Ibadah Haji 2025
Berangkat Haji 'Naik' Gerobak, Tukang Sampah di Ambarawa Nabung Rp 1.000 per Hari Demi ke Tanah Suci
Di sudut kecil Kelurahan Ngampin, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang, terdapat kisah besar yang lahir dari kesabaran dan keteguhan hati.
Penulis: Reza Gustav Pradana | Editor: rival al manaf
TRIBUNJATENG.COM, UNGARAN - Di sudut kecil Kelurahan Ngampin, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang, terdapat kisah besar yang lahir dari kesabaran dan keteguhan hati.
Legiman (66), seorang petugas kebersihan yang setiap hari mengais rezeki dari tumpukan sampah, akhirnya bisa menunaikan ibadah haji ke tanah suci bersama istrinya, Baniah (66) pada 2025 ini.
Bukan hal mudah bagi Legiman untuk sampai pada titik tersebut.
Baca juga: Fakta Baru Petani NTT Tewas Akibat Rabies Setelah Makan Daging Anjing
Baca juga: Jessie Setiawati Lestarikan Batik Tulis Lewat Pelatihan Kreatif
Sejak 1986, dia sudah menguatkan niatnya, yaitu ingin pergi haji.
Dengan tekad bulat, Legiman mulai menabung Rp1.000 setiap hari selama empat tahun dari yang disisihkan dari hasil memungut sampah di sekitar Kelurahan Kranggan, Ambarawa, termasuk area Masjid Mujahidin.
Setelah itu, jumlah uang yang dia masukkan ke tabungan semakin meningkat sedikit demi sedikit untuk bisa terkumpul dan cukup untuk mendaftar haji.
Gerobak sederhana menjadi saksi perjalanannya mengangkut sampah dari rumah ke rumah, hingga 50 rumah setiap hari.
Dari situ, Legiman bisa mengumpulkan penghasilan sekitar Rp2 juta per bulan yang didapat dari para pengepul sampah.
Senin, 28 April 2025, menjadi hari penuh haru.
Legiman berpamitan kepada warga yang selama ini menjadi bagian dari perjalanannya mengumpulkan sampah.
Gerobaknya kini dia parkirkan untuk sementara di mana Legiman bersiap beribadah ke Makkah, Arab Saudi, meninggalkan keseharian yang telah dia jalani dengan penuh keikhlasan.
“Hari ini saya berpamitan, setelah itu pekerjaan saya akan dilanjutkan anak saya untuk sementara,” kata Legiman ketika ditemui Tribunjateng.com di rumah dia di Glagahombo.
Legiman menjelaskan upaya dia yang setia pada mimpinya tersebut, yaitu menabung tanpa mengambil uang simpanannya sepeserpun selama puluhan tahun.
“Awalnya saya simpan di BRI, tiap hari Rp1.000 selama empat tahun.
Tapi setelah itu, kalau ada rezeki lebih ya saya tambah, kadang Rp200 ribu, kadang Rp300 ribu. Saya tidak pernah ambil sekali pun untuk keperluan lain,” ungkap dia.
Upaya itu membutuhkan waktu puluhan tahun sampai akhirnya pada 2012, petugas bank menyarankan bahwa uangnya sudah cukup untuk mendaftar haji bersama istri.
Dia mendaftar dengan dana sekitar Rp55 juta, semuanya hasil dari memilah dan menjual sampah.
Istrinya, Baniah, seorang ibu rumah tangga, juga tetap setia mendukung suami tercintanya di belakangnya.
Meskipun gerobaknya berhenti sementara, namun langkah Legiman baru saja dimulai.
Dia mengaku, sedang mempersiapkan fisik, menjaga kesehatan, dan memperbanyak ibadah. Dia tahu, medan di tanah suci tidak mudah, namun dibandingkan dengan perjalanan batin yang telah ia tempuh sejak 1986, hal itu berbuah menjadi berkah.
Kepala Seksi Penyelenggara Haji dan Umrah Kantor Kementerian Agama Kabupaten Semarang Titik Halimah mengungkapkan bahwa Legiman sebagai jemaah istimewa.
Legiman dan istrinya merupakan satu di antara jemaah cadangan masuk porsi terkecil, sehingga berangkat haji setahun lebih cepat dari yang terjadwal pada 2026.
Menurut Titik, itu adalah perjuangan panjang yang berbuah manis.
“dalam keterbatasan ekonomi, Legiman tetap sabar dan konsisten menyisihkan sebagian kecil dari upahnya yang awalnya hanya untuk mencukupi kebutuhan hidup mendesak.
Karena izin Allah dan mendapatkan dukungan dari anaknya, kini musim haji 2025, impian dia bersama istrinya menjadi nyata untuk bersama-sama menunaikan rukun Islam ke-lima di tanah suci,” pungkas Titik. (*)
Lima Jemaah Haji Wonosobo Meninggal di Makkah, Jadi Angka Tertinggi Sejak 2008 |
![]() |
---|
Kloter 86 Jadi Rombongan Pertama Jemaah Haji Wonosobo Tiba di Pendopo |
![]() |
---|
Kisah Ngadiman Pulang Haji Bawa Boneka Unta untuk Buah Hati di Karanganyar |
![]() |
---|
655 Jemaah Haji Asal Kabupaten Semarang Telah Kembali, 1 Wafat dan 2 Masih Dirawat di Mekkah |
![]() |
---|
Jemaah Haji Asal Demak yang Meninggal Berhak Dapat Asuransi, Cek Syaratnya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.