Kecelakaan Bus Jamaah Umroh
Inilah Sosok Dawam Korban Kecelakaan Maut Bus Umroh, Bos Pabrik Kertas di Semarang yang Dermawan
Korban kecelakaan rombongan bus umrah, Dawam Mahmud dikenang sebagai sosok yang dermawan.
Penulis: Franciskus Ariel Setiaputra | Editor: rival al manaf
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG- Korban kecelakaan rombongan bus umrah, Dawam Mahmud dikenang sebagai sosok yang dermawan.
Pria yang juga pemilik usaha pengolahan kertas (PT. Adam Jaya) yang beralamat di Langensari Barat, RT 04/RW 06, Ungaran Barat, Kabupaten Semarang itu, dikenang warga sekitar rutin berbagi.
Meski bukan warga setempat, Dawam dikenal aktif dalam kegiatan sosial di daerah tempat usahanya tersebut.
Baca juga: Satu Keluarga Asal Pudakpayung Semarang Jadi Korban Kecelakaan Maut Bus Jemaah Umroh di Jeddah
Baca juga: Sosok Aureline Korban Kecelakaan Maut Bus Umroh, Sempat Cerita Ingin Meninggal di Tanah Suci
Saat hari raya Idul Adha, Dawam lewat usaha miliknya itu menyumbang hewan kurban di lingkungan tempat usahanya berdiri.
Kemudian saat ramadhan, juga aktif berbagi sembako.
Dawam diketahui menjadi korban kecelakaan bus umroh bersama istri, dan kedua anaknya, serta ada dua korban meninggal dunia lain.
Bus rombongan umrah yang mengangkut Warga Negara Indonesia (WNI) mengalami kecelakaan hingga terbakar di Wadi Qudeid, Arab Saudi, terjadi pada Kamis 20 Maret 2025 waktu setempat.
Akibat kecelakaan ini sebanyak 20 jemaah asal Indonesia menjadi korban. Lebih rinci, enam orang meninggal dan 14 lainnya mengalami luka-luka. Kemudian 6 WNI meninggal dunia.
Korban kecelakaan, Dawam Mahmud, Sumarsih serta dua anaknya Areline nawallya Adam dan Audrya Malika Adam merupakan warga Kota Semarang.
Mereka tinggal di Perumahan Vila Pinus Banyumanik, Kecamatan Banyumanik Semarang.
"Kalau secara pribadi memang kurang begitu tau, tapi dengar-dengar beliau ini dermawan dan sering menyantuni lingkungan," kata Sugiarto, salah satu warga RT04 Langensari Barat, Sabtu (22/3/2025).
Ia juga bercerita kalau karyawan di perusahaan miliknya kerap mendapat traktiran jumat berkah.
"Saat hari Jumat biasanya karyawan di tukokke (dibelikan) makan siang di Soto Bu Mul SD 1," tambahnya.
Sugiarto mengatakan, pelayat di kediaman tempat tinggal Dawam di Semarang juga bercerita jika kehilangan sosok yang dermawan.
"Ini tadi penjual sayur yang biasa di lingkungannya juga bercerita jika kehilangan sosok pelanggan yang baik. Kebetulan cerita dengan saya," tandas Sugiarto.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.