Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Opini

Adaptasi, Inovasi, dan Resiliensi: Membentuk Gen Z menghadapi Dunia Kerja yang Kompetitif

Adaptasi, Inovasi, dan Resiliensi: Membentuk Gen Z menghadapi Dunia Kerja yang Kompetitif

Editor: muslimah
Poltek Harber
OPINI: Yeni Priatna Sari Wakil Direktur Bidang Kemahasiswaan Politeknik Harapan Bersama (Poltek Harber) 

Resiliensi adalah kemampuan seseorang untuk bangkit kembali, bertahan, dan bahkan berkembang setelah menghadapi kegagalan, kesulitan, atau tantangan hidup. Dalam konteks persiapan diri untuk bekerja, resiliensi memainkan peran penting karena dunia kerja sering kali penuh dengan tekanan, kegagalan, dan situasi yang tidak terduga. Resiliensi meliputi kesadaran diri akan kekuatan dan kelemahan diri; pengendalian diri dan emosi agar dapat selalu tenang dan berpikir jernih ketika ada permasalahan pekerjaan; problem solver mampu mencari solusi kreatif jika ada permasalahan yang muncul; optimisme mampu bersikap positif ketika ada situasi seburuk apapun dan adaptif. 

Resiliensi ini  penting di miliki Gen-Z dan merupakan tantangan bagi lembaga pendidikan untuk menumbuhkan karakter resilien bagi mahasiswa agar kelak dapat menghadapi tantangan tekanan kerja, target yang tinggi serta ekspektasi yang besar dari perusahaan. Resiliensi tidak dapat hanya di ucapkan, tapi lebih pada praktik langsung  yang dapat menempa mahasiswa menjadi pribadi yang kuat dan tahan banting. 

Aktivitas yang dapat dilakukan untuk membangun resiliensi Gen-Z diantara lain adalah memberikan ruang untuk berkompetisi dan belajar menerima kemenangan sekaligus kekalahan, program-program pengabdian masyarakat yang menempatkan Gen-Z pada kondisi yang berbeda dengan lingkungan dimana mereka tinggal, ruang diskusi dan internalisasi bersama praktisi atau alumni yang telah mengalami proses kuliah dan bekerja, program volunteering bekerjasama dengan institusi non laba yang memiliki program-program sosial atau kegiatan lainnya. 

Kombinasi Adaptasi, Inovasi, dan Resiliensi dalam Karier

Tantangan pendidikan bagi generasi Z, generasi Alpha, dan generasi mendatang bukanlah tanggung jawab pengelola lembaga pendidikan semata. Pendidikan sejatinya dimulai dari rumah, dengan kesadaran orang tua untuk memberikan pendidikan terbaik kepada anak-anak mereka. Pembiasaan yang baik di lingkungan keluarga akan membentuk fondasi karakter yang kuat dan terbawa hingga di luar rumah. Sebaliknya, jika anak terbiasa dimanja dan dilayani sepenuhnya di rumah, mereka mungkin kesulitan menghadapi dunia luar yang penuh tantangan dan ujian hidup, sehingga mudah menyerah atau kehilangan semangat.

Bagi mahasiswa yang sedang memasuki fase dewasa, penting untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis, merenungkan pelajaran hidup, dan mengambil hikmah dari setiap pengalaman. Dengan demikian, mereka dapat bangkit dari tekanan, tidak larut dalam kesedihan, maupun terlena oleh kesenangan, sehingga memiliki mental yang tangguh dan siap menghadapi realitas kehidupan. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved