Ernawati Sulap Koran Bekas Jadi Aneka Tas Berkualitas
Ernawati Sulap Koran Bekas Jadi Aneka Tas Berkualitas. Ernawati yang kebetulan berpengalaman di bidang bank sampah tak kesulitan mendapatkan bahan
Ernawati Sulap Koran Bekas Jadi Aneka Tas Berkualitas
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Salah satu UMKM kerajinan tangan yang menarik dan unik di kota Semarang adalah Craftonesia. Mengubah koran bekas menjadi barang yang berkelas dan memiliki nilai jual yang tinggi.
Craftonesia ini adalah kerajinan tangan anyam yang ramah lingkungan walaupun barang-barangnya terbuat dari koran bekas namun barangnya awet dan tahan air.
Adalah Piliani Ernawati perajin Craftonesia yang awalnya suka barang-barang daur ulang, sebelum terjun ke barang anyam koran bekas. Dia juga mendaur ulang bahan kain perca.
Awalnya tahun 2021 dia membuat kerajinan tangan untuk keluarga sendiri. Kemudian muncul nama Craftonesia yang diberi oleh mentor Addi Ippe. Ernawati yang kebetulan berpengalaman di bidang bank sampah tak kesulitan untuk mendapatkan bahan koran bekas.
Produk kerajinan tangan berbahan koran bekas antara lain home dekor seperti vas bunga dan terjual lewat pameran kelurahan dan event-event yang ada di sekitar rumah.
Dan sekarang ini sistem penjualan Craftonesia ada dua metode, ada offline dan online. Untuk Offline barang-barang Craftonesia ada di Dusun Semilir, di Galeri Kota Lama, di hotel-hotel Kota Semarang, di toko oleh-oleh, bandara dan rest area Salatiga.
Untuk Online ada di Instagram, WA bisnis, Shoppie, Toko Pedia, Tiktok Craftonesia. Harga per item mulai dari Rp 15.000-Rp 850.000. Produk Craftonesia ini dibuat dari bahan dasar koran bekas yang diolah dengan teliti oleh pengrajin.

Waktu Pengerjaan
Setiap produk membutuhkan waktu pengerjaan sekitar 3 hari hingga selesai. Untuk membuat anyaman dari kertas koran yang digulung, pertama-tama potong koran menjadi strip panjang, lalu gulung dan rekatkan ujungnya dengan lem.
Susun gulungan kertas secara sejajar sebagai dasar, kemudian anyam gulungan lainnya secara vertikal dengan pola atas-bawah hingga membentuk struktur yang diinginkan. Setelah selesai, potong dan rekatkan ujung gulungan agar tidak terurai, lalu oleskan lem atau lapisan vernis di seluruh permukaan untuk memperkuat dan memberikan hasil akhir yang lebih tahan lama.
Kemudian untuk hasil akhirnya di beri warna dari bahan pewarna alami seperti dari daun pandan dan menggunakan cat acrylic untuk ketahanan barang tersebut. Ernawati memperkerjakan sejumlah mahasiswi dan ibu-ibu rumah tangga.
Kini produk kerajinan tas berbahan kertas ini sudah tembus pasar di Taiwan. Konsumen luar negeri lebih tertarik pada produk kerajinan bernilai seni dan daur ulang limbah.
"Yang penting kreatif dan infovatif. Kerajinan orang Indonesia disukai di luar negeri. Dan jangan lupa menggandeng pemda untuk pemasaran di luar negeri," tuturnya. (Wisma Arum Pawestri/Mahasiswa Fiskom UKSW Magang Tribun Jateng)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.