Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Pati

Jalan Alternatif Pati-Rembang Rusak Parah, Bupati Sudewo Anggarkan Rp 330 Miliar untuk Perbaikan

Jalan Winong-Gabus hingga kini kondisinya masih rusak parah padahal dapat mengganggu arus mudik Lebaran Idulfitri 1446 H.

TribunJateng.com/Mazka Hauzan Naufal 
JEGLONGAN SEWU - Kondisi Jalan Winong-Gabus, Pati, yang rusak parah, Senin (17/3/2025). Jalan alternatif penghubung Kabupaten Pati dan Rembang ini rusak berat sampai dijuluki "jeglongan sewu" atau seribu lubang oleh masyarakat. 

TRIBUNJATENG.COM, PATI - Jalan Winong-Gabus hingga kini kondisinya masih rusak parah.

Hal ini dapat mengganggu arus mudik lebaran Idulfitri 1446 H.

Sebab, jalan ini juga merupakan jalan alternatif penghubung antarkabupaten, yaitu Pati dan Rembang.

Baca juga: 7 Usaha Stockpile di Weleri Kendal Tidak Kantongi Izin, Aktivitas Mereka Bikin Jalan Rusak Parah

Sejumlah lubang besar menganga di jalan ini sehingga membahayakan para pengendara.

Selama ini, kerusakan jalan hanya ditambal dengan material yang tidak bertahan lama. Belum dilakukan perbaikan secara menyeluruh dan permanen.

Kondisi ini dikeluhkan oleh para pengguna jalan.

Salah satunya adalah Nur Kholik, seorang pengendara sepeda motor.

"Parah ini kondisinya jalan penghubung antara Kecamatan Gabus dan Winong. Ibarat seperti wisata baru, wisata Jeglongan Sewu (seribu lubang). Ini sebetulnya jalan penghubung antarkecamatan, tapi juga penghubung antarkabupaten sebagai jalan alternatif," kata dia, Senin (17/3/2025).

Nur Kholik mengatakan, kerusakan terparah berada di titik yang masuk wilayah Desa Kebowan Kecamatan Winong, sekitar lapangan Winong, dan depan kantor kecamatan serta sebelah timur jembatan Desa Padangan.

Menurut dia, jika Jalur Pantura macet, banyak bus dan kendaraan besar lain yang memilih untuk menempuh jalur alternatif ini.

"Dari Rembang maupun dari Surabaya kalau mau ke Semarang, atau sebaliknya, lewat sini alternatifnya. Selain itu juga penghubung ke Kabupaten Blora juga," ujar Nur Kholik.

Dia menambahkan, risiko di jalan meningkat ketika musim penghujan seperti saat ini.

Sebab jika terjadi hujan lubang-lubang jalan akan tergenang air sehingga tidak terlihat oleh pengendara. Hal ini berpotensi menimbulkan kecelakaan jika ada kendaraan yang terperosok ke lubang jalan.

"Apalagi tidak ada penerangan kalau malam hari. Jadi rawan terjadi kecelakaan di sini," ucap Nur Kholik.

Dia berharap pemerintah daerah bisa segera menindaklanjuti hal ini agar masyarakat pengguna jalan bisa kembali nyaman memanfaatkan jalur yang ada.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved