Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kudus

Kirab Budaya Tutup Tradisi Dandangan Kudus: Ribuan Warga Iringi Tradisi Sambut Ramadan

Pelaksanaan tradisi Dandangan dalam rangka menyambut Ramadan di Kabupaten Kudus ditutup dengan kirab budaya.

Penulis: Saiful Ma sum | Editor: raka f pujangga
TRIBUNJATENG/SAIFUL MA'SUM
KIRAB BUDAYA - Ratusan warga Kudus menggelar kirab budaya jalan kaki dari Alun-alun Kudus menuju kompleks Masjid, Menara, dan Makam Sunan Kudus, Jumat (28/2/2025). Kirab budaya ini sekaligus menutup pelaksanaan Tradisi Dandangan. 

TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Pelaksanaan tradisi Dandangan dalam rangka menyambut Ramadan di Kabupaten Kudus ditutup dengan kirab budaya, Jumat (28/2/2025).

Ratusan warga Kudus perwakilan dari sembilan kecamatan berbondong-bondong jalan kaki bersama dari Pendapa kawasan Alun-alun Simpang Tujuh Kudus menuju kompleks Masjid, Menara, dan Makam Sunan Kudus.

Kirab dilepas oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kusus, Revlisianto Subekti, diiringi dengan alunan musik rebana dan beberapa alat musik lainnya.

Baca juga: Cerita Pedagang Tradisi Dandangan Kudus Ketiban Berkah, Kantongi Omzet Hingga Rp 10 Juta Sehari

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kudus, Mutrikah mengatakan, pelaksanaan Tradisi Dandangan berlangsung selama 10 hari. Dibuka sejak 19 Februari 2025 hingga hari ini, 28 Februari 2025.

Kata dia, kirab dilakukan sebagai visualisasi masyarakat berbondong-bondong menuju Menara Kudus. Selanjutnya mengikuti serangkaian proses tradisi budaya menyambut datangnya awal Ramadan, di antaranya tradisi tabuh bedug oleh pihak Yayasan Masjid, Menara dan Makam Sunan Kudus.

Lebih lanjut, peserta kirab jalan kaki melewati Jalan Sunan Kudus yang dijadikan sebagai lokasi pelaksanaan Tradisi Dandangan, menuju Menara Kudus.

Sesampai di Menara Kudus, peserta kirab melaksanakan salat Ashar, dilanjutkan ziarah di Makam Sunan Kudus.

Setelah itu, peserta kirab menunggu pelaksanaan tradisi pemukulan bedug di Menara Kudus sebagai pertanda dimulainya awal Puasa Ramadan.

"Kirab ini diikuti oleh perwakilan dari desa di sembilan kecamatan, juga stakeholder dinas pariwisata. Tradisi ini tetap kami lestarikan dalam rangka edukasi kepada generasi penerus Kabupaten Kudus," terang dia.

Mutrikah berharap, Tradisi Dandangan menjadi satu produk budaya yang dijaga terus kelestariannya di Kabupaten Kudus. Sekaligus menjadi magnet bagi wisatawan dari berbagai daerah di Indonesia.

Tahun ini, pelaksanaan Dandangan dimeriahkan dengan berbagaia pentas kesenian. Mulai dari car free night, fashion on the street, pentas barongan, barongsai, pemecahan rekor muri tari kretek, sinau bareng Gus Muwafiq, ditutup dengan kirab budaya.

Sekda Kudus, Revlisianto Subekti menyampaikan, Pemkab Kudus berkomitmen melestarikan Dandangan sebagai kekayaan budaya dan kearifan lokal.

Tradisi ini memberikan dampak positif bagi perekonomian daerah, juga pendongkrak perekonomian UMKM hingga pedagang kecil.

Revlisianto berharap, kegiatan Tradisi Dandangan menjadi daya tarik wisata yang dikenal luas, tidak hanya di Kudus saja juga dikenal di tingkat nasional.

"Kirab Dandangan ini sekaligus penutupan tradisi Dandangan. Tradisi ini sudah menjadi budaya dan diakui sebagai warisan budaya tak benda, wajib kita uri-uri dan lestarikan," tuturnya.

Baca juga: Tradisi Dandangan Lestari Sejak Abad ke-16 di Kudus, Kini Digelar Selama 10 Hari Jelang Ramadan

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved