Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

DLHK Jateng Targetkan 50 Desa Mandiri Sampah Baru di Tahun 2025

DLHK Jateng dorong 50 desa baru bergabung Program Desa Mandiri Sampah di 2025. Solusi kurangi timbulan sampah dan optimalkan pengelolaan lokal.

Penulis: budi susanto | Editor: Daniel Ari Purnomo
Budi Susanto
Dua pekerja tengah memproses pengelolaan sampah di TPS3R Pedalangan Banyumanik Kota Semarang, beberapa waktu lalu. 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Jawa Tengah terus mengembangkan Program Desa Mandiri Sampah (DMS) sebagai solusi pengelolaan sampah yang berkelanjutan.

Hingga kini, 88 desa telah bergabung dalam program ini, dan DLHK menargetkan penambahan 50 desa baru pada tahun 2025.

“Harapannya, tahun 2025 kita bisa menambah 50 desa mandiri sampah untuk mengurangi beban TPA,” ujar Kepala DLHK Jateng, Widi Hartanto, Senin (20/1/2025).

Program ini dirancang untuk menangani timbulan sampah di Jateng yang mencapai 5,5 juta ton per tahun. Desa-desa diajak mengelola sampah langsung di tingkat lokal, di mana sampah organik diolah menjadi kompos atau eco enzyme, sementara sampah anorganik dipilah untuk didaur ulang.

“Desa dalam DMS hanya membuang sekitar 20 persen residu ke TPA. Sisanya dikelola di sumbernya,” jelas Widi.

DLHK menargetkan pengurangan sampah hingga 30 persen melalui DMS, sejalan dengan Kampung Program Iklim (Proklim) yang menjadi agenda nasional.

Selain itu, kesadaran masyarakat terhadap pengelolaan sampah terus meningkat. Hingga kini, terdapat 3.358 unit bank sampah, 26 bank sampah induk, 23 pusat daur ulang, 363 TPS 3R, 27 rumah kompos, dan 1.022 pengepul sampah di Jateng.

“Bank sampah kini berkembang hingga tingkat RT/RW. Bahkan PKK juga ikut membentuk bank sampah,” tambah Widi.

Bank sampah tidak hanya menjadi tempat pengelolaan sampah, tetapi juga memberikan manfaat ekonomi dan edukasi bagi masyarakat, mengubah sampah menjadi sumber daya bernilai.

DLHK optimistis bahwa kolaborasi pemerintah dan masyarakat melalui program ini akan menciptakan lingkungan yang lebih bersih, sehat, dan berkelanjutan.

“Kami berharap Desa Mandiri Sampah mampu mengatasi tantangan pengelolaan sampah di Jateng secara lebih efektif,” tutup Widi.

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved