UKS Salatiga
Wisuda Periode I 2025: 827 Creative Minority UKSW Siap Menorehkan Jejak Inspiratif untuk Dunia
UKSW kembali menorehkan sejarah dengan melepas 827 lulusan pada Wisuda Periode I 2025.
TRIBUNJATENG.COM, SALATIGA - Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) kembali menorehkan sejarah dengan melepas 827 lulusan pada Wisuda Periode I 2025 yang bukan hanya sekadar merayakan keberhasilan akademik, tetapi juga sebagai awal dari perjalanan panjang mereka untuk memberikan kontribusi nyata bagi dunia, Kamis (23/01/2025) di Balairung Universitas.
Di antara 827 lulusan tersebut, terdapat beberapa lulusan yang telah membuktikan bahwa mereka bukan hanya berprestasi di bidang akademik, tetapi juga menginspirasi dengan prestasi luar biasa mereka di berbagai bidang.
Para creative minority ini adalah bukti hidup bahwa pendidikan yang diterima di UKSW tidak hanya membekali mereka dengan ilmu pengetahuan, tetapi juga dengan karakter yang siap menginspirasi dan memberi dampak positif bagi masyarakat.
Baca juga: Bertambah Lagi 2 Guru Besar, UKSW Siap Bersaing Menuju World Class University
Siap beri dampak positif
Vannesa Lovina Setiawan, mahasiswa Program Studi (Prodi) Pendidikan Bahasa Inggris dan Prodi Seni Musik di Fakultas Bahasa dan Seni (FBS), berhasil menyelesaikan program double degree dengan predikat cumlaude dari dua prodi sekaligus. Tugas Talenta Unggul (TTU) yang ia selesaikan mencakup jurnal bertajuk “Classical Music Background in EFL High School Students Creative Writing Activities” dan proyek piano recital berjudul “Selah”. Jurnalnya menggabungkan minat pada musik klasik dengan pendidikan bahasa Inggris, sementara recital “Selah” menjadi refleksi mendalam tentang pentingnya berhenti sejenak untuk merenungkan perjalanan hidup.
Keputusan gadis kelahiran Semarang ini untuk mengambil double degree didukung oleh arahan keluarga, terutama ibunya yang seorang guru bahasa Inggris, serta passion dalam bidang musik dan pendidikan. Meski dihadapkan pada jadwal kuliah yang kerap bertabrakan, ia mampu mengatasi tantangan melalui perencanaan yang matang dan motivasi untuk membanggakan keluarga. Proses 4.5 tahun berkuliah double degree membentuk Vannesa menjadi pribadi yang tangguh, fleksibel, dan mampu menemukan makna di setiap langkah perjalanannya, baik sebagai pendidik maupun musisi.
"UKSW memberi saya kesempatan untuk mengembangkan diri dalam banyak aspek. Saya bangga bisa menyelesaikan studi dengan proyek yang tidak hanya berdampak bagi saya, tetapi juga bagi orang lain,” kata Vannesa, yang kini bertekad untuk terus menginspirasi melalui karya-karyanya dan akan melanjutkan karirnya di Sydney, Australia.
Risqyta Ery Mandalika, mahasiswa Prodi Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (PJKR) Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK), menjadi kebanggaan UKSW dengan meraih medali emas pada Kejuaraan Nasional Taekwondo UGM 2024 untuk kategori Kyorugi U-73kg Putri. Lahir di Salatiga pada tahun 2001, Mandalika telah menunjukkan komitmen luar biasa dalam mengukir prestasi baik di bidang akademik maupun olahraga.
Perjalanan Mandalika menuju medali emas diwarnai dengan disiplin tinggi dan dedikasi penuh. Latihan fisik yang terstruktur, pola makan sehat, dan manajemen stres menjadi rutinitasnya sehari-hari. Baginya, UKSW telah memberikan lingkungan yang mendukung, mulai dari fasilitas olahraga yang memadai hingga fleksibilitas akademik yang memungkinkan ia fokus pada latihan dan kompetisi.
Dukungan dari pelatih, keluarga, dan teman-teman menjadi pilar utama keberhasilannya, termasuk dalam mengatasi tantangan terbesar, seperti rasa takut gagal dan tekanan kompetisi. Ke depan, ia berkomitmen untuk terus berprestasi di dunia taekwondo sekaligus menginspirasi generasi muda melalui pelatihan dan seminar. "Jangan takut bermimpi besar, tetapi jangan lupa untuk berusaha sekeras mungkin," pesan mahasiswa kelahiran Salatiga ini dengan penuh semangat.
Gusti Ade Wirawan, mahasiswa Prodi Teknik Komputer Fakultas Teknik Elektronika dan Komputer (FTEK), turut mencatatkan prestasi gemilang. Bersama tim KRSRI-R2C Legacy, ia menjadi finalis nasional Kontes Robot Indonesia (KRI) pada 2021 dan 2022. Gusti, yang lulus dalam waktu empat tahun, mengerjakan TTU berjudul "Akuisisi Data State of Health dan State of Charge Sel Baterai Lipo." Penelitiannya berhasil menemukan metode baru untuk mengukur kesehatan baterai, dengan harapan dapat menjadi standar baru di masa depan.
UKSW menjadi tempat yang mendukung inovasi dan pengembangan teknologi. “Bimbingan dosen dan fasilitas laboratorium robotika di UKSW sangat mendukung perjalanan saya,” ujar Gusti, yang berasal dari Salatiga dan memiliki ketertarikan pada dunia robotika sejak di SMK. Ia menilai kejujuran dan kerja keras menjadi nilai utama yang dipegang tim R2C UKSW dalam merancang robot dari nol. Kini, Gusti berencana melanjutkan karir di bidang robotika dengan fokus mengembangkan teknologi yang lebih maju.
Potret lulusan berprestasi lainnya yaitu Nabella Angellita Setiyono, mahasiswa Prodi Pendidikan Sejarah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), telah menorehkan berbagai prestasi gemilang. Ia dinobatkan sebagai Top 5 Putri Jawa Tengah 2024, Runner-Up Duta Kepemudaan Indonesia, dan Finalis PIMNAS ke-36. Selain itu, bersama tim Kraton Battle, ia menciptakan board game edukatif Astana Lila: Battle Of 4 Kingdom yang meraih HKI dan menjadi media pembelajaran interaktif. Prestasi ini juga mengantarkan timnya menjadi Juara 2 lomba KRENOVA Salatiga dan mewakili kota di tingkat provinsi. Nabella lulus dengan predikat cumlaude dan merupakan salah satu peraih indeks prestasi tertinggi dengan IPK 3,93.
“Di UKSW, saya diajarkan untuk menghargai keberagaman dan berkontribusi positif bagi masyarakat. Setiap pengalaman yang saya dapatkan di sini adalah pelajaran berharga yang membentuk saya menjadi pribadi yang lebih baik, minorita berdaya cipta,” tutur Nabella yang berhasil menyelesaikan studi dalam waktu 3.5 tahun ini. Bagi gadis yang telah bekerja di dunia pendidikan ini, pendidikan adalah bekal utama untuk menginspirasi perubahan. Dukungan dari UKSW, dosen, dan keluarganya telah memotivasinya untuk terus belajar dan mengembangkan diri, termasuk rencana melanjutkan studi S2 melalui beasiswa di dalam maupun luar negeri.
Melangkah bersama, menginspirasi dunia
Rektor UKSW Prof. Intiyas Utami, dalam sambutannya, menyampaikan rasa bangga dan harapan besar kepada seluruh wisudawan. "Wisuda ini adalah titik awal dari perjalanan panjang yang penuh peluang. Teruslah berinovasi, teruslah memberi dampak positif bagi masyarakat, dan jadilah agen perubahan yang membawa kebajikan bagi dunia," pesan Rektor Intiyas.
Rektor Intiyas tak ketinggalan mengucapkan selamat kepada 827 wisudawan yang telah menuntaskan pendidikan mereka di berbagai prodi dan berharap mereka dapat mengaplikasikan ilmu yang diperoleh untuk mewujudkan Indonesia yang lebih baik. "Selamat menempuh perjalanan baru, dan tetaplah menjadi agen perubahan yang membawa dampak positif bagi masyarakat dan bangsa. Berjuang itu adalah bagian dari menghargai kehidupan,” ujar Rektor Intiyas mengakhiri sambutannya.
Para wisudawan UKSW kini siap untuk melangkah lebih jauh, membawa bekal ilmu, semangat, dan prestasi yang telah mereka raih selama masa studi. Upacara wisuda ini bukan hanya perayaan kelulusan, tetapi juga penegasan komitmen UKSW dalam mendukung Sustainable Development Goals (SDGs). Melalui pelaksanaan pendidikan berkualitas (SDGs 4), berkurangnya kesenjangan (SDGs 10), dan kemitraan untuk mencapai tujuan (SDGs 17), UKSW terus menunjukkan perannya sebagai universitas yang berkontribusi bagi dunia.
Salam Satu Hati UKSW! (*)
Baca juga: Membanggakan! Fakultas Teologi UKSW Raih Akreditasi ATESEA, Perkuat Posisi di Asia Tenggara
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.