Berita Semarang
Soal Potongan Insentif Pegawai Pemkot, Agustina: Saya Nggak Lihat Ada Tradisi Diberikan ke Wali Kota
Selama dua bulan menjabat sebagai wali kota, Agustina mengaku tidak melihat adanya tradisi tersebut.
Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: M Syofri Kurniawan
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng Pramestuti menanggapi dakwaan jaksa penuntut umum (JPU) terkait tradisi potongan insentif pegawai Pemerintah Kota Semarang dalam kasus dugaan korupsi yang menyeret Hevearita Gunaryanti Rahayu alias Mbak Ita.
Selama dua bulan menjabat sebagai wali kota, Agustina mengaku tidak melihat adanya tradisi tersebut.
"Saya nggak lihat ada tradisi iuran diberikan kepada wali kota atau mungkin berhenti ketika terjadi kasus itu. Dua bulan saya jadi wali kota belum dapat info," papar Agustina, Kamis (24/4/2025) malam.
Baca juga: Menanti Jawaban Lengkap Kepala Bapenda Kota Semarang Soal Korupsi Mbak Ita: Silahkan Bertanya Apapun
Kendati demikian, Agustina mengatakan akan mengecek ke organisasi pemerintah daerah (OPD) yang berkaitan.
Jikapun ada iuran, menurut Agustina, itu untuk kegiatan internal OPD misalnya untuk bakti sosial, gerakan orang tua asuh, atau gerakan pemberian bantuan lainnya yang menjadi inisiasi OPD.
Ada pula iuran atas nama Korpri.
Menurut dia, iuran-iuran tersebut bersifat sukarela yang diatur secara baik dan bertanggung jawab.
"Seharusnya tidak dibiarkan ke orang-orang yang nggak perlu saya harus cek," tekannya.
Dia melihat dalam kasus yang menyeret eks Wali Kota Semarang, iuran diberikan kepada para pejabat di atasnya maupun selevelnya.
Semestinya, kata dua, hal itu perlu dicegah.
"Iuran boleh, tapi berikan ke masyarakat. Kalau diberikan kepada pejabat selevelnya atau di atasnya yang harus dicegah. Saya akan cek. Kan kelihatan dinas mana yang disasar," terangnya.
Agustina mengimbau, siapapun yang mengetahui adanya iuran kebersamaan yang diberikan kepada pejabat di atasnya untuk segera melapor. (eyf)
Baca juga: Ada Wacana Mbak Ita dan Suami Jadi Tahanan Rumah, Pengacara: Kami Akan Koordinasi
tribunjateng.com
Wali Kota Semarang
Agustina Wilujeng Pramestuti
Semarang
korupsi
Mbak Ita
Hevearita Gunaryanti Rahayu
Pertumbuhan Pengembang Perumahan di Semarang Kian Pesat, Distaru Ingatkan Patuhi Aturan Tata Ruang |
![]() |
---|
Jumlah Feeder Trans Semarang Terbatas, Pengamat Transportasi Usulkan Menyentuh Banyak Perumahan |
![]() |
---|
Dana Operasional RT Rp25 Juta Cair, Wali Kota Harap Warga Kurang Mampu Tak Lagi Diwajibkan Iuran |
![]() |
---|
Trans Semarang Perlu "Obat" Serius: Peremajaan Armada hingga Restrukturisasi Manajemen |
![]() |
---|
Keluhan Warga soal BRT Trans Semarang: Mogok, Penuh, dan Bikin Terlambat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.