, nanya bener nggak itu kakak saya."

"Pas dilihat ternyata benar," ujar Waenah saat berbincang dengan media, Rabu (8/1/2025).

Tak lama setelahnya, Waenah memposting kabar tersebut di Facebook, hingga akhirnya pada Juni 2024 menerima surat dari majikan tempat Tarsinah bekerja di Malaysia.

Surat itu menyertakan nomor telepon untuk memulai komunikasi.

“Kami langsung minta agar kakak saya dipulangkan, tapi katanya baru bisa Januari 2025 ini."

"Majikannya nggak ngasih alasan kenapa baru sekarang," ucapnya.

Sejak Agustus 2024, komunikasi mulai rutin terjalin, bahkan Tarsinah mengirim uang kepada keluarga di Cirebon setiap bulan.

Kuwu Gebang Ilir, Subandi menjelaskan bahwa, kabar keberadaan Tarsinah awalnya diterima dari seorang warga Bandung yang sering bepergian ke Malaysia.

“Orang Bandung itu ngasih tahu ada orang Gebang nggak pernah pulang, bahkan sempat dikabarkan meninggal dunia."

"Setelah dicek, ternyata benar itu Tarsinah," jelas Subandi.

Namun, menurut Subandi, komunikasi awal dengan pihak di Malaysia sempat terkendala karena alamat majikan Tarsinah tidak diberikan.

“Orang Bandung itu cuma bilang ‘nunggu saya pas pulang ke Malaysia.’"

"Akhirnya kami inisiatif kasih nomor keluarga Tarsinah ke pihak majikan."

"Alhamdulillah, akhirnya bisa komunikasi," katanya.

Subandi menegaskan pentingnya prosedur resmi bagi warganya yang ingin bekerja ke luar negeri.

“Kalau mau kerja ke luar negeri harus punya dokumen lengkap dari perusahaan yang resmi. Kalau ada masalah, konsultasikan ke agency atau langsung ke desa."

"Jangan sampai kabur, karena itu akan sulit untuk diurus," ujarnya, mengimbau.

Selama 23 tahun tanpa kabar, keluarga tetap yakin bahwa Tarsinah masih hidup meskipun isu kematiannya terus beredar.

“Emak selalu bilang anaknya masih hidup. Doanya nggak pernah berhenti, dan Alhamdulillah terkabul," ucap Subandi.

Seperti diketahui, Rabu (8/1/2025), Tarsinah telah tiba di tanah air dan kembali ke kampung halamannya.

Pemerintah Desa Gebang Ilir telah memfasilitasi kepulangannya dari bandara hingga ke rumah.

Kepulangan ini disambut haru oleh keluarga dan warga desa yang sejak lama menanti.

Kisah Tarsinah adalah bukti nyata bahwa cinta dan doa keluarga mampu melampaui jarak dan waktu. 

Desa Gebang Ilir kini menjadi saksi dari keajaiban yang dinanti lebih dari dua dekade.(*)

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Kisah Haru Tarsinah Warga Cirebon Kembali setelah 23 Tahun Hilang, Ini Awal Mula Dia jadi TKW

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved