Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Demak

Sosok Adib Mustafa Pria Demak Tampung 15 Anak Sekolah Kurang Mampu di Rumahnya, Jual Maskawin Istri

Meski Hidup Sederhana, Adib Mustafa Tampung 15 Anak Sekolah Kurang Mampu Di Rumahnya.

Penulis: Rezanda Akbar D | Editor: rival al manaf
TRIBUN JATENG/ HERMAWAN HANDAKA
PANTI ASUHAN - Pengasuh Yayasan Panti Asuhan Rohimah Ummah Adib Mustofa Kamal bersama istri Ainur Rofiah dan anaknya. 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - c15 anak-anak kurang mampu di Yayasan Sosial Rohimal Ummah yang dia kelola.

Yayasan itu beralamat di Jalan Jatibarang RT1/RW1 Kelurahan Kedung Pane Kecamatan Mijen Semarang, tepatnya berada di tengah kebun singkong.

Perlu berlajan kaki di jalan setapak setidaknya 200meter untuk menuju lokasi itu.

Baca juga: Perempuan Pesisir Demak Hidupkan Koperasi saat Kampung Nyaris Mati

Baca juga: "Orang Bisa Dipindah Tapi Tidak dengan Kenangannya" Cerita Warga Pesisir Demak Korban Relokasi

Kegiatan para santri di Yayasan Panti Asuhan Rohimah Ummah Adib.
Kegiatan para santri di Yayasan Panti Asuhan Rohimah Ummah Adib.

Pria yang akrab disapa Adib, tinggal bersama satu anaknya laki-lakinya dan istrinya yang sedang hamil besar, ditambah 15 anak laki-laki yang masih bersekolah.

Bangunan rumah Adib sangat sederhana, berdiri di atas tanah seluas 170m2 bangunan hanya menggunakan bambu sebagai rangkanya, dengan tembok asbes plat dan atap yang menggunakan seng.

Sedangkan untuk alas rumah hanya semen plester saja.

Di rumah itu, Adib sekeluarga bersama 15-anak yang dia rawat menghabiskan waktunya untuk kegiatan bersama.

Pada Ramadan ini, mereka sahur bersama dengan lauk pauk seadanya. Jika hanya ada mie instan maka itu yang dihadangkan, jika hanya ada tempe tahu maka itu yang mereka konsumsi.

Pagi ini, satu diantara anak asuh Adib, yakni Yusefa Nuryanto mengatakan pagi hari ini sahur dengan mie instan bersama ke-15 temannya. 

"Kalau di sini makan seadanya saja, habis makan kami beribadah subuh, terus ngaji. Setelah itu masuk sekolah belajar, nanti pulang ashar habis itu istirahat dan dilanjutkan ngaji lagi," ujar Yusefa, Selasa (11/3/2025).

Adib mengatakan ke-15 anak asuhnya itu merupakan anak-anak yang berasal dari kaum dhuafa, namun masih menjalankan pendidikan.

Tujuan Adib saat ini untuk memberikan rumah singgah bagi mereka agar bisa sekolah dengan tenang.

"Mereka tinggal di sini gratis, cuman ya makan seadanya. Kalau ada rezeki dikit saya bagikan ke mereka," kata Adib.

Adib merupakan pengajar harian di sebuah pondok pesantren di Kecamatan Mijen. Selain itu dirinya juga terkadang bekerja serabutan untuk menambah penghasilan. Dalam sebulan dirinya menghasilkan kisaran ratusan ribu rupiah.

Tentu saja jika dilogika, dengan uang seminim itu akan sangat sulit menghidupi banyak orang dalam satu atap. Namun rezeki tak hanya datang dari penghasilannya saja, saat ini sudah bertahun-tahun lamanya Adib masih bertahan dengan kondisi itu.

"Saat ini Alhamdulillah ada donatur yang ikut bantu. Sebelumnya, saya pernah sampai menjual emas kawin milik istri saya, dia juga ridha. Sampai sekarang belum kebeli kembali," katanya. (Rad)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved