Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Kecelakaan di Silayur Semarang Terlalu Sering, DPRD: Perlu Upaya Jangka Pendek Meminimalisirnya

DPRD Kota Semarang menyebut, perlu adanya kajian upaya jangka pendek meminimalisir kecelakaan yang sering terjadi di Silayur, Kecamatan Ngaliyan. 

Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: deni setiawan
TRIBUN JATENG/ EKA YULIANTI FAJLIN
KECELAKAAN SILAYUR - Wakil Ketua DPRD Kota Semarang, Suharsono mengusulkan perlunya adanya kajian upaya jangka pendek untuk meminimalisir kecelakaan di Silayur yang sudah sering terjadi. 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Kecelakaan di Silayur Jalan Prof Hamka, Kecamatan Ngaliyan menjadi perhatian DPRD Kota Semarang.

Pasalnya, kecelakaan di lokasi tersebut sering terjadi.

DPRD Kota Semarang menyebut, perlu adanya kajian upaya jangka pendek meminimalisir kecelakaan di Silayur. 

Baca juga: Menjelang Ramadan, Pedagang Kurma Musiman Kembali Ramaikan Jalan Agus Salim Semarang

Baca juga: Bukber Unik Ala Hotel Dafam Semarang: Tak Perlu Beli Paket, Bisa Bayar Ala Carte

Wakil Ketua DPRD Kota Semarang, Suharsono pun turut prihatin atas kecelakaan yang terjadi di Silayur. 

Pasalnya, kejadian ini tidak hanya sekali, namun sudah berkali-kali. 

Beberapa langkah sudah dilakukan Pemkot Semarang, seperti pembatasan jam untuk angkutan seberat di atas delapan ton. 

"Kami kira kalau dilakukan secara konsisten, diawasi sungguh-sungguh, serius, kami kira bisa diantisipasi."

"Itu sudah dipertimbangkan," jelas Suharsono, Kamis (27/2/2025). 

Lebih lanjut, pihaknya memiliki pandangan sebagaimana di jalan tol yakni adanya jalur penyelamat, baik di sisi utara maupun selatan jalan.

Hanya saja, perlu dikaji mengingat harus melakukan pembebasan lahan. 

Menurut dia, jalur penyelamat ini bisa mengantisipasi kejadian rem blong yang kerap terjadi pada kendaraan barang yang melintas di Silayur tersebut. 

"Selatan jalan, pas tanjakan juga harus disiapkan."

"Dua-duanya harus ada jalur penyelamatan," katanya. 

Terkait pelandaian jalan, politikus PKS itu berpendapat, Silayur bukan topografi datar-tanjakan-turunan, melainkan tanjakan terus hingga BSB City. 

Pelandaian, menurut dia, bisa saja sebagai upaya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved