Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

TKW Hilang Kembali Pulang

Alasan Ribut Uripah Tak Bisa Hubungi Keluarga di Batang, 19 Tahun Hidup di Hutan Malaysia Usai Lari

Selama 19 tahun hidup di hutan Malaysia, Ribut Uripah menceritakan alasannya tak bisa menghubungi siapa pun, termasuk keluarga di Batang

Penulis: dina indriani | Editor: muslimah
Tribunjateng/Dina Indriani
BERSANTAI - Ribut Uripah bersantai dan menyambut orang-orang yang datang ke rumahnya, Jumat (22/3/2025) malam.Setelah 19 tahun hidup dalam keterasingan di hutan Malaysia, Ribut akhirnya bisa kembali bertemu keluarga berkat bantuan berbagai pihak, termasuk anggota DPR RI Yoyok Riyo Sudibyo. (TRIBUNJATENG / DINA INDRIANI) 

Selama di hutan, Ribut hidup sederhana tanpa alat komunikasi, ia pun memasak di depan gubuknya menggunakan kayu bakar.

HIDUP DI HUTAN - Tangkapan layar video kondisi Ribut Uripah yang tinggal di hutan Malaysia selama 19 tahun. Kepala Desa Candirejo Ahmad Musafak memastikan wanita dalam video tersebut memang warganya yang hilang sejak 2006.
HIDUP DI HUTAN - Tangkapan layar video kondisi Ribut Uripah yang tinggal di hutan Malaysia selama 19 tahun. Kepala Desa Candirejo Ahmad Musafak memastikan wanita dalam video tersebut memang warganya yang hilang sejak 2006. (DOKUMENTASI WARGANET BATANG)

Di sisi lain, Ribut Uripah mengakui bahwa dirinya tidak punya dokumen resmi selama tinggal di sana.

Hal itulah yang membuat dirinya sempat takut jika berurusan dengan polisi Malaysia.

Ribut memilih menjalani rutinitasnya bekerja sebagai pekerja serabutan harian di Malaysia, tanpa membawa alat komunikasi apapun.

“Yang lain ada juga TKI dari Lampung, dari Medan. Mereka tinggal sendiri-sendiri, tapi kami sering ketemu di tempat kerja,” tambah Ribut.

Nasib Ribut berubah ketika sebuah video tentang kehidupannya viral di media sosial. 

Hal ini memantik perhatian tokoh-tokoh penting, termasuk Yoyok Riyo Sudibyo, yang memfasilitasi kepulangannya ke Indonesia. 

Proses pemulangan yang melibatkan KBRI Kuala Lumpur berjalan cepat. 

Ia sempat tinggal di KBRI selama dua minggu sebelum akhirnya dijemput oleh keluarga di Jakarta.

Saat bertemu kembali dengan anaknya, Istiannah, suasana haru tak terelakkan.

"Tadi saya nangis pas ketemu anak saya, sekarang dia sudah gede, cantik," ungkapnya dengan mata berkaca-kaca.

Kebahagiaan tak bisa disembunyikan dari wajah Ribut saat ia kembali ke rumahnya, disambut dengan hangat oleh keluarga dan tetangga.

"Alhamdulillah banyak sekali tadi orang-orang saat saya datang, seperti mau pengajian," ujarnya sambil bercanda.

Ribut kini memilih untuk beristirahat dan menikmati kebersamaan dengan keluarga. 

Harapannya sederhana, ia ingin merayakan Idul Fitri bersama orang-orang tercinta.

"Senang bisa pulang lebih cepat jadi bisa Raya di kampung halaman, mau istirahat dulu, dan ketemu saudara tetangga-tetangga," pungkasnya.(din)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved