Berita Banyumas
BI Purwokerto Dorong Digitalisasi Ekonomi di Wilayah Banyumas Raya
Bank Indonesia (BI) Purwokerto bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Banyumas Raya berupaya dalam mengendalikan tingkat inflasi
Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: muslimah
Angka ini menunjukkan peningkatan dibandingkan inflasi di bulan Desember 2024 yang tercatat sebesar 0,52 persen mtm, 1,82 persen ytd, dan 1,82 persen yoy.
Deflasi pada Januari 2025 terutama dipengaruhi oleh penurunan tarif listrik, yang disebabkan oleh pemberian diskon sebesar 50 persen kepada pelanggan.
Selain itu, upaya peningkatan produksi bawang merah di berbagai daerah, termasuk Kabupaten Cilacap, turut berkontribusi dalam menekan harga komoditas tersebut.
Sementara itu, turunnya harga pakan ternak menjadi faktor utama dalam penurunan harga jual telur ayam ras, yang berkontribusi terhadap deflasi secara keseluruhan.
Namun, di sisi lain, tingginya curah hujan yang terjadi di beberapa daerah serta serangan hama penyakit telah mengakibatkan penurunan pasokan cabai.
Hal ini berdampak pada meningkatnya harga jual komoditas cabai di pasar, yang menjadi salah satu faktor penahan deflasi yang lebih dalam.
Update Pertumbuhan Ekonomi sd Triwulan III 2024 kinerja Perekonomian Banyumas Raya pada Triwulan III 2024 tumbuh sebesar 3,88 persen (yoy) atau meningkat dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 2,43 persen (yoy).
Namun demikian masih lebih rendah dibandingkan dengan Provinsi Jawa Tengah yaitu sebesar 4,93 persen (yoy) dan nasional sebesar 4,95 persen (yoy).
Dari sisi Pengeluaran, pertumbuhan ekonomi Banyumas pada Triwulan III 2024 didorong oleh meningkatnya mobilitas masyarakat, okupansi hotel, dan terjaganya daya beli masyarakat serta didukung oleh sejumlah proyek yang berjalan.
Kondisi ini mendorong komponen konsumsi masyarakat tumbuh positif sebesar 5,10 persen (yoy).
Namun demikian, pertumbuhan di sisi pengeluaran tersebut tertahan oleh kontraksi konsumsi pemerintah sebesar 1,92 persen (yoy) sejalan dengan kehati-hatian pemerintah daerah di Banyumas Raya jelang Pilkada tahun 2024.
Dari sisi lapangan usaha, pertumbuhan ekonomi Banyumas Raya didorong oleh sektor sekunder dan tersier, sejalan dengan meningkatnya kinerja industri pengolahan yang merupakan penyumbang ekonomi terbesar di Banyumas Raya.
Sektor sekunder dan tersier Banyumas Raya tercatat tumbuh terakselerasi masing-masing sebesar 2,88 persen (yoy) dan 6,34 persen (yoy).
Sementara itu sektor primer mengalami perlambatan dengan pertumbuhan yang sebesar 2,23 persen (yoy).
Perlambatan ini didorong khususnya oleh sektor pertanian yang mengalami kontraksi seiring dampak fenomena El Niño yang memberikan tekanan besar pada produktivitas sektor pertanian di Banyumas Raya.
Cuaca Masih Labil, Warga Banyumas Diminta Waspada Hujan Sedang-Lebat hingga Akhir Agustus |
![]() |
---|
Kasus Dugaan Kekerasan Seksual Profesor, Unsoed Telah Rekomendasikan Sanksi ke Kemdiktisaintek |
![]() |
---|
Sudah Dibuka Sejak Sabtu, Segini Tarif Parkir Resmi di Kolam Retensi Purwokerto |
![]() |
---|
Api Lahap 3 Rumah dan 3 Kendaraan di Candinegara Banyumas, Korsleting Diduga Jadi Penyebab Kebakaran |
![]() |
---|
Ramai Dugaan Pungutan Laptop di SMPN 1 Gumelar Banyumas, Dindik dan Kepsek Angkat Bicara |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.