Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

407 Sekolah di Semarang Masih Simpan Ijazah Siswa, Total Tunggakan Capai Rp26,7 Miliar

Wali Kota Semarang mendorong sekolah swasta membebaskan ijazah yang masih memiliki tunggakan biaya sekolah sesuai progam 100 hari kerjanya.

Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: deni setiawan
TRIBUN JATENG/EKA YULIANTI FAJLIN
IJAZAH SISWA - Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng Pramestuti membuhkan tanda tangan dalam papan deklarasi penyerahan ijazah yang belum diambil di SMP PGRI 1 Semarang, Kamis (17/4/2025). Total ada 10.332 ijazah yang belum diambil siswa di 407 sekolah di Kota Semarang saat ini karena ada tunggakan biaya pendidikan. 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Wali Kota Semarang mendorong sekolah swasta membebaskan ijazah yang masih memiliki tunggakan biaya sekolah.

Hal itu mendukung akses pendidikan yang lebih mudah sesuai program 100 hari kerjanya. 

Tercatat, ada 407 sekolah baik TK, SD, SMP dengan total 10.332 ijazah yang belum diambil oleh siswa.

Total tanggungan tunggakan biaya pendidikan senilai Rp26,7 mililar. 

Baca juga: Lagi-lagi PSIS Semarang Gagal Petik Poin, Gol Tin Martic Menit 97 Menangkan Semen Padang

Baca juga: Tingkatkan Perlindungan Hukum & Anak, Kemenkum Jateng dan PTA Semarang Teken Nota Kesepahaman

Agustina menyampaikan, ada 37 sekolah yang telah mendeklarasikan untuk membebaskan tunggakan biaya pendidikan dan menyerahkan ijazah tersebut kepada masing-masing siswa. 

"Ijazah itu belum diambil karena menunggak pembayaran."

"Yang 37 sekolah ini menyatakan tidak perlu pemerintah memberikan pembayaran kepada sekolah swasta, ini luar biasa."

"Yang lain-lain karena jumlahnya besar akan dikomunikasikan ke teman-teman Disdik," jelasnya seusai deklarasi penyerahan ijazah yang belum diambil, di SMP PGRI 1 Semarang, Kamis (17/4/2025).

Agustina memaparkan, ijazah merupakan dokumen yang menjadi bekal untuk mendaftar ke tingkat pendidikan lebih tinggi.

Anak-anak yang belum mengambil ijazah ini mayoritas karena belum menyelesaikan SPP.

99 anak-anak yang belum mengambil ijazah dari keluarga kurang mampu, sedangkan satu persen anak bandel yang tidak membayarkan SPPnya. 

"Itu sedang kami komunikasikan untuk menyelesaikan."

"Setelah ini, kami harapkan tidak ada lagi ijazah yang tertinggal," ucapnya. 

Agustina memastikan, pemerintah sangat memberikan perhatian terhadap bidang pendidikan.

Dia ingin akses pendidikan lebih mudah.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved