Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Jawa Tengah

Jateng Ajukan Bantuan Irigasi Rp 53 Miliar, Wakil Menteri Pertanian: Akan Jadi Prioritas

Pemprov Jateng mengajukan bantuan irigasi senilai Rp 53 miliar kepada pemerintah pusat untuk perbaikan sistem irigasi.

Penulis: budi susanto | Editor: rival al manaf
(TRIBUNJATENG/BUDI SUSANTO)
GELAR KONFERENSI PERS - Menko Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan bersama sejumlah Wagub Jateng Taj Yasin Maimoen hingga Wakil Menteri Pertanian Sudaryono menggelar konferensi pers di Gedung Grandhika Bhakti Praja Kompleks Pemprov Jateng, Kamis (20/3/2025). 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG -  Pemprov Jateng mengajukan bantuan irigasi senilai Rp 53 miliar kepada pemerintah pusat untuk perbaikan sistem irigasi guna mendukung sektor pertanian. 

Hal tersebut direspon oleh Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono, ia menyatakan irigasi memang menjadi prioritas utama karena air merupakan kebutuhan mendasar dalam pertanian.

"Saya cek dulu ya, tapi yang jelas irigasi ini memang prioritas utama karena orang menanam itu butuh air. Saat ini, program irigasi tidak lagi dibagi-bagi seperti sebelumnya. Pemerintah pusat kini bisa menangani irigasi yang sebelumnya menjadi tanggung jawab kabupaten dan provinsi," ujar Sudaryono saat ditemui Tribunjateng.com, di Kompleks Pemprov Jateng, Kamis (20/3/2025).

Ia menambahkan Kementerian Pertanian telah mengalokasikan anggaran untuk program irigasi di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). 

Alokasi total anggaran untuk irigasi mencapai Rp 12 triliun, yang ditargetkan dapat mengairi hingga 2 juta hektare sawah di seluruh Indonesia.

"Saya belum tahu apakah usulan dari Jateng bisa dikabulkan semuanya, tapi kemungkinan tidak bisa semuanya. Namun, insya Allah tahun depan akan ada lagi, dan di tahun-tahun berikutnya juga," imbuhnya.

Dalam kesempatan yang sama, Sudaryono juga menyoroti pentingnya peningkatan produktivitas pertanian di Jateng. 

Saat ini, Jateng memiliki luas baku sawah kurang dari 1 juta hektare, lebih kecil dibandingkan Jatim dan Jabar. 

Namun, produktivitas bisa ditingkatkan dengan mempercepat pola tanam dan panen.

"Harapannya, petani bisa menanam dan panen lebih cepat. Jika memungkinkan, dalam setahun bisa panen hingga empat kali. Contohnya, di Sukoharjo sudah ada percontohan sawah yang bisa panen empat kali dalam setahun," jelasnya.

Selain itu, Sudaryono menekankan pentingnya mekanisasi pertanian untuk meningkatkan efisiensi kerja dan mengatasi kekurangan tenaga kerja di sektor pertanian. 

"Sekarang sudah banyak menggunakan traktor, combine harvester, bahkan rice planter. Jadi, petani dari berbagai usia tetap bisa bekerja dengan bantuan teknologi ini," tambahnya. (*)

 

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved