Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Mahasiswa Semarang Tewas di Jogja

Sosok Nastain Dosen Muda Tewas di Indekos Sleman, Ngadi Sang Ayah: Sejak Kecil Suka Baca Buku

Sosok almarhum Muhammad Nastain dibeberkan oleh sang ayah, Ngadi di rumah duka, Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang.

Penulis: Reza Gustav Pradana | Editor: deni setiawan
TRIBUN JATENG/HERMAWAN HANDAKA
RUMAH DUKA - Ayah almarhum Muhammad Nastain, Ngadi, di rumah duka Bergas, Kabupaten Semarang, Rabu (23/4/2025). Sebuah foto anaknya saat wisuda S2 di Universitas Gajah Mada (UGM) diperlihatkan. Ngadi bangga anaknya sering berprestasi, mendapatkan penghargaan, hingga menjadi dosen UGM. 

TRIBUNJATENG.COM, UNGARAN - Sosok almarhum Muhammad Nastain dibeberkan oleh sang ayah, Ngadi di rumah duka, Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang.

Suasana duka menyelimuti rumah di Dusun Srumbung, Desa Bergas Kidul, Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang pada Rabu (23/4/2025), siang.

Para pelayat berdatangan untuk memberikan penghormatan terakhir kepada almarhum Muhammad Nastain (30), dosen muda Universitas Gadjah Mada (UGM) yang ditemukan meninggal di indekosnya di Sleman, Yogyakarta pada Selasa (22/4/2025).

Baca juga: BREAKING NEWS Suasana Rumah Duka Alm Nastain di Bergas Semarang, Ditemukan Tewas di Indekos Sleman

Baca juga: Sosok Nastain, Mahasiswa S3 UGM Ditemukan Tewas Berdarah: Alumni Undip Semarang dan SMAN 1 Salatiga

Di tengah isak tangis keluarga, Ngadi, ayah almarhum berusaha tegar sambil menyalami para pelayat yang datang.

Pria kelahiran 1971 itu masih mengingat jelas rencana kecil yang tak sempat dia wujudkan, yakni mengantarkan sepeda motor baru untuk anak kesayangannya ke Yogyakarta.

“Rencana saya mau antarkan motornya ke Yogyakarta."

"Motor lamanya saya bawa pulang, namun belum sempat,” kata Ngadi kepada Tribunjateng.com di rumah duka.

Sejak masa sekolah hingga menjadi dosen, Nastain hanya mengandalkan motor Beat lamanya yang dibelikan Ngadi bertahun-tahun lalu. 

FOTO ALMARHUM - Ayah almarhum Muhammad Nastain, Ngadi, di rumah duka Bergas, Kabupaten Semarang, menunjukkan foto anaknya saat wisuda S2 di Universitas Gajah Mada (UGM), Rabu (23/4/2025) siang. Ngadi bangga anaknya sering berprestasi, mendapatkan penghargaan, hingga menjadi dosen UGM.
FOTO ALMARHUM - Ayah almarhum Muhammad Nastain, Ngadi, di rumah duka Bergas, Kabupaten Semarang, menunjukkan foto anaknya saat wisuda S2 di Universitas Gajah Mada (UGM), Rabu (23/4/2025) siang. Ngadi bangga anaknya sering berprestasi, mendapatkan penghargaan, hingga menjadi dosen UGM. (TRIBUN JATENG/HERMAWAN HANDAKA)

Meskipun tak pernah mengeluh, Ngadi kerap merasa kasihan melihat anaknya berkendara menggunakan motor tua di tengah rekan-rekannya yang sudah memakai mobil. 

Ngadi juga sempat menawari memberikan dia mobil, namun ditolak.

Maka, dia membeli motor baru, berharap bisa memberi kejutan untuk sang anak yang tak pernah menuntut apapun.

Muhammad Nastain bukanlah sosok biasa.

Alumni S1 Biologi Undip Semarang dan S2 Biologi UGM itu dikenal sebagai pribadi yang cerdas dan tekun. 

Almarhum Nastain dikenal sebagai akademisi dengan segudang prestasi dalam penelitiannya di bidang biologi.

Dia sedang merintis jalan sebagai akademisi, menjadi dosen lepas di UGM sembari menyiapkan pendaftaran S3 di kampus yang sama.

Baca juga: Ini Judul Tesis Ditulis Nastain, Mahasiswa S3 UGM Tewas: Tentang Air Panas Gedongsongo Semarang

Baca juga: Ada Taburan Kopi & Jejak Sepatu di Kos 4, Lokasi Temuan Mayat Nastain Mahasiswa S3 UGM Asal Semarang

“Sejak kecil dia memang beda." 

"Teman-temannya main bola, dia lebih suka membaca buku." 

"Bahkan buku atlas, dibaca berulang sampai kusut,” kenang Ngadi sembari menahan air mata.

Dia menambahkan, tidak ada firasat apapun, bahkan saat pertemuan terakhir mereka saat Lebaran 1446 H. 

Hanya sebuah kunjungan ke makam Gus Dur di Jombang, sehari sebelum kabar duka datang, Minggu (20/4/2025), yang kini terasa begitu berarti.

Dia mendoakan anaknya tanpa mengetahui kabar putranya keeesokan harinya.

“Yang saya doakan hanya Nastain seorang waktu itu,” pungkas dia. 

RUMAH DUKA - Suasana duka di rumah Ngadi di Bergas, Kabupaten Semarang, Rabu (23/4/2025). Terlihat Ngadi (ayah almarhum Muhammad Nastain) menyambut para pelayat yang datang untuk melayat putranya, sekaligus memajang fotonya di depan rumah.
RUMAH DUKA - Suasana duka di rumah Ngadi di Bergas, Kabupaten Semarang, Rabu (23/4/2025). Terlihat Ngadi (ayah almarhum Muhammad Nastain) menyambut para pelayat yang datang untuk melayat putranya, sekaligus memajang fotonya di depan rumah. (TRIBUN JATENG/HERMAWAN HANDAKA)

Terpisah, Undip Semarang ikut menyampaikan bela sungkawa atas meninggalnya Muhammad Nastain.

Direktur Jejaring Media Komunitas dan Komunikasi Publik Undip, Nurul Hasfi membenarkan bahwa Muhammad Nastain merupakan alumni Undip.

Dijelaskannya, saat ini Undip sedang melakukan koordinasi internal untuk mempelajari peristiwa ini.

Pihaknya menyampaikan duka dan empati serta berharap semua keluarga yang ditinggalkan tabah serta bersabar.

Muhammad Nastain ditemukan tewas bersimbah darah di indekos Pandega Marta, Kalurahan Caturtunggal, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, pada Selasa (22/4/2025).

Nastain merupakan alumni Biologi Undip Semarang angkatan 2013.

Almarhum lulus 2017 dan diwisuda pada Januari 2018. (*)

Baca juga: 31.490 Peserta Ikuti UTBK 2025 di UNS Solo, Lebih Banyak Dibandingkan Tahun Sebelumnya

Baca juga: Besok Kamis Harlah ke-91 GP Ansor di GOR Satria Purwokerto, Berikut Rencana Rekayasa Lalu Lintasnya

Baca juga: Siswi MTs di Batang Korban Rudapaksa, Pelaku Gunakan Foto untuk Paksa Berhubungan Badan

Baca juga: Fakta Baru Perempuan Hamil Dibunuh Pacarnya, Sadis! Korban Dimutilasi Hidup-hidup

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved