Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Pengusaha Semarang Bambang Wuragil Dilaporkan Anak Kandung, Diduga Telantarkan Keluarga 30 Tahun

Pengusaha kondang Bambang Wuragil dilaporkan ke Ditreskrimsus Polda Jateng karena menelantarkan anak dan istrinya selama 30 tahun.

TRIBUNJATENG/RAHDYAN TRIJOKO PAMUNGKAS
LAPOR POLISI - Agil Renata Saputra bersama ibunya Siti Wuryanti dan penasihat hukumnya Sagitarius paparkan kronologi penelantaran anak dan laporan di Polda Jateng,Sabtu 19/4/2025 malam. 

Hingga akhirnya, ia didampingi penasihat hukumnya Sagitarius dari kantor hukum Pas and Partner menemui Bambang Wuragil di kantornya pada pekan ini.

Pertemuan itu pertama selama 30 tahun ditinggal oleh bapaknya.

"Ini pertemuan pertama dengan beliau. Awalnya disambut tidak baik. Karena datang terlambat dan beliau tidak mengenali saya," jelasnya.

Dikatakannya selama 30 tahun dia baru ditransfer ayahnya yang merupakan Ketua Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Jawa Tengah untuk  membantu biaya pernikahan.

Uang yang dterimanya hanya sekitar Rp 2 juta.

"Saya sebelum menikah meminta restu. Saya basa-basi bisa hadir atau tidak dia bilang sibuk. Saya akhirnya memberanikan diri  meminta bantuan uang untuk biaya pernikahan," imbuhnya.

 Ia meminta pertanggung jawaban Bambang Wuragil untuk mengganti biaya dikeluarkan ibu kandungnya dari tahun 1995.

"Sebab selama ini ibu saya rela menjadi buruh cuci untuk membesarkan saya," kata dia.

Penasehat hukum keluarga, Sagitarius menambahkan kliennya hingga saat ini belum pernah menikah lagi karena trauma dan tidak percaya diri.

Pihaknya  akan menggugat ke pengadilan.

"Kami akan mengurus perceraian klien kami. Kami ada buku nikah dengan foto SIti Wuryanti dan Bambang Wuragil. Ini bukti otentik buku nikah telah dilegalisir," tuturnya.

Baca juga: Sosok Diana, Pengusaha Yang Disebut Biadab Wamenaker Karena Potong Gaji Rp 10 Ribu Jika Salat Jumat

Sagitarius menuturkan pada perkara itu terdapat tindak pidana penipuan, penelantaran anak dan pemalsuan dokumen. Dirinya menduga adanya pemalsuan yaitu KTP, pengantar dari RT/RW, surat belum pernah menikah.

"Kami sudah melaporkan ke Polda terkait penelantaran anak. Polda juga akan mengusut pemalsuan dokumen karena statusnya yang jejaka di buku nikah," terangnya.

Ia menyatakan, kliennya akan mengajukan tuntutan kerugian materiil dan imateriil sebesar Rp 10 miliar.(rtp)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved