Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Yogyakarta

Alasan Pria Nekat Membakar Gerbong Kereta di Yogyakarta, Sakit Hati

Seorang pria berinisial M, warga Jakarta, ditangkap atas dugaan pembakaran gerbong kereta api yang terparkir di Stasiun Tugu Yogyakarta.

Editor: rival al manaf
(KOMPAS.COM/WISANG SETO PANGARIBOWO)
Salah satu gerbong kereta yang terbakar di Stasiun Tugu Yogyakarta, Rabu (12/3/2025) 

TRIBUNJATENG.COM - Seorang pria berinisial M, warga Jakarta, ditangkap atas dugaan pembakaran gerbong kereta api yang terparkir di Stasiun Tugu Yogyakarta.

Aksi tersebut didasari oleh rasa sakit hati terhadap PT Kereta Api Indonesia (KAI).

Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda DIY, Kombes Pol FX Endriadi, mengungkapkan bahwa pemeriksaan terhadap M dilakukan dengan bantuan ahli bahasa isyarat karena ia merupakan penyandang disabilitas sensorik.

Baca juga: Banjir di Grobogan Diprediksi Surut 100 Persen Dalam Kurun Waktu 3-4 Hari Lagi

Baca juga: Viral Surat Edaran LPM Minta THR Kepada 10 Perusahaan, Langsung Dicabut Setelah Ketahuan

“Yang bersangkutan ternyata disabilitas sensorik, tidak bisa berbicara."

"Kami dari tim lidik minta bantuan juru bahasa isyarat,” ujar Endriadi saat dihubungi, Kamis (13/03/2025).

Dari hasil pemeriksaan, M mengaku sakit hati terhadap PT KAI karena memiliki riwayat konflik dengan perusahaan tersebut.

“Berdasarkan keterangan yang kami minta, yang bersangkutan sakit hati dengan KAI karena pernah bermasalah dengan KAI sebanyak 9 kali,” ucap Endriadi.

M diketahui sering menaiki kereta api tanpa tiket pada tahun 2023 dan 2024.

Karena itu, ia beberapa kali diturunkan oleh petugas di stasiun berikutnya, yang kemudian menimbulkan rasa sakit hati.

“Yang bersangkutan sering naik kereta api tanpa tiket, 2023, 2024 ada beberapa kali. Sehingga sering diturunkan dari kereta, dia sakit hati,” tambahnya.

Berdasarkan keterangan beberapa kepala stasiun, M memang sering naik tanpa tiket dan diturunkan oleh petugas.

“Dari keterangan beberapa kepala stasiun, dia sering diturunkan karena tanpa tiket. Dari data yang kami terima, ada beberapa kali,” pungkas Endriadi.

Sebelumnya, polisi menangkap M sesaat setelah peristiwa kebakaran terjadi.

Penangkapan dilakukan di kawasan Malioboro.

“Berdasarkan hasil olah TKP dan didukung keterangan labfor, Ditreskrimum Polda DIY dan Polresta Yogyakarta telah mengamankan satu orang laki-laki,” ujar Endriadi.

Pria berusia 17 tahun ini tidak memiliki pekerjaan dan merupakan warga Jakarta.

“Yang bersangkutan tidak punya pekerjaan. Jadi yang bersangkutan ini adalah warga di Jakarta,” katanya.

Endriadi menjelaskan bahwa penangkapan dilakukan setelah analisis rekaman CCTV dan hasil investigasi laboratorium forensik menunjukkan kecocokan dengan tindakan M.

“Kita tangkap di daerah Malioboro sesaat setelah peristiwa kebakaran. Ada CCTV, ada hasil labfor, berkesesuaian semua, dan hasil keterangan dia juga,” jelasnya.

Menurut Endriadi, M awalnya membakar kertas kardus sebelum masuk ke dalam gerbong dan menggunakan api dari kertas tersebut untuk membakar bagian dalam kereta.

Akibatnya, tiga gerbong kereta api terbakar.

“Yang bersangkutan melakukan pembakaran diduga dengan membakar kertas kardus berwarna cokelat menggunakan korek api, lalu masuk ke gerbong, kemudian api di kertas itu digunakan untuk membakar gerbong tersebut,” ungkapnya.

Saat ini, M telah diamankan oleh pihak kepolisian untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut guna menentukan langkah hukum berikutnya. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Motif Pelaku Bakar Gerbong Kereta Api Stasiun Tugu, Sakit Hati Diturunkan 9 kali"

 

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved