Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Banyumas

Curhat Utari Terbebas Biaya Pengobatan Getah Bening Anaknya Berkat Program JKN di Banyumas

Rasa nyeri dan demam yang terus berulang pada sang anak membuat seorang ibu bernama Utari (56) begitu khawatir. 

Ist. Kantor BPJS Kesehatan Purwokerto
PROGRAM JKN - Utari (56) seorang ibu di Banyumas saat menunjukan kartu JKN aktif yang dia miliki, Kamis (13/2/2025). Ia menceritakan keuntungan menggunakan JKN saat membersamai anaknya berobat kelenjar getah bening yang dialami. 

TRIBUNJATENG.COM, PURWOKERTO - Rasa nyeri dan demam yang terus berulang pada sang anak membuat seorang ibu bernama Utari (56) begitu khawatir. 

Ia pun membawa anaknya berobat ke Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP). 

Pada mulanya penanganannya sang anak menjalani pengobatan dengan rawat jalan. 

Baca juga: Perluas Kepesertaan JKN, BPJS Kesehatan Semarang Terjunkan Agen Pesiar

Berdasarkan pemeriksaan oleh dokter di FKTP, sang anak diberikan rujukan melanjutkan pengobatan ke rumah sakit. 

Setelah pemeriksaan lebih lanjut diketahui sang anak mengalami infeksi kelenjar getah bening sehingga perlu mendapatkan tindakan operasi dengan segera.

"Bulan Januari lalu anak saya harus dibawa ke rumah sakit.

Dokter bilang kalau tidak segera ditindak lanjuti bisa bahaya. 

Sempat khawatir, takut biaya operasinya tidak bisa ditanggung Program JKN

Tapi alhamdulillah semuanya gratis tanpa biaya tambahan," ujar Utari kepada Tribunjateng.com, Kamis (13/2/2025). 

Utari menyampaikan rasa kegelisahannya karena menerima kabar anaknya yang tengah merantau di Jakarta kerap kali mengalami demam dan muncul benjolan asing pada tubuhnya.

Khawatir dengan kondisi sang anak, Utari membawanya berobat dengan berbekal status kepesertaan aktif Program JKN.

Anak keduanya menjalani operasi infeksi kelenjar getah bening.

Ia bersyukur dengan menjadi peserta JKN anaknya memperoleh layanan kesehatan yang berkualitas secara penuh hingga benar-benar pulih. 

Sang anak mendapatkan layanan rawat inap selama tiga hari pasca operasi dilaksanakan. 

Peserta JKN dapat memperoleh layanan rawat inap tanpa batasan waktu. 

Lama waktu rawat inap menyesuaikan dengan kebutuhan medis pasien.

"Saya pribadi juga pakai Program JKN untuk berobat. 

Seperti saat pemeriksaan mata saya yang rabun jauh dan silinder. 

Selain pemeriksaannya gratis, dapat bantuan untuk membeli kacamata juga," ungkapnya. 

Peserta JKN yang hendak berobat harus terlebih dahulu datang ke Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) seperti Puskesmas, Klinik Pratama, atau Dokter Praktik Perorangan yang telah bekerja sama dengan BPJS Kesehatan

Utari dan keluarga mengaku telah berulang kali memanfaatkan Program JKN menghadapi berbagai masalah kesehatan.

Selain pemeriksaan mata, ia juga memiliki permasalahan peradangan sendi pada bahu dan lutut sehingga harus mendapatkan penanganan fisioterapi. 

Utari harus menjalani rawat jalan untuk permasalahan ini selama empat bulan hingga kondisinya membaik.

"Tahun lalu saya juga melakukan pemeriksaan gigi saya yang berlubang karena kebiasaan makan permen. 

Total sudah empat gigi yang dicabut," katanya kepada sebagaimana dalam rilis.

Dirinya merasa puas dengan segala layanan kesehatan yang telah ia dan keluarga terima selama menjadi peserta JKN

Fasilitas kesehatan yang mumpuni dan gratis tanpa biaya tambahan membuatnya yakin untuk selalu menjadikan Program JKN sebagai andalan utama.

"Di kala ekonomi keluarga sedang terasa sulit, Program JKN bisa membantu meringankan biaya pengobatan kami," tambahnya. 

Utari dan keluarga sangat bergantung dengan Program JKN untuk pembiayaan kesehatan mereka. 

Program JKN yang dihadirkan oleh BPJS Kesehatan secara nyata telah menjadi harapan bagi banyak keluarga di Indonesia.

Oleh karena itu menurutnya pastikan status kepesertaan JKN selalu aktif dengan membayar iuran rutin sebelum tanggal 10 setiap bulannya. 

Hal ini penting agar dapat memperoleh manfaat pembiayaan pengobatan dari Program JKN secara optimal.

Baca juga: Program Pesiar BPJS Kesehatan: Pastikan Seluruh Warga Semarang dan Demak Terdaftar JKN

Kisah Utari adalah bukti nyata betapa pentingnya kehadiran Program JKN

Utari berpesan kepada masyarakat yang belum mendaftarkan diri sebagai peserta JKN untuk segera bergabung agar dapat terlindungi dari risiko keuangan yang timbul dari biaya pelayanan kesehatan.

Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) senantiasa dapat menjadi andalan dalam mengakses layanan kesehatan berkualitas. (jti) 

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved