Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Blora

Warga Blora Masak Pakai Kayu saat Kesulitan Mendapatkan Gas Elpiji 3 Kilogram

Beberapa pangkalan gas elpiji  3 kilogram (kg) di Kabupaten Blora mengalami kekosongan stok. Hal itu akibat proses pengiriman telat.

Penulis: M Iqbal Shukri | Editor: rival al manaf
TRIBUNJATENG.COM/ IQBAL
GAS ELPIJI - Pangkalan Gas Elpiji di Kaliwangan Blora mengalami kekosongan stok, Selasa (4/2/2025).Kekosongan stok elpiji itu membuat pembeli panik karena kesulitan mencari gas elpiji.(Iqbal/Tribunjateng) 

TRIBUNJATENG.COM, BLORA - Beberapa pangkalan gas elpiji  3 kilogram (kg) di Kabupaten Blora mengalami kekosongan stok. Hal itu akibat proses pengiriman telat.


Kekosongan stok elpiji itu membuat pembeli panik karena kesulitan mencari gas elpiji. 


Apalagi ditambah, kebijakan yang sempat digulirkan pengecer dilarang menjual gas elpiji.


Kemudian, hari ini Selasa (4/2/2025), Presiden Prabowo Subianto menginstruksikan agar pengecer bisa kembali menjual gas elpiji seperti biasa.


Salah seorang pemilik pangkalan gas elpiji di Jalan Mr. Iskandar No.42, Jetis, Kauman, Kecamatan Blora, Efendi, mengatakan, kebijakan pengecer dilarang jual gas elpiji subsidi membuat semua panik.


Sehingga beberapa stok elpiji yang ada langsung diburu oleh pembeli dan pengecer.


Pihaknya mengaku mendapat sebanyak 140 tabung gas elpiji 3 kg dalam satu kali pengiriman. 


“Senin kemarin itu sudah dikirim tapi langsung habis dalam hitungan jam. Banyak warga yang antre saat truk pengiriman datang. Saat ini ya kosong untuk stok gas elpiji,” katanya.


Lebih lanjut, Efendi, menyampaikan untuk pembelian elpiji saat ini di pangkalan Rp 18 ribu dan pembeli harus terdaftar dan membawa kartu tanda penduduk (KTP). 


"Info dari agen itu kalau pengecer yang bisa jual elpiji itu harus jadi sub pangkalan. Harus ada Nomor Induk Berusaha (NIB),” katanya. 


Kekosongan stok gas elpiji 3 kg juga terjadi di pangkalan elpiji di Kelurahan Bangkle RT 1 RW 4, milik Tulus Prasetyono.


Tulus menyebut kekosongan stok gas elpiji sudah terjadi sejak Senin (3/2/2025) kemarin.


“Info dari agen itu saat ini kapal yang membawa elpiji itu tidak bisa sandar karena cuaca yang mengakibatkan ombak laut tinggi. Infonya pangkalan itu dapat stok pengiriman terakhir dari SPBE."


"Saya biasanya dapat 150 tabung saat droping, terakhir droping hanya dapat 70 aja,” katanya.


Sementara itu, salah seorang warga, Sulistyoningsih mengaku kesulitan untuk membeli gas elpiji.


Bahkan, Sulistyoningsih sempat mencari gas elpiji 3 kg di lima tempat yang berbeda. 


"Bingung ini cari dimana lagi buat masak. Terpaksa ya pakai kayu untuk masak,” paparnya.(Iqs)

 

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved