Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Pertamina

Pertamax Jadi Favorit Pemudik Lintasi Jalur Curam, Altan: di Tanjakan Lebih Kuat

"Untuk penggunaan BBM, mudik ke Wonosobo yang arah pegunungan, itu saya cenderung pakai Pertamax," kata Altan.

Tribun Jateng/Istimewa
SPBU: Suasana di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Pertamina 44.595.07, Wonoketingal, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak. (DOK. PERTAMINA) 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Mudik atau pulang ke kampung halaman menjadi sebuah tradisi
yang dinanti-nantikan oleh jutaan orang di Indonesia menjelang hari raya.

Mudik menjadi momen penting bagi banyak orang, karena mereka dapat melepas rindu dengan orang-
orang terkasih.

Terutama bagi mereka yang tinggal jauh dari kampung halaman.

Baca juga: Kapolri Tinjau Stasiun Tawang Semarang

Itulah sebabnya berbagai hal dipersiapkan para pemudik, termasuk dalam memastikan perjalanan yang
aman dan nyaman.

Terlebih bagi mereka yang melakukan perjalanan dengan kendaraan pribadi.

Salah satu aspek krusial dalam persiapan ini adalah memastikan performa kendaraan.

Hal itu yang juga dipersiapkan Altan, pemudik asal Rembang, Jawa Tengah.

Ditemui Tribun Jateng di sela singgah di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Pertamina
44.595.07, Wonoketingal, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak, Altan menceritakan pengalaman
berkendara dari kota satu ke kota lainnya untuk melaksanakan mudik.

Altan mengatakan, di momen mudik Lebaran ini, dirinya yang berdomisili di Kota Semarang tersebut
memiliki dua lokasi tujuan mudik, yaitu Semarang - Rembang dan Rembang - Wonosobo.

Perjalanan dari Semarang ke Rembang menurutnya terbilang lebih mudah, dengan jalan yang relatif
datar dan akses yang baik.

Namun, perjalanan dari Semarang ke Wonosobo membutuhkan perhatian khusus karena medan yang
dilalui cukup menantang.

Altan mengungkapkan, dirinya melakukan persiapan khusus untuk memastikan Yamaha Byson yang
dikendarainya tetap dalam kondisi prima ketika melintasi rute menuju Wonosobo dengan tanjakan
curam dan tikungan tajam.

Ia mengungkapkan, pengecekan mesin dan sistem rem sebelum menempuh perjalanan dilakukan agar
dapat menghadapi medan dengan aman.

"Untuk penggunaan BBM, mudik ke Wonosobo yang arah pegunungan, itu saya cenderung pakai
Pertamax," kata Altan saat ditemui di SPBU tersebut, Kamis (27/3/2025).

Ia menyebutkan, perjalanan dari Rembang ke Wonosobo membutuhkan waktu sekitar 7 jam.

Ia berpengalaman menggunakan Pertamax di perjalanan sebelumnya, dan merasakan perbedaan dalam
performa kendaraan.

Menurutnya, penggunaan Pertamax membuat kendaraannya lebih kuat saat melewati tanjakan.

"Perbedaan pastinya lebih kencang. Terus juga di mesin lebih sehat daripada yang satunya," kesannya.

Soal harga, Altan menyebutkan dirinya tidak terlalu mementingkan. Menurutnya, yang terpenting
adalah kendaraan kuat di tanjakan dan bisa bertahan untuk perjalanan jauh.

"(Pakai Pertamax) kalau di tanjakan, lebih kuat. Kalau dari Semarang naik (menuju Wonosobo), auto
pakai Pertamax," ungkapnya.

Lain halnya Altan, Alif Alfauzan (19) memastikan performa kendaraan untuk aktivitas sehari-hari dan
berlibur.

Alif yang merupakan warga Semarang itu mengatakan, pilihan bahan bakar menjadi salah satu faktor
penting untuk memastikan perjalanan yang nyaman.

"Mudik tidak ada. Kalau jalan-jalan, saya jalan-jalan pakai motor. Untuk BBM, saya terbiasa pakai
Pertamax," kata Alif saat ditemui di sela mengisi BBM Pertamax di SPBU Pertamina Syariah 44.501.11
jalan Kaligawe Raya, Trimulyo, Genuk, Minggu (30/3).

Alif memaparkan, sudah dua tahun dirinya menggunakan BBM RON 92 tersebut. Ia menggunakan BBM
tersebut di kendaraan roda dua Honda Vario miliknya untuk pulang-pergi kerja dan berlibur.

Ia menyebutkan, dirinya pernah mencoba menggunakan Pertalite, namun merasa performanya agak
berat dibandingkan dengan Pertamax.

"(Pertamax) Lebih enteng. Pernah coba pakai pertalite agak berat," ungkapnya.

Ia lebih jauh menceritakan pengalamannya berkendara melewati berbagai rute seperti rob dan tanjakan
dengan menggunakan BBM Pertamax.

"Pernah melewati rob enteng, dan perjalanan ke Wonosobo juga enteng," jelasnya.

Ia juga menceritakan telah menjelajahi berbagai daerah, termasuk daerah atas yang melewati Semarang
seperti Salatiga dan seterusnya.

"Rencana mau ke Wonosobo lagi habis Lebaran," sebutnya.

Terpisah, Area Manager Communication, Relations & Corporate Social Responsibility (CSR) Jawa Bagian
Tengah PT Pertamina Patra Niaga, Taufiq Kurniawan menjelaskan bahwa untuk sampai ke konsumen,
sejumlah pengecekan dilakukan untuk menjamin mutu agar BBM tetap sesuai spesifikasi yang
ditetapkan Ditjen Migas.

Ia menyebutkan, setiap jenis BBM, termasuk Pertalite dan Pertamax yang tiba di terminal BBM sebagai
titik suplai utama, melalui pengujian sampel.

"Bila bahan bakar tidak sesuai spesifikasi, kapal pengangkut akan dipulangkan. Namun, jika memenuhi
syarat, proses bongkar ke dalam storage akan dilanjutkan," jelasnya.

Setelah itu, bahan bakar akan diuji secara berkala di dalam storage hingga siap untuk diisikan ke mobil
tangki.

Sebelum mobil tangki keluar dari terminal, dilakukan pengujian sederhana untuk memastikan
bahwa bahan bakar tersebut sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan Ditjen Migas.

Taufiq menambahkan bahwa setelah sampai di SPBU, pengujian yang sama juga dilakukan.

"SPBU berhak menolak pengiriman Pertamax atau jenis bahan bakar lainnya jika tidak memenuhi
spesifikasi yang ditentukan oleh Ditjen Migas.

Pengujian dilakukan dengan cara mengecek densitas dan suhu untuk memastikan kuantitas dan kualitas produk yang dikirimkan," paparnya.

Keunggulan Pertamax, menurut Taufiq, terletak pada nilai RON yang lebih tinggi (92).

"Jika digunakan pada mesin yang sesuai, maka tarikannya lebih ringan dan tidak menyebabkan efek
ngelitik pada mesin. Torsi yang dihasilkan juga lebih maksimal karena sesuai dengan kompresi mesin
yang ditetapkan," paparnya.

Taufiq menambahkan, selain pengujian internal oleh Pertamina, bahan bakar juga diuji oleh lembaga
independen seperti Lemigas, UPT Metrologi setempat, dan kepolisian setempat.

Ini dilakukan untuk memastikan bahwa Pertamax yang diedarkan di SPBU sesuai dengan spesifikasi
Ditjen Migas dari segi kualitas.

"Kami juga jamin selama periode arus mudik dan arus balik, layanan optimal prima," pungkasnya. (*)

Baca juga: Arus Balik di Rest Area Dewantara KM 282 B Lebeteng Tegal Melonjak pada Jumat, Semua Parkiran Penuh

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved