Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

UMKM

UMKM Kota Semarang Semprong Yuta: Resep Warisan Ibu, Inovasi Tepung Mocaf yang Lebih Sehat

Kue semprong adalah kue tradisional Indonesia dengan bentuk gulungan atau lipatan.

Penulis: Adelia Sari | Editor: galih permadi
Tribunjateng/likeadelia
SEMPRONG YUTA - Yuta Endang Pujiastuti owner Kue Semprong Yuta saat ditemui Tribun Jateng di Rumah BUMN Semarang pada Jumat (14/3/2025) 


TRIBUNJATENG.COM - Kue semprong adalah kue tradisional Indonesia dengan bentuk gulungan atau lipatan.

Kue ini dibuat dari tepung beras, santan, gula dan memiliki rasa manis, gurih serta renyah.

Namun, kini sudah banyak inovasi kue semprong yang mengikuti perkembangan jaman.

Di antaranya adalah Kue Semprong Yuta dari Kota Semarang.

Baca juga: UMKM Cinta Batik: Hidupkan Kembali Motif Lawas Semarang Demi Kelestarian Budaya

Kue semprong satu ini memiliki bentuk pipih dan dibuat dari tepung mocaf.

Owner UMKM Semprong Yuta, Yuta Endang Pujiastuti menceritakan, resep kue semprongnya didapat dari sang ibu.

Awalnya Yuta sering membuat kue semprong untuk camilan keluarga. 

Kue semprong buatan Yuta mendapat sambutan baik dari saudara dan teman-teman.

"Awalnya, waktu itu masih ada ibu saya. Bikin bikin, ada saudara, kok enak. Dijual aja, awalnya dicoba dijual ternyata laku. Itu udah lama, 2000an awal," ucap Yuta kepada Tribun Jateng pada Jumat (14/3/2025).

Yuta sempat berhenti membuat dan menjual kue semprong karena masih fokus bekerja.

Hingga pada tahun 2017, Yuta mencoba menjual kue semprong lagi setelah bergabung di komunitas UMKM.

Ia terpacu oleh teman sesama pelaku UMKM untuk bisa memasarkan produknya.

"Tapi sempat berhenti karena memang tidak serius dan saya belum tergabung di UMKM. Mulai lagi 2018, dan masuk ke UMKM, temen-temen jadi pemacu,"

Agar kue semprong Yuta memiliki ciri khas, Yuta memilih menggunakan tepung mocaf karena tepung ini memiliki kandungan gula yang rendah.

Selain itu, tepung ini memiliki serat tinggi.

Sehingga aman untuk penderita diabetes dan juga aman untuk anak autis.

"Yang membedakan ini dari bahannya, ini kebetulan nggak sengaja juga. Awal Pak Jokowi jadi presiden awal, menghimbau Indonesia tidak mengimpor gandum, sebagai gantinya pakai tepung mocaf. Terus saya ketemu UMKM dari Jogja, saya bikin ini pakai Mocaf,"

Berkast inovasi semprong dari mocaf, Yuta berhasil menjadi juara dalam lomba pangan yang diselenggarakan oleh DKP (Dinas Ketahanan Pangan) Semprong ini juara 1 kota Semarang pada tahun 2018.

SEMPRONG YUTA - Tangkapan layar dari Instagram @kuesemprong_yuta
SEMPRONG YUTA - Tangkapan layar dari Instagram @kuesemprong_yuta (Instagram @kuesemprong_yuta)

Kemudian ia mengikuti lomba tingkat provinsi Jawa Tengah dan menjadi juara 3.

Saat ini, produk semprong Yuta sudah memiliki beberapa variasi rasa.

"Kue semprong ada 5, original, speculass, red ginger, coconut sugar, dan cheese anak-anak biasanya suka cheese," lanjut Yuta.

Produk semprong Yuta ini bisa dibeli di rumahnya Jl. Taman Teuku Umar No.53, Tinjomoyo, Kec. Banyumanik.

Atau bisa dibeli melalui online dengan menghubungi Instagram @kuesemprong_yuta.

Selain memproduksi semprong, Yuta juga membuat beberapa camilan lain.

Yaitu rengginang unyil dan juga kacang telur dengan nama kacang kriuk.

Rengginang unyil ini bisa ditemukan di sejumlah Indomaret di Kota Semarang.

"Saya sempet ikut kurasi di Indomaret, di Indomaret kurang berkembang, jadi saya buat rengginang. Ada kacang juga, kebetulan dari Bali ada yang minta kacang telur, saya kasih nama kacang kriuk,"

Tembus Pasar Luar Negeri

Seperti UMKM lain, Yuta juga ikut bergabung menjadi binaan Rumah BUMN Semarang.

"Akhir 2017 di sini jadi waktu itu setelah saya ikut kegiatan di UMKM Center, saya ketemu mba Dida, kayak guru Bahasa Inggris yang membantu UMKM, Mba Dida ngajarnya di sini, dari situ saya tahu Rumah BUMN. Terus jadi binaannya,"

Di Rumah BUMN, Yuta mendapat berbagai pelatihan.

Selain itu, Semprong Yuta mendapat kesempatan untuk mengikuti program BRIlianpreneur.

Ia pun bisa mengikuti pameran ke Jakarta hingga luar negeri.

"Tahun 2019, saya dapat BRIlianpreneur ke Jakarta. Pameran sudah ke Singapura,"

Pemasaran semprong Yuta juga semakin luas setelah bergabung di Rumah BUMN.

Bahkan Yuta pernah mengirim pesanan sekitar 1.000 pcs kemasan ke Kanada.

Yuta juga pernah mengirim ke Singapura beberapa kali.

"Ke Singapura beberapa kali, cuma saya belum dapat yang rutin," ucap Yuta.

Koordinator Rumah BUMN Semarang, Endang Sulistiawati mengatakan Rumah BUMN mendukung dan memberikan bantuan kepada UMKM untuk bisa Go Global.

"Rumah BUMN di sini kita memberikan bantuan dimana dengan 4 visi. Go Modern, Go Online, Go Digital dan Go Global. Dimana UMKM diharapkan bisa naik kelas untuk menguasai wilayah nasional. Terutama bisa melangkah pasar ekspor." ucap Koordinator Rumah BUMN Semarang, Endang Sulistiawati.

"Kita bantu branding, dimana kadang ada tamu dari dinas,  pejabat BRI, ataupun dari instansi terkait, misal dari kantor pajak. Butuh souvenir atau butuh pendampingan UMKM,"

"BRI menjembatani nanti disitu ketemu buyer, misalkan deal maka diekspor. Produk unggulan dari Rumah BUMN yang sudah ekspor diantaranya adalah Semprong Yuta, Jahe Isna, Batik Warna Alam si Putri dan masih banyak lagi.

Selain itu, pihak BRI juga membawa produk untuk dikenalkan kepada para buyer,"lanjut Tia.
 
Tempat ini juga menyediakan beberapa fasilitas untuk menunjang UMKM naik kelas.

"Untuk fasilitas, di sini mendapat fasilitas pelatihan gratis, modul gratis, pendampingan pada coaching atau materi kelas yang dibutuhkan. Event bazar, program sertifikat halal, legalitas sampai dengan packaging produk gratis dari BRI.

Pelaku UMKM juga bisa menitipkan produk mereka di tempat ini.

Tampak beberapa produk dari UMKM dipajang di Rumah BUMN.

Setiap produk yang dipajang dilengkapi dengan kartu nama dan QRIS.

Sehingga pengunjung yang datang bisa membeli dan uang langsung masuk ke rekening pemilik produk.

(*)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved