Berita Viral
Alasan Rektor ISBI Bandung Tak Beri Izin Pentas Teater Wawancara dengan Mulyono
Rektor Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung Retno Dwimarwati tak beri izin pentas teater "Wawancara dengan Mulyono".
TRIBUNJATENG.COM - Rektor Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung Retno Dwimarwati tak beri izin pentas teater "Wawancara dengan Mulyono".
Diberitakan sebelumnya pintu lokasi pementasan teater "Wawancara dengan Mulyono" yang dijadwalkan berlangsung pada Sabtu, 15 Februari 2025 disegel.
Rektorat Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung, Jawa Barat, mengonfirmasi penyegelan itu.
Baca juga: Teater Semarang: Potret 20 Tahun Perjalanan dan Harapan yang Tak Pernah Padam
Baca juga: 41 Kelompok Pelajar SMP dan SMA Unjuk Gigi Bakat Seni Lewat Festival Teater Pelajar 2024
Penolakan pementasan ini disebabkan oleh kebijakan kampus yang ingin menjaga netralitas dari kepentingan politik praktis.
Rektor ISBI Bandung, Retno Dwimarwati, mengungkapkan bahwa pihaknya sudah menolak permohonan izin yang diajukan secara lisan oleh Rahman Sabur, salah satu sutradara pementasan tersebut.
"Kami telah menolak izin tersebut karena kampus harus bebas dari kepentingan berbau politik praktis," tegas Retno.
Setelah penolakan tersebut, Rahman Sabur mencoba mengirimkan surat kerja sama peminjaman studio pada 9 Januari 2025.
Namun, kepala studio, Irwan Jamal, tidak menanggapi surat tersebut karena merasa tidak memiliki wewenang untuk merespons, mengingat izin awal sudah ditolak oleh kepala jurusan teater.
"Surat tersebut tidak ditanggapi karena tidak ada kapasitas Irwan Jamal untuk menjawab dan sudah ditolak oleh Ketua Jurusan sebagai atasannya," jelas Retno.
Pada 24 Januari 2025, pihak rektorat melakukan diskusi dengan Rahman Sabur dan timnya setelah informasi tentang pertunjukan tersebut menyebar di media sosial.
Dalam pertemuan tersebut, rektorat yang diwakili oleh Kepala Biro, Irwan Guntari, dan Ketua IA ISBI Bandung, Moch Wail, bersepakat untuk memindahkan lokasi pertunjukan.
Retno menekankan pentingnya netralitas kampus dari kegiatan yang berbasis SARA dan politik.
"Kami telah mengingatkan Pak Tony sebagai ASN dan Moh Wail bahwa tidak boleh melakukan kegiatan yang secara terang-terangan menyerang golongan tertentu," kata Retno.
Meskipun telah ada kesepakatan, Rahman Sabur tetap melanjutkan latihan dan mempublikasikan poster pertunjukan. Rektorat juga telah menyampaikan keberatan kepada kelompok teater Payung Hitam, tetapi mereka tidak menanggapi dan tetap melanjutkan persiapan pementasan, termasuk memasang baligo yang dianggap sebagai tindakan provokatif.
"Kami sudah melakukan pertemuan sebanyak dua kali, namun tidak diindahkan dan Pak Rahman tetap berlatih di Studio Teater," tambah Retno.
GEGER Video Viral Sepasang Kekasih di Jepara Diarak 2 Kilometer, Kepergok Lagi Mesum di Rumah MSW |
![]() |
---|
9 Bangkai Mobil Dijarah di Depan Mako Brimob Kwitang, Warga: Ambil yang Berguna, Dijual Lumayan |
![]() |
---|
Link Live Streaming Pemeriksaan 7 Anggota Brimob di Dalam Rantis Lindas Affan Ojol Hingga Tewas |
![]() |
---|
Kesaksian Abdul Lihat Rantis Brimob Ugal-ugalan Lindas Affan Driver Ojol: Kanan Kiri Dihajar |
![]() |
---|
Viral Mobil Hilang Ternyata Dipakai Polisi dan Diganti Warnanya, Kapolres: Cuma Ditempel Sticker |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.