Berita Semarang
Iswar Aminuddin: Pelandaian Silayur Semarang Bisa Jadi Solusi Murah Dibandingkan SORR
Wakil Wali Kota Semarang, Iswar Aminuddin menilai, pelandaian di Silayur menjadi solusi murah dibandingkan bangun Semarang Outer Ring Road (SORR).
Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: deni setiawan
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Wakil Wali Kota Semarang, Iswar Aminuddin menilai, pelandaian di Silayur menjadi solusi murah dibandingkan pembangunan Semarang Outer Ring Road (SORR).
Hal ini merespon DPRD Kota Semarang yang mendesak Pemkot melakukan kajian terhadap jalur Silayur, Jalan Prof Hamka, Kecamatan Ngaliyan.
Hal itu untuk mengantisipasi kecelakaan yang kerap terjadi.
Baca juga: Warga Semarang Mulai Berburu Cabai Busuk, Jadi Alternatif Memasak Saat Ramadan
Baca juga: Yuk Bukber Ramadan di Louis Kienne Hotel Simpang Lima Semarang, Sajikan Menu Khas Nusantara
Ketua Komisi C DPRD Kota Sematang, Rukiyanto AB menilai, jalur silayur sudah darurat untuk segera ditangani, mengingat kecelakaan terjadi berulang kali di lokasi tersebut.
"Kami melihat jalur Silayur ini sudah darurat."
"Harus segera ditangani karena potensi terjadinya kecelakaan begitu tinggi," ungkapnya, Minggu (2/3/2025).
Tanjakan maupun turunan Silayur selama ini memakan korban dalam kecelakaan maut berskala besar.
Terbaru, kecelakaan beruntun yang melibatkan rombongan siswa TK dan truk pada Rabu (26/2/2025) menambah daftar rentetan kecelakaan di jalur tersebut selama lima tahun terakhir.
Rukiyanto berujar, kontur jalan dari arah Jrakah menuju Mijen yang melewati jalur Silayur memang merupakan tanjakan yang curam.
Demikian pula sebaliknya, turunan yang curam cukup berbahaya jika kendaraan tidak prima.
"Kami melihat jalur Silayur ini seperti jalur Hanoman."
"Konturnya sama, turunan."
"Seperti jalur Hanoman jilid 2."
"Makanya, kajian menyeluruh perlu dilakukan Pemkot Semarang," terangnya.
Namun, menurutnya, kajian jalur Silayur tidak bisa bersifat parsial, melainkan harus menyeluruh.
Sebab, kontur dari arah Jrakah menuju Mijen memang sangat curam.
"Kalau dibuat pelandaian jalur Silayur, kami kira sulit juga, karena jalurnya memang naik terus, curam."
"Mau dilandaikan bagaimana, tetap curam."
"Kajiannya harus menyeluruh," ujarnya.
Politisi PDI Perjuangan itu menyampaikan, persoalannya di Mijen terdapat kawasan industri.
Itu yang membuat banyak kendaraan besar lalu-lalang di jalur Silayur.
Jika kondisi kendaraan tidak prima dapat mengancam keselamatan hingga terjadi kecelakaan di jalur silayur.
Diakuinya, sudah diatur jam operasional kendaraan besar.
Kendaraan berat di atas delapan ton hanya diperbolehkan lewat atau beroperasi jalur tersebut pada malam hari.
"Tetapi, tetap saja kerap terjadi kecelakaan yang fatal," ungkapnya.
Baca juga: PT KAI Daop IV Semarang: 39.571 Penumpang Mudik di Awal Ramadan
Baca juga: DPRD Desak Pemkot Semarang Lakukan Kajian Jalur Silayur, Titik Sering Terjadi Kecelakaan
Apalagi, sambung dia, ada rencana pembangunan "exit tol" Ngaliyan.
Hal itu tentu akan membuat lalu lintas semakin padat.
Sehingga, pihaknya menekankan kajian terhadap jalur Silayur mendesak dilakukan.
Di sisi lain, dia juga berharap, Pemkot Semarang bisa merealisasikan pembangunan jalur Semarang Outer Ring Road (SORR) dari BSB menuju Mangkang.
SORR diharapkan bisa meminimalisasi kecelakaan yang kerap terjadi di jalur Silayur.
"Kami berharap Pemkot Semarang bisa merancang kembali jalur SORR yang mungkin bisa jadi salah satu pertimbangan dalam kajian nanti."
"Yang jelas, kajian ini mendesak," katanya.
Sebelumnya, pada November 2024, Pemkot Semarang telah mengajukan permohonan analisis dan investigasi efektif dalam upaya pencegahan terjadinya kecelakaan lalu lintas di Jalan Prof Hamka, tepatnya di turunan Silayur kepada Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).
Dalam permohonan itu ada beberapa poin kajian untuk dilakukan di jalan tersebut meliputi pengurangan kelandaian jalan atau pengurangan gradiensi jalan dengan batas maksimal sekira enam persen.
Selain itu, kajian pembuatan jalur penyelamat dan pembuatan jalur alternatif bagi angkutan barang.
Wakil Wali Kota Semarang, Iswar Aminuddin juga telah meninjau lapangan pasca kejadian kecelakaan yang menimpa rombongan TK dan sebuah truk pada Rabu (26/2/2025).
Iswar berharap bisa dilakukan pelandaian tanjakan maupun turunan Silayur guna meminimalisasi kecelakaan.
"Setelah kami periksa jalanan di Silayur Ngaliyan, kami perintahkan kepada Dinas Pekerjaan Umum (DPU) untuk segera membentuk kembali jalan agar kemudian bisa dilandaikan," katanya.
Menurut dia, pelandaian jalan menjadi solusi yang lebih murah daripada menunggu pembangunan Semarang Outer Ring Road (SORR).
SORR membutuhkan waktu lama dan anggaran yang sangat besar.
Pelandaian jalan bisa dilakukan mulai Silayur hingga jembatan dekat Pasar Ngaliyan. (*)
Baca juga: Buka Puasa di Masjid Raya Sheikh Zayed, Ribuan Takjil Gratis Dibagikan Tiap Hari Jelang Maghrib
Baca juga: Perang Sarung di Wangon Banyumas, 19 Remaja dari 2 Kelompok Ditangkap
Baca juga: Viral Ustaz Jadi Imam Salat Tarawih Sambil Live TikTok Tuai Kontroversi, Demi Dapat Saweran?
Baca juga: Viral Polisi Mencuri Batu Bata Milik Warga, Brigadir DS Hampir Saja Jadi Korban Amuk Massa
Semarang
Pemkot Semarang
DPRD Kota Semarang
Rukiyanto
Iswar Aminuddin
Silayur Semarang
kecelakaan silayur
kecelakaan
SORR
Semarang Outer Ring Road
Prakiraan Cuaca Kota Semarang Hari Ini Kamis 28 Agustus 2025: Hujan Ringan |
![]() |
---|
Mobilmu Mau Dipasang One Auto Film Premium? Cukup Bayar Rp2 Juta di Oneway Kaca Film Semarang |
![]() |
---|
Pemkot Evaluasi SOP Pengelolaan Gedung Cagar Budaya Setelah Kebakaran Resto di Kota Lama Semarang |
![]() |
---|
Lanjut Usia, Alasan Hakim Tipikor Semarang Tidak Cabut Hak Politik Mbak Ita Meski Divonis 5 Tahun |
![]() |
---|
Stok Beras di Kota Semarang Masih Cukup hingga 1 Bulan 21 Hari |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.