Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Dari Pedagang Asongan Sukses Dirikan Pasar Tiban, Kiat Jitu Rina Gaet Pelanggan

Larangan pedagang asongan masuk kantor seketika mematikan mata pencaharian Rina dan teman-temannya.

Penulis: khoirul muzaki | Editor: M Syofri Kurniawan
TRIBUN JATENG/KHOIRUL MUZAKI
LAYANI PELANGGAN: Rina Winarso melayani pelanggan di Pasar Tiban, komplek Makam Sunan Katong, Kecamatan Kaliwungu Kendal, Selasa (22/5/2025). Rina, yang sempat terkendala modal, mengakses modal ke Bank Rakyat Indonesia (BRI) lewat program Kredit Usaha Rakyat (KUR). (TRIBUN JATENG/KHOIRUL MUZAKI) 

Sayangnya, hasil berjualan di pusat hiburan atau tontonan kurang memuaskan. Omzetnya menurun tajam. 

Tenaganya pun lebih terkuras. Ia juga harus berpindah-pindah tempat jualan mengikuti lokasi kegiatan. 

Selain itu, Rina juga berjualan di komplek kawasan industri di Tambakaji, Ngaliyan Kota Semarang

Di situ, Rina menyasar buruh pabrik untuk berlangganan. Setiap hari, ia membuka lapak dadakan di komplek pabrik dengan cara bongkar pasang.  

"Di sini kan pabrik banyak, saya jual kaus kaki yang dibutuhkan buruh,” katanya.

Akses Modal KUR

Rina menyadari, kuantitas barang yang terpajang turut mempengaruhi pasar. Jika jumlah produknya minimal, lapaknya kurang menarik pelanggan.  Beda jika lapaknya dipenuhi dagangan, di situ ada banyak pilihan.

Sayangnya, Rina terkendala modal. Sebagai jalan keluar, ia mengakses modal ke Bank Rakyat Indonesia (BRI) lewat program Kredit Usaha Rakyat (KUR).

KUR adalah program pemerintah untuk meningkatkan akses pembiayaan khususnya kepada Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Rina yang memiliki usaha riil dan tengah berkembang tak susah mengakses program itu.

Pertama kali mengajukan, ia bisa mengakses pinjaman sebesar Rp 10 juta. Uang itu ia pakai untuk melengkapi dan memperbanyak stok dagangan.

“Pinjam Rp 10 juta untuk kulakan. Jadi sekali kulakan, bisa stok banyak sekalian,”katanya

Dengan memperbanyak stok dagangan, ia tidak harus sering kulakan seperti sebelumnya saat modal kurang.

Lapaknya juga terlihat semakin menarik hingga pelanggannya terus bertambah. 

Tak hanya mengandalkan jualan di komplek pabrik, setiap Minggu pagi, ia ikut menggelar dagangan di Simpang Lima Kota Semarang.

Di situ jadi pusat keramaian hingga banyak UMKM sepertinya membuka stan.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved