Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Bapak Anak di Blora Tewas Diracun

Kesaksian Maspupah yang Suami dan Anaknya Tewas Diracun di Blora, Sempat Minum, Kaget dengan Rasanya

Suasana kesedihan masih tampak menyelimuti rumah korban pembunuhan dengan racun di Dukuh Wangil, Desa Sambonganyar, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Blora

|
Penulis: M Iqbal Shukri | Editor: muslimah
Tribunjateng/M Iqbal Shukri
KESAKSIAN ISTRI - Istri korban pria yang tewas diracun, Maspupah (kanan) dan anak sulungnya (kiri) saat ditemui di rumahnya, Dukuh Wangil, Desa Sambonganyar, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Blora, Senin (03/03/2025). Ia mengungkap kesaksiannya. (Tribunjateng) 

TRIBUNJATENG.COM, BLORA - Suasana kesedihan masih tampak menyelimuti rumah korban pembunuhan dengan racun di Dukuh Wangil, Desa Sambonganyar, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Blora.

Muslikin (45) dan anak bungsunya S (9) mejadi korban pembunuhan dengan racun.

Muslikin dan anak bungsunya itu dibunuh oleh adik iparnya sendiri, MK, dengan menggunakan apotas dan racun tikus.

Tersangka MK sempat melarikan diri, hingga akhirnya diringkus polisi di Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur, pada 25 Februari 2025.

Baca juga: Benarkah BBM Hasil Campuran Beda RON Merusak Mesin? Apa Iya Bisa Jadi Pertamax? Ini Penjelasan Ahli

Kesedihan yang sangat mendalam pun masih sangat dirasakan oleh istri korban, Maspupah.

Maspupah kehilangan dua orang yang sangat ia cintai, yakni suami dan anak bungsunya.

RUMAH DUKA - Suasana duka masih menyelimuti rumah korban pembunuhan dengan racun di Dukuh Wangil, Desa Sambonganyar, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Blora, Senin (3/3/2025).(Iqbal/Tribunjateng)
RUMAH DUKA - Suasana duka masih menyelimuti rumah korban pembunuhan dengan racun di Dukuh Wangil, Desa Sambonganyar, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Blora, Senin (3/3/2025).(Iqbal/Tribunjateng) (TRIBUNJATENG/M Iqbal Shukri)

Kesaksian Istri

Maspupah menceritakan kronologi detik-detik kejadian tragis yang menimpa keluarganya itu.

Saat kejadian, Maspupah sedang bantu-bantu di rumah tetangganya yang sedang punya hajatan.

Kemudian, anak bungsu Maspupah, korban S, menyusul Maspupah di rumah tetangga itu untuk memberi kabar keadaan di rumah.

"Awal mulanya itu saya mendarat (membantu tetangga yang punya hajatan) di rumah tetangga. Anak saya yang kecil itu (korban S) datang sambil bilang Mak e motore Pak e ruboh (Bu Motornya bapak jatuh), terus saya tanya ke anak saya, lah Pak e ng ndi nduk? (Terus bapak dimana nak?)."

"Terus anak saya menjawab, gak roh Mak, ayo a Mak balik, aku wedi (Tidak tahu Bu, ayo Bu pulang, saya takut)," jelasnya, Senin (3/3/2025).

Mendengar cerita dari anak bungsunya itu, Maspupah langsung bergegas pulang ke rumah.

Sesampainya di rumah, Maspupah melihat suaminya Muslikin sudah tergeletak.

Maspupah dan anak bungsunya seketika panik dan mencari bantuan ke tetangga. 

Kemudian tetangga berdatangan ke rumah Muslikin.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved