Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Viral

Alasan Rektor ISBI Bandung Tak Beri Izin Pentas Teater Wawancara dengan Mulyono

Rektor Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung Retno Dwimarwati tak beri izin pentas teater "Wawancara dengan Mulyono".

Editor: rival al manaf
Kompas.com
rompi bertuliskan Putra Mulyono' di Desa Daru, Jambe, Kabupaten Tangerang, Selasa (24/9/2024). 

TRIBUNJATENG.COM - Rektor Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung Retno Dwimarwati tak beri izin pentas teater "Wawancara dengan Mulyono".

Diberitakan sebelumnya  pintu lokasi pementasan teater "Wawancara dengan Mulyono" yang dijadwalkan berlangsung pada Sabtu, 15 Februari 2025 disegel.

Rektorat Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung, Jawa Barat, mengonfirmasi penyegelan itu.

Baca juga: Teater Semarang: Potret 20 Tahun Perjalanan dan Harapan yang Tak Pernah Padam

Baca juga: 41 Kelompok Pelajar SMP dan SMA Unjuk Gigi Bakat Seni Lewat Festival Teater Pelajar 2024

Penolakan pementasan ini disebabkan oleh kebijakan kampus yang ingin menjaga netralitas dari kepentingan politik praktis.

Rektor ISBI Bandung, Retno Dwimarwati, mengungkapkan bahwa pihaknya sudah menolak permohonan izin yang diajukan secara lisan oleh Rahman Sabur, salah satu sutradara pementasan tersebut.

"Kami telah menolak izin tersebut karena kampus harus bebas dari kepentingan berbau politik praktis," tegas Retno.

Setelah penolakan tersebut, Rahman Sabur mencoba mengirimkan surat kerja sama peminjaman studio pada 9 Januari 2025.

Namun, kepala studio, Irwan Jamal, tidak menanggapi surat tersebut karena merasa tidak memiliki wewenang untuk merespons, mengingat izin awal sudah ditolak oleh kepala jurusan teater.

"Surat tersebut tidak ditanggapi karena tidak ada kapasitas Irwan Jamal untuk menjawab dan sudah ditolak oleh Ketua Jurusan sebagai atasannya," jelas Retno.

Pada 24 Januari 2025, pihak rektorat melakukan diskusi dengan Rahman Sabur dan timnya setelah informasi tentang pertunjukan tersebut menyebar di media sosial.

Dalam pertemuan tersebut, rektorat yang diwakili oleh Kepala Biro, Irwan Guntari, dan Ketua IA ISBI Bandung, Moch Wail, bersepakat untuk memindahkan lokasi pertunjukan.

Retno menekankan pentingnya netralitas kampus dari kegiatan yang berbasis SARA dan politik.

"Kami telah mengingatkan Pak Tony sebagai ASN dan Moh Wail bahwa tidak boleh melakukan kegiatan yang secara terang-terangan menyerang golongan tertentu," kata Retno.

Meskipun telah ada kesepakatan, Rahman Sabur tetap melanjutkan latihan dan mempublikasikan poster pertunjukan. Rektorat juga telah menyampaikan keberatan kepada kelompok teater Payung Hitam, tetapi mereka tidak menanggapi dan tetap melanjutkan persiapan pementasan, termasuk memasang baligo yang dianggap sebagai tindakan provokatif.

"Kami sudah melakukan pertemuan sebanyak dua kali, namun tidak diindahkan dan Pak Rahman tetap berlatih di Studio Teater," tambah Retno.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved